Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

George Toisutta Meninggal Karena Kanker Usus, Cegah dengan Ini

image-gnews
Jenderal TNI (Purn) George Toisutta. twitter.com/Nurmantyo_Gatot
Jenderal TNI (Purn) George Toisutta. twitter.com/Nurmantyo_Gatot
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal TNI (Purn) George Toisutta tutup usia. Setelah mendapatkan perawatan intensif untuk kanker usus di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, ia pun akhirnya meninggal pada usia 66 tahun.

Baca: Mantan KSAD George Toisutta Tutup Usia

Melalui akun Twitter mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, @nurmantyo_gatot, kabar duka itu pun disampaikan. “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Duka yang sangat mendalam menyertai kepergian almarhum Jenderal TNI (Purn) George Toisutta menghadap Sang Khalik," tulisnya pada 12 Juni 2019.

Memang, kanker usus seperti yang diderita George Toisutta bisa menyerang siapa saja. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan agar tidak terjangkit penyakit serupa. Melansir dari Everyday Health dan Mayo Clinic, berikut adalah 4 hal yang dapat dilakukan.

1. Menjaga berat badan
Orang yang berat badan berlebih atau obesitas cenderung memiliki risiko lebih tinggi menderita kanker usus. Sebuah studi yang diterbitkan pada Oktober 2018 dalam jurnal JAMA Oncology melacak kesehatan lebih dari 85.000 wanita selama 22 tahun. Studi tersebut menemukan bahwa semakin tinggi indeks massa tubuh (BMI) seorang wanita, semakin besar risiko terkena kanker usus atau kolorektal sebelum usia 50 tahun. Adapun wanita berusia 20 hingga 49 tahun yang dianggap kelebihan berat badan memiliki risiko dua kali lipat untuk terkena kanker kolorektal dini, dibandingkan dengan wanita yang memiliki BMI rendah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Olahraga rutin
Olahraga teratur dan moderat, seperti jalan cepat, menurunkan risiko kanker usus besar dan kanker dubur. Sebuah studi National Cancer Institute terhadap lebih dari 1,4 juta orang, yang diterbitkan pada Juni 2016 dalam jurnal JAMA Internal Medicine, menemukan bahwa tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi, dibandingkan dengan tingkat yang lebih rendah, dikaitkan dengan risiko 16 persen lebih rendah terkena kanker usus besar dan 13 persen menurunkan risiko kanker dubur.

3. Perhatikan asupan makanan
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa diet berperan dalam banyak kanker kolorektal. Makan daging merah (sapi dan domba) dan daging olahan tertentu (seperti sosis) dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Jadi, ada baiknya membatasi makanan ini. Makanlah banyak buah dan sayuran untuk menurunkan risiko kanker usus besar dan dubur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan makanan kaya serat dapat mengurangi risiko kanker usus.

4. Hindari minuman beralkohol dan rokok
Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan sering dikaitkan dengan risiko kanker usus dan dubur. American Cancer Society bahkan menyarankan untuk membatasi alkohol maksimal dua gelas sehari untuk pria dan satu untuk wanita. Sedangkan untuk rokok, bukan saja meningkatkan resiko kanker paru-paru, namun sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa ia dapat menjadi penyebab penyakit kanker lainnya. Tentunya, tak menutup kemungkinan untuk kanker usus juga. Jadi, jauhi rokok.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | ANDITA RAHMA | EVERYDAYHEALTH | MAYOCLINIC

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua Umum PWI Kenang Salim Said Sebagai Tokoh Pers yang Serbabisa

3 jam lalu

Salim Said. TEMPO/Zulkarnain
Ketua Umum PWI Kenang Salim Said Sebagai Tokoh Pers yang Serbabisa

Hendry menyebut almarhum Salim Said menunjukkan bahwa wartawan dapat menjadi apa saja untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.


Profil Salim Said, Tokoh Pers dan Perfilman yang Meninggal Dunia

3 jam lalu

Salim Said. TEMPO/Imam Sukamto
Profil Salim Said, Tokoh Pers dan Perfilman yang Meninggal Dunia

Salim Said tutup usia pada umur 80 tahun. Ia merupakan akademikus yang lahir pada 10 November 1943 di Amparita Parepare


Tokoh Pers Salim Said Tutup Usia

4 jam lalu

Salim Said dalam acara hasil survei tantangan calon presiden populer dua tahun menjelang Pilpres 2014 yang diselenggarakan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), di Hotel Four Seasons, Jakarta, Minggu (8/7). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Tokoh Pers Salim Said Tutup Usia

Salim Said, tokoh pers dan perfilman nasional dikabarkan meninggal dunia setelah sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Sabtu 18 Mei 2024


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

16 hari lalu

Badan pesawat Alaska Airlines Penerbangan 1282 Boeing 737-9 MAX, yang terpaksa melakukan pendaratan darurat dengan celah di badan pesawat, terlihat selama penyelidikan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) di Portland, Oregon, AS. 7 Januari 2024. NTSB/Handout melalui REUTER
Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.