TEMPO.CO, Jakarta - Hati-hati, perubahan kecil pada detak jantung yang biasa terjadi di pagi hari bisa menjadi sinyal kondisi yang lebih serius menurut penelitian. Di Inggris, penyakit kardiovaskular adalah salah satu penyebab kematian terbanyak, termasuk kondisi apapun yang melibatkan jantung dan sistem peredaran darah, seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung.
Menurut Yayasan Jantung Britania (BHF), sekitar 7,6 juta warga di sana hidup dengan penyakit kardiovaskular. Jika tak terdeteksi lebih awal, penyakit ini bisa berakibat fatal sehingga mengenali gejala sangat penting. Sebagian orang paham gejala biasanya nyeri dada dan sesak napas. Namun penelitian baru-baru ini menemukan gejala yang biasanya terjadi di pagi hari.
Penelitian yang dimuat di jurnal Circulation Research menjelaskan aritmia jantung lebih umum terjadi saat orang bangun tidur. Aritmia adalah irama jantung yang tak normal, bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau tak beraturan. Kondisi ini bisa menyebabkan:
-Palpitasi
-Pusing
-Perasaan seperti akan pingsan
-Sulit bernapas
-Sakit di dada
-Perasaan lelah
Penyebab aritmia
Aritmia bisa disebabkan kondisi yang melatarinya seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, kardiomiopati, atau bahkan serangan jantung. Namun, kondisi ini juga bisa terkait sesuatu yang tak terlalu serius, seperti penyakit karena virus, alkohol, kafein, dan obat-obatan.
Menurut penelitian yang didanai BHF, gangguan irama jantung yang berpotensi kematian ini bisa disebabkan meningkatknya hormon stres kortisol yang biasanya paling banyak di pagi hari.
Sementara itu, gejala lain penyakit jantung yang sudah banyak dikenal termasuk:
-Nyeri dada
-Kaki dan/atau lengan nyeri, lemah, atau kebas.
-Sulit bernapas
-Merasa pusing, melayang, dan pingsan.
-Lelah
-Tungkai bengkak
Pilihan Editor: Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung
