TEMPO.CO, Jakarta - Kesalahan yang sering dilakukan orang bia ada yang terkena serangan jantung di dekatnya adalah panik. Jangan panik bila mendapati seseorang atau anggota keluarga terkena serangan jantung koroner. Langkah pertama yang sebaiknya dilakukan adalah tetap tenang.
"Sesungguhnya panik bagi pasien malah tambah membahayakan kondisinya, begitu juga keluarga. Kita jadi tidak bisa melakukan tindakan cepat dan efektif kalau dalam keadaan panik," kata spesialis jantung dan pembuluh darah RS Pusat Pertamina Jakarta, Hengkie F. Lasanudin.
Memang, tidak banyak langkah pertolongan nonmedis yang bisa diberikan kepada orang yang terkena serangan jantung. Tetapi tetap ada beberapa langkah agar tidak memperparah kondisi penderita.
Langkah pertama adalah mengistirahatkan tubuh penderita agar jantungnya tidak bekerja keras yang mengakibatkan jantung membutuhkan lebih banyak pasokan oksigen.
"Bekerja seminimal mungkin dan sebaiknya istirahat, begitu jantung bekerja lebih lambat, kebutuhan oksigen menjadi menurun," katanya.
Baca Juga:
Ilustrasi pertolongan pertama orang yang terkena Serangan Jantung. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo. 20120403
Kemudian, penderita harus segera dibawa ke klinik terdekat agar mendapatkan pertolongan medis, diusahakan secepat mungkin mendapatkan perawatan. Sebisa mungkin, keluarga membuat pasien merasa tetap tenang dan tidak melakukan banyak gerakan yang dapat memacu jantung bekerja dan membutuhkan oksigen lebih banyak.
"Hanya itu pertolongan nonmedis yang bisa dilakukan. Memang tidak banyak, tapi penting," katanya.
Serangan jantung koroner terjadi karena penyumbatan di pembuluh darah koroner jantung akibat tumpukan kolesterol atau pun karena plak atau pengapuran. Akibat penyumbatan pembuluh darah tersebut, oksigen dan nutrisi makanan yang dibutuhkan jantung menjadi terhambat.
Masyarakat sebaiknya lebih perhatian terhadap kondisi tubuh, tidak mengabaikan soal jantung koroner, baik yang sudah menunjukkan gejala-gejala tertentu maupun belum sama sekali.
"Hanya karena merasa sehat jadi tidak perlu pengecekan, tidak baik seperti itu, sebaiknya lakukanlah pengecekan rutin," ujarnya.
Ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan masyarakat sebagai gejala serangan jantung, yakni jika merasa nyeri di bagian dada kiri, tengah, nyeri ulu hati, atau punggung. Nyerinya terasa seperti ditekan atau dihimpit benda berat dan menjalar ke beberapa bagian tubuh seperti lengan kiri, bahu, maupun rahang. Kadang nyeri tersebut disertai dengan gejala lain, seperti sesak napas, berdebar, keringat dingin,
mual, atau muntah.
"Untuk penderita diabetes lebih berisiko lagi karena sensitivitas merasakan nyerinya berkurang. Jadi, sebenarnya sudah sangat nyeri tetapi yang dirasakan seperti nyeri biasa bagi orang normal," ujarnya.