TEMPO.CO, Jakarta - Sejak MRT beroperasi pada Maret lalu, wajah Jakarta, terutama di sepanjang jalur MRT dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan, hingga Bundaran Hotel Indonesia memang berangsur berubah. Perubahan paling terlihat jelas ada di sepanjang Bundaran HI hingga Blok M, dengan trotoar yang semakin lebar dan nyaman. Hal ini tentunya memberibanyak banyak keuntungan untuk para penikmat jalan kaki.
"Kami tak hanya fokus di jalan protokol. Area di sekitar Jalan Fatmawati yang langsung bersinggungan dengan area permukiman juga dibenahi," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar.
MRT Jakarta juga terus mengembangkan layanan untuk menambah jumlah penumpang. Salah satu yang cukup unik adalah menggelar program wisata menggunakan MRT. "Kami bekerja sama dengan Transjakarta membuat paket wisata tematik bernama Jelajah Jakarta." Dalam program ini, perusahaan menggandeng berbagai komunitas untuk mengunjungi aneka lokasi menarik di dekat stasiun MRT. "Salah satunya, melihat Jakarta dari ketinggian pada malam hari di salah satu gedung pencakar langit."
Adapun untuk mengakomodasi komunitas warga, MRT akan menyediakan kawasan bernama Transit Plaza di beberapa lokasi. Sebetulnya area ini dirancang untuk menampung penumpang yang menggunakan layanan transportasi ojek online. Tapi, ke depan, kata William, kawasan ini akan jadi taman dan ruang publik tempat warga bisa menyaksikan pertunjukan musik, berolahraga, atau bersantai.
KORAN TEMPO