"

Waspada Dermatitis Atopik, Penyakit Kulit dengan Faktor Genetik

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

Ilustrasi dermatitis atopik pada anak atau bayi. Shutterstock
Ilustrasi dermatitis atopik pada anak atau bayi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah penyakit kulit diketahui berasal dari faktor genetik. Misalnya, penyakit psoriasis dan dermatitis atopik. Jenis penyakit kulit ini memang tidak menular, tapi tetap harus diwaspadai. Sebab, penyakit dermatitis atopik dapat menyerang segala usia.

Menurut data World Allergy Organization 2018, prevalensi penderita dermatitis atopik (DA) pada anak sebesar 5-30 persen dan pada orang dewasa 1-10 persen dari populasi dunia. Data di Indonesia menunjukkan angka prevalensi kasus DA anak 23,67 persen dan ditemukan sekitar 2 juta kasus tiap tahunnya.

Dokter spesialis kulit dan kelamin, Ronny Handoko, mengatakan penyakit kulit ini diturunkan secara genetik. Faktor pemicu lain hadirnya dermatitis atopik adalah daya tahan yang menurun, terpapar debu, serbuk kayu, atau bulu hewan peliharaan, dan cuaca dengan suhu terlalu panas atau dingin.

Sebagai penyakit genetik, kata Ronny, sebaiknya tujuan pengobatan dermatitis atopik menggunakan istilah terkontrol alih-alih kesembuhan. Alasannya, penyakit kulit kronis ini sering berulang bila dipicu oleh faktor pencetus.

Namun, menurut Ronny, dermatitis atopik pada manula umumnya lebih sulit ditangani dibanding pada orang dewasa. Sebab, kulit manula cenderung lebih tipis dan daya pertahanan kulit lebih rendah, serta daya regenerasi kulit lebih lambat. "Sering disertai juga penyakit regenerasi lain yang menyebabkan kondisi lebih buruk," kata dia, dalam sebuah diskusi tentang dermatitis atopik di Jakarta Pusat, Rabu pekan lalu.

Ronny juga menyatakan manula umumnya banyak mengkonsumsi obat-obatan. Hal ini tak jarang berimbas kesulitan untuk mengobati dermatitis atopik karena terdapat kontraindikasi pengobatan.

Menurut Ronny, pengobatan DA yang bersifat lama dan berulang sering menimbulkan efek samping pada kulit penderita DA dan memiliki efek samping sistemik. Efek samping pada kulit berupa penipisan kulit (atrofi kulit). Hal itu terjadi akibat pemberian terapi kortikosteroid oral yang tidak berada di bawah pengawasan dokter spesialis kulit, misalnya karena pemilihan jenis obat dan jumlahnya kurang tepat.

Sementara itu, efek samping sistemik bisa berupa katarak prematur, diabetes melitus, hipertensi, dan gangguan ginjal. Hal ini terjadi karena pengobatan jangka panjang yang tidak berada di bawah pengawasan dokter spesialis kulit.








6 Manfaat Cocoa Butter, Apa Saja?

3 jam lalu

Ilustrasi Butter. Unsplash.com/Sorin Gheorghita
6 Manfaat Cocoa Butter, Apa Saja?

Cocoa butter juga disebut minyak theobroma lemak nabati yang bersumber dari biji kakao


Gejala yang Menyertai Keringat Dingin, Apa Saja?

2 hari lalu

Ilustrasi keringat berlebih. shutterstock.com
Gejala yang Menyertai Keringat Dingin, Apa Saja?

keringat dingin berbeda dengan peluh sebagai respons terhadap panas atau aktivitas bertenaga


Cegah Rambut Rontok, Berikut Cara Menggunakan Minyak Bawang Merah

3 hari lalu

Ilustrasi rambut rontok. Shutterstock
Cegah Rambut Rontok, Berikut Cara Menggunakan Minyak Bawang Merah

Minyak bawang merah dapat membantu mengatasi penyakit kulit dan rambut rontok. Berikut adalah cara menggunakan minyak bawang merah untuk rambut.


Sederet Manfaat Minyak Bawang Merah yang Perlu Anda Ketahui

3 hari lalu

Ilustrasi bawang merah. shutterstock.com
Sederet Manfaat Minyak Bawang Merah yang Perlu Anda Ketahui

Tak hanya bermanfaat untuk memasak, minyak bawang merah berguna bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah sederet manfaat minyak bawang merah.


Hindari Kebiasaan Ini jika Ingin Kulit Sehat dan Awet Muda

4 hari lalu

Ilustrasi kulit wajah/Foto: Freepik
Hindari Kebiasaan Ini jika Ingin Kulit Sehat dan Awet Muda

Salah satu kebiasaan yang membuat kulit tidak sehat adalah penggunaan produk skincare yang tidak tepat.


Bagaimana Proses Sinar Matahari Jadi Sumber Vitamin D bagi Tubuh?

6 hari lalu

Warga berjemur di rel kereta api di kawasan Pejompongan, Jakarta, Selasa, 6 Juli 2021. Berjemur dan melakukan olahraga ringan di bawah sinar matahari pagi di antara pukul 08.00 WIB-11.00 WIB merupakan salah satu upaya yang disarankan untuk menjaga kesehatan selama wabah virus Corona (COVID-19). TEMPO/Muhammad Hidayat
Bagaimana Proses Sinar Matahari Jadi Sumber Vitamin D bagi Tubuh?

Tubuh menghasilkan vitamin D ketika kulit terpapar sinar ultraviolet matahari yang memicu sintesis vitamin D.


5 Penyebab dan Kiat Mencegah Kulit Kering

6 hari lalu

Ilustrasi wanita memakai krim. Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab dan Kiat Mencegah Kulit Kering

Kulit kering ditandai dengan tekstur yang kasar, retak, mengelupas, dan terasa gatal


Jelang Ramadan, Produk Perawatan Kulit Ini yang Paling Dicari

6 hari lalu

Ilustrasi belanja kosmetik. Boldsky
Jelang Ramadan, Produk Perawatan Kulit Ini yang Paling Dicari

Produk-produk perawatan kulit dan kebutuhan berikut dicari banyak orang menjelang Ramadan. Apa saja?


7 Cara Membersihkan Makeup Mata Menurut Pakar Kecantikan

6 hari lalu

Ilustrasi wanita membersihkan makeup mata. Freepik.com
7 Cara Membersihkan Makeup Mata Menurut Pakar Kecantikan

Jika telah menghapus sebagian besar makeup mata jangan melewatkan sisa rutinitas perawatan kulit


Tabir Surya dengan Retinol Apa Manfaatnya?

7 hari lalu

Ilustrasi Sunblock/krim tabir surya. Shutterstock.com
Tabir Surya dengan Retinol Apa Manfaatnya?

Perlukah memakai tabir surya dengan retinol, simak penjelasan ahli berikut ini