Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bocah Obesitas di Karawang, Simak Penyebab Obesitas Pada Anak

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
SP, 7 tahun, penyandang obesitas dengan bobot mencapai 101 kg dibantu petugas medis dan orangtuanya mengukur tinggi badan sebelum pemeriksaan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Rabu, 3 Juli 2019. Pihak rumah sakit masih menunggu keputusan hasil pemeriksaan dan observasi terhadap SP apakah akan tetap ditangani oleh RSUD Karawang atau dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk menjalani penanganan lebih lanjut. ANTARA
SP, 7 tahun, penyandang obesitas dengan bobot mencapai 101 kg dibantu petugas medis dan orangtuanya mengukur tinggi badan sebelum pemeriksaan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Rabu, 3 Juli 2019. Pihak rumah sakit masih menunggu keputusan hasil pemeriksaan dan observasi terhadap SP apakah akan tetap ditangani oleh RSUD Karawang atau dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk menjalani penanganan lebih lanjut. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, JakartaObesitas tidak hanya menjadi masalah orang dewasa. Saat ini ada lagi anak berusia 7 tahun, SP, yang mengalami obesitas. Bocah asal Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat sedang diobservasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.

Baca: Anak Obesitas Lebih Berisiko Memiliki Masalah Mental

SP memiliki berat badan mencapai 101 kilogram. Menurut sang ayah, Sarli, SP adalah anak bungsunya dari tiga bersaudara. SP suka menutup diri dari teman-teman seusianya. SP terkesan tidak percaya diri karena bobot badannya tidak normal.

Sejak mengalami pertumbuhan tidak wajar hingga berat badannya mencapai 101 kilogram, SP belum pernah mendapat penanganan medis sebab mengalami masalah biaya. SP mengalami berat badan berlebih karena dalam sehari bisa makan sampai lima piring. Jika tidak dituruti, SP merengek dan marah-marah.

Obesitas seperti yang dialami SP disebabkan oleh ketidakseimbangan energi yang masuk dengan energi yang dipakai. Berikut adalah penyebab obesitas pada anak yang umumnya terjadi:

1. Genetik
Masyarakat umumnya percaya jika kegemukan menurun dalam keluarga, tetapi sebenarnya kontribusi faktor genetik dalam menyebabkan obesitas kecil, yaitu sekitar 5 persen.

2. Peranan Orang tua
Anak mempelajari perilaku makannya dengan mencontoh orang tua, termasuk dalam hal memilih makanan, jumlah makanan yang dimakan, dan kemauan untuk mencoba makanan baru. Berikut hasil penelitian menarik mengenai kebiasaan makan anak yang perlu Anda simak:

Ketersediaan makanan sehat di rumah yang diterapkan secara konsisten adalah kunci dalam membentuk kebiasaan makan anak yang baik, bahkan dapat mengatasi rasa tidak suka pada makanan tertentu.
Studi menunjukkan keluarga yang terbiasa duduk makan bersama akan mengonsumsi makanan yang lebih sehat.
Pergi makan di luar atau menonton sambil makan berhubungan dengan tingginya konsumsi makanan berlemak.

Cara orang tua menawarkan makanan berpengaruh terhadap persepsi anak. Persepsi yang positif terbentuk jika orangtua memberi kesempatan kepada anak untuk memilih makanannya sendiri dengan menyediakan porsi makanan sehat yang cukup. Pembatasan konsumsi makanan cepat saji yang dipaksakan malah meningkatkan keinginan anak untuk memakan junkfood.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Konsumsi Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji mengandung kalori tinggi, namun memiliki nilai gizi yang rendah. Gaya hidup masyarakat urban perlu diwaspadai, di mana seringkali kedua orangtua bekerja sehingga memiliki waktu lebih sedikit untuk mempersiapkan makanan bagi keluarga di rumah. Ditambah lagi kemudahan untuk membeli makanan cepat saji melalui layanan ojek daring

4. Konsumsi Minuman Tinggi Gula
Konsumsi minuman yang mengandung gula tinggi juga berkontribusi terhadap obesitas. Minuman golongan ini tidak hanya minuman bersoda, tetapi juga minuman kemasan, seperti jus buah, yogurt, bahkan susu. Perhatikan kadar gula di masing-masing kemasan minuman.

5. Porsi Makan
Studi menunjukkan porsi makan meningkat drastis dalam satu dekade terakhir. Konsumsi makanan dalam porsi besar--ditambah dengan sering ngemil makanan berkalori tinggi--menyebabkan total asupan kalori yang besar, sehingga dapat menyebabkan obesitas.

6. Kurang Aktivitas Fisik
Penggunaan teknologi sudah begitu luas. Kita dapat melihat anak dari usia sangat dini sudah menggunakan gawai canggih. Anda perlu waspada jika anak terlalu lama menggunakan gawai atau menonton televisi karena akan mengurangi waktu aktivitas fisiknya. Penelitian juga menunjukkan semakin lama seorang anak menonton televisi, semakin besar keinginannya untuk mengonsumsi makanan yang diiklankan.

Baca: Anak Obesitas Cenderung Alami Kesulitan Belajar di Sekolah?

Anak belajar melalui contoh yang ada di sekitarnya, terutama dari orangtua. Untuk mencegah obesitas pada anak, mereka perlu diajarkan pola makan yang baik serta aktif secara fisik. Peran orangtua dan keluarga begitu penting agar pola hidup sehat dapat diterapkan oleh setiap anggota keluarga di rumah.

ANTARA | SEHATQ.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

20 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

1 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

1 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

1 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

1 hari lalu

Prajurit Korps Marinir TNI AL melaksanakan pendaratan  pada Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) 2023 di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, September 2023. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

Super Garuda Shield merupakan program militer tahunan terbesar AS dan Indonesia


Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

1 hari lalu

Anggota TNI melakukan tos dengan tentara Amerika Serikat di Pusat latihan Pertempuran (Puslatpur) 5 Marinir, Baluran, Situbondo, Jawa Timur, September 2023. Selain Latihan tempur seperti pendaratan amfibi, pengamanan bandara, serangan darat gabungan, terdapat juga latihan jungle survival dan pertolongan kesehatan darat dan udara. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

2 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.