Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda Warna, Efektivitas Antioksidan pada Selada pun Berbeda

Reporter

image-gnews
Ilustrasi apel dan selada. Shutterstock.com
Ilustrasi apel dan selada. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selada adalah salah satu jenis sayuran yang biasa ditemukan pada salad dan pola makan Mediterania. Daun ini sangat bermanfaat bagi kesehatan, terutama karena kaya antioksidan.

Namun, tidak semua varietas tanaman itu memiliki efek antioksidan yang sama. Situs sciencedaily.com melansir berdasarkan penelitian yang dipimpin Usue Pérez-López dari Departemen Tanaman Biologi dan Ekologi Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Sains UPV/EHU, warna daun dari tanaman tersebut menentukan kecepatan senyawanya bertindak. Jadi, selada dengan daun berwarna hijau memiliki antioksidan yang bereaksi lebih lambat, sementara selada yang berdaun merah memiliki efek antioksidan yang lebih cepat.

Hasil dari kajian tersebut telah diterbitkan dalam makalah "Komposisi fenolik dan sifat antioksidan terkait dalam warna daun selada yang berbeda: sebuah kajian oleh Electron Paramagnetic Resonance (EPR) Kinetics" yang diterbitkan oleh Jurnal Pertanian dan Kimia Pangan.

Antioksidan adalah zat perlindungan jangka panjang yang menangkal reaksi berantai proses radikal bebas, atau molekul yang bisa menyebabkan kerusakan sel dan menimbulkan berbagai macam penyakit. Radikal bebas membahayakan tubuh kita dengan cara penuaan, dan yang paling buruk adalah penyakit-penyakit serius.

Selada kaya antioksidan karena mengandung senyawa seperti asam fenolik, flavonoid, antosianin, serta vitamin A dan C, dan lain sebagainya. Untuk melakukan kajian, yang dimulai pada 2011, para peneliti dari UPV/EHU dan Universitas Pisa di Italia menganalisa tiga varietas selada, berdaun hijau dan berdaun merah.

Lactuca sativa atau selada romaine. shutterstock.com

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan menggunakan teknik Resonansi Elektron Paramagnetis, mereka mampu mengamati perilaku kinetis senyawa dari masing-masing varietas. Dan hasilnya menunjukkan selada berdaun hijau mengandung senyawa antioksidan yang larut dalam air, yang bertindak pada kecepatan lambat dan menengah, daun berwarna merah memiliki senyawa kinetis menengah dan cepat, sedangkan selada berdaun semimerah memiliki tiga macam senyawa dengan kecepatan cepat, menengah dan lambat.

Seperti yang ditekankan Dr Pérez-López, "Fakta bahwa senyawa bertindak dengan kecepatan yang berbeda, bukan berarti selada berwarna tertentu lebih baik atau lebih buruk dari pada yang lain. Jika kita mengonsumsi makanan yang dapat memicu aktivitas radikal bebas, akan ada senyawa yang bertindak mengeliminasi mereka lebih cepat. Namun, pada saat yang sama penting bagi tubuh kita untuk mendapat asupan makanan dengan antioksidan yang memiliki kinetis lambat sehingga nantinya bisa beraksi lebih lama. Itulah sebabnya mengapa orang mengatakan lebih baik mencampur selada dengan berbagai warna karena karakteristiknya yang berbeda dan saling melengkapi."

Setelah menentukan kinetis dari antioksidan, penelitian saat ini melanjutkan dengan tujuan menyempurnakan nutraceutical dari ketiga varietas selada tersebut. Grup peneliti tersebut saat ini sedang mencoba meningkatkan efek senyawa spesifik dalam tiap varietas dengan memaparkan tanaman pada tekanan pendek. Senyawa tersebut menunjukkan fungsi pertahanan pada tanaman.

Jadi, jika kondisi tidak normal diaplikasikan pada tanaman, seperti menyiraminya dengan air garam atau memaparkannya pada intensitas pencahayaan tertentu atau pemaparan terhadap antioksidan Karbon Dioksida tinggi, pertahanan tersebut akan meningkat dan sebagai hasilnya kualitas antioksidan tanaman akan meningkat.

"Yang penting dalam proses ini adalah tidak kehilangan produktivitas, dan itu sebabnya mengapa kami mengaplikasikan intensitas stres pendek. Tingkat stres yang berlebihan, pertumbuhan tanaman bisa terganggu, dan kami tidak tertarik dengan mencapai kualitas bagus tapi risikonya mengurangi ukuran tanaman. Tujuannya adalah menjaga produksi dan mencapai kualitas yang bagus dalam produksi ini," kata Pérez-López.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Manfaat Paprika untuk Kesehatan, Bisa Jadi Sumber Serat

1 hari lalu

Paprika Merah
Manfaat Paprika untuk Kesehatan, Bisa Jadi Sumber Serat

Paprika adalah sayuran cerah dan populer yang tersedia dalam berbagai warna termasuk merah, oranye, kuning, dan hijau. Apa saja manfaat paprika?


Rekomendasi Jenis Minum Teh yang Bagus Saat Buka Puasa

2 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Rekomendasi Jenis Minum Teh yang Bagus Saat Buka Puasa

Meskipun minum teh tidak dianjurkan untuk berbuka puasa karena kandungan kafein dan gulanya masih ada rekomendasi teh yang justru berefek baik.


Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?

3 hari lalu

Ilustrasi teh chamomile. Pixabay.com
Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?

Teh chamomile dikenal dengan efeknya yang menenangkan. Tapi, bolehkah diminum ibu hamil?


Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

4 hari lalu

Ilustrasi kurma. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

Buah kurma memiliki banyak nutrisi. Hal ini sangat bermanfaat bagi tubuh, terutama saat berbuka puasa. Berikut penjelasannya.


Ragam Makanan Sehat untuk Bantu Upaya Berhenti Merokok

6 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat (pixabay.com)
Ragam Makanan Sehat untuk Bantu Upaya Berhenti Merokok

Menerapkan pola makan sehat dapat meningkatkan peluang keberhasilan berhenti merokok secara signifikan. Berikut makanan yang bisa dipilih.


Apel Vs Jeruk, Mana yang Lebih Baik buat Kesehatan?

17 hari lalu

Ilustrasi buah jeruk. Tempo/Charisma Adristy
Apel Vs Jeruk, Mana yang Lebih Baik buat Kesehatan?

Sama-sama diklaim tinggi nutrisi dan disukai banyak orang, mana yang lebih baik buat kesehatan, apel atau jeruk?


Mengenal Apa Itu Diet Atlantik

22 hari lalu

Ilustrasi diet (pixabay.com)
Mengenal Apa Itu Diet Atlantik

Diet Atlantik adalah pola makan tradisional orang-orang dari Portugal Utara dan Galicia di Spanyol Barat Laut. Sebuah studi baru menyoroti manfaatnya.


Rutin Minum Jus Bayam dan Nikmati Ragam Khasiatnya

30 hari lalu

Jus bayam. justjuice.org
Rutin Minum Jus Bayam dan Nikmati Ragam Khasiatnya

Rutin minum jus bayam mampu memenuhi asupan protein, vitamin, serta mineral harian. Berikut beberapa manfaatnya.


Manfaat Nutrisi Udang bagi Kesehatan Jantung, Kulit, sampai Tulang

31 hari lalu

Ilustrasi udang (Pixabay.com)
Manfaat Nutrisi Udang bagi Kesehatan Jantung, Kulit, sampai Tulang

Udang merupakan sumber protein yang tinggi dan kandungan nutrisinya sangat bermanfaat bagi kulit, jantung, tulang, maupun tubuh secara umum.


7 Manfaat Rumput Balsem Buat Kesehatan: Mengurangi Peradangan hingga Redam Stres

43 hari lalu

Saluran irigasi mengering dan ditumbuhi rumput dan gulma di Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang. Foto: David Priyasidharta
7 Manfaat Rumput Balsem Buat Kesehatan: Mengurangi Peradangan hingga Redam Stres

Sering dianggap gulma, ternyata rumput balsem memiliki deretan manfaat kesehatan seperti mengurangi peradangan, sumber antioksidan dan lainnya.