Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cuaca Panas, Tanaman Layu. Cegah dengan Cara Berikut

Reporter

image-gnews
Tanaman labu siam di kawasan Desa Pempatan, Karangasem yang layu karena abu vulkanik letusan Gunung Agung, 2 Desember 2017. TEMPO/BRAM SETIAWAN
Tanaman labu siam di kawasan Desa Pempatan, Karangasem yang layu karena abu vulkanik letusan Gunung Agung, 2 Desember 2017. TEMPO/BRAM SETIAWAN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas melanda berbagai daerah di Indonesia. Bahkan kekeringan telah terjadi di banyak daerah. Temperatur tak jarang mencapai 35 derajat Celcius, membuat banyak tanaman layu.

Masalah semakin buruk bila pemilik tanaman tak punya waktu untuk menyiramnya secara manual. Akibatnya, daun dan bunga pun layu, kering, dan bila dibiarkan tanaman akan mati.

Sebenarnya, apakah layu itu? Seperti dikutip sfgate.com, layu disebabkan oleh akar tanaman yang tak mampu mengalirkan cukup air ke daun, yang sangat membutuhkannya untuk menjalankan fungsinya. Sinar matahari yang panas dan lama serta tanah yang kering membuat tanaman layu. Daun-daun pun menjadi layu, menguning, dan kemudian berguguran.

Cuaca panas dan lembab membuat jumlah air yang disalurkan akar ke daun berkurang. Embusan angin juga membuat kebutuhan tanaman akan air meningkat. Apalagi bila tanaman itu tak pernah diberi pupuk sehingga lebih mudah layu dan mati.

Tomat, cabai, dan selada tak akan memberikan hasil yang baik bila cuaca panas. Buat yang memiliki tanaman di rumah dan terlihat sudah mulai layu akibat cuaca panas, cobalah selamatkan mereka dengan tips yang diberikan houselogic.com berikut.

1. Siram banyak air
Bukan hanya manusia yang bisa stres tapi juga tanaman. Daun-daun menjadi kuning, lalu cokelat, dan akhirnya rontok. Bunga pun ikut layu dan berguguran. Tanaman akan selamat bisa disiram cukup banyak. Tapi bila kesegaran tanaman tak juga pulih setelah disiram, artinya tanaman itu tak bisa diselamatkan lagi. Akan tetapi jangan biarkan tanaman mati sia-sia. Setidaknya tanaman mati itu bisa dijadikan kompos untuk tanaman lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilustrasi menyiram tanaman. shutterstock.com

2. Taruh di tempat teduh
Buat tanaman yang ditanam dalam pot, pinggirkan ke bagian rumah yang teduh atau di bawah pohon besar. Bila tanaman ada di dalam rumah, jauhkan dari tempat yang terkena sinar matahari langsung.

3. Beri air hingga dalam
Siram tanaman cukup banyak hingga air menembus tanah hingga kedalaman sekitar 20 centimeter sehingga mirip sumur bagi tanaman dalam cuaca yang sangat panas. Untuk mengetahui kedalaman air, tusukkan batang kayu atau besi ke dalam tanah. Bila belum cukup dalam, tambahkan air. Siram tanaman sekitar pukul 07.00, saat matahari belum terik.

4. Tambahkan kompos
Cobalah tambahkan kompos atau daun-daun yang sudah berguguran di sekitar tanaman untuk menjaga kelembaban tanah tempatnya tumbuh dan timbun dedaunan itu hingga kedalaman sekitar 10 cm.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

19 jam lalu

Kereta berkecepatan tinggi Whoosh yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. (ANTARA/Fitra Ashari)
KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


BMKG: Satu Pusat Tekanan Rendah dan 2 Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Cuaca Hari Ini

7 hari lalu

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA
BMKG: Satu Pusat Tekanan Rendah dan 2 Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Cuaca Hari Ini

Potensi cuaca hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih melingkupi banyak wilayah provinsi di Indonesia pada hari ini.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

8 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Di Balik Kecelakaan Pesawat Termahal Sepanjang Sejarah: Bomber Siluman B-2 Spirit of Kansas

10 hari lalu

Kecelakaan pesawat bomber B-2 Spirit of Kansas di Guam. Screenshot via Google Maps
Di Balik Kecelakaan Pesawat Termahal Sepanjang Sejarah: Bomber Siluman B-2 Spirit of Kansas

Insiden kecelakaan pesawat itu berlangsung hanya hitungan detik tapi meninggalkan kerugian senilai US$2 miliar atau setara lebih dari Rp 32 triliun.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Guru Besar Unas Dituding Gunakan Jurnal Predator, Prakiraan Cuaca BMKG, WhatsApp Dikecam

11 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Guru Besar Unas Dituding Gunakan Jurnal Predator, Prakiraan Cuaca BMKG, WhatsApp Dikecam

Topik tentang Guru Besar Unas dituding menggunakan jurnal predator dan mengenal jurnal Scopus menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Prediksi Cuaca pada Jalur Lintas Arus Balik Lebaran dan Selama Sepekan di Jawa Barat

11 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Prediksi Cuaca pada Jalur Lintas Arus Balik Lebaran dan Selama Sepekan di Jawa Barat

Cuaca di sejumlah daerah berpotensi hujan sedang hingga sangat lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang pada skala lokal secara singkat.


Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

12 hari lalu

Penumpang Kapal Motor (KM) Dobonsolo menggunakan sepeda motor saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu, 14 April 2024. Kementerian Perhubungan memberangkatkan peserta mudik gratis pada arus balik Lebaran 2024 dengan rincian sebanyak 1.705 orang penumpang dan 663 unit sepeda motor melalui jalur transportasi kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan menggunakan Kapal Pelni KM Dobonsolo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

Cuaca di Indonesia selama periode arus balik mudik hingga sepekan mendatang masih dipengaruhi oleh dua gangguan cuaca skala sinoptik.


Keamanan Wahana Wisata Bianglala di Pangalengan Bandung, Pengelola Pantau Cuaca

13 hari lalu

Bianglala Nimo Eye di Pangalengan Kabupaten Bandung. (Dok.Nimo Highland)
Keamanan Wahana Wisata Bianglala di Pangalengan Bandung, Pengelola Pantau Cuaca

Kondisi cuaca ikut mempengaruhi pengoperasian wahana wisata baru bianglala di Pangalengan, Kabupaten Bandung


Prakiraan Cuaca Destinasi Wisata Jabar Akhir Pekan, Bandung dan Bogor Berpotensi Hujan Petir

13 hari lalu

Owa Jawa berinteraksi dengan pengunjung di Bandung Zoo, Sabtu, 27 Mei 2023. (ANWAR SISWADI)
Prakiraan Cuaca Destinasi Wisata Jabar Akhir Pekan, Bandung dan Bogor Berpotensi Hujan Petir

Hujan berpotensi mengguyur sejumlah destinasi wisata di Jawa Barat pada Sabtu, 13 April 2024.