TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie wafat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat atau RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada Rabu 11 September 2019 pukul 18.05 WIB. Informasi ini disampaikan oleh putra kedua BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie. Thareq menyatakan tim dokter kepresidenan sudah bekerja dengan baik selama ayahnya dirawat.
Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dalam usia 83 tahun. Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936, ini meninggalkan dua anak, yakni Ilham Akbar Habibie, Thareq Kemal Habibie. Dalam beberapa hari terakhir BJ Habibie menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, karena kondisi kesehatannya kian lemah.
Ada banyak sekali cerita tentang kehidupan BJ Habibie. Salah satu yang sering diberitakan media adalah tentang cintanya kepada sang istri, Hasri Ainun Habibie. Berbagai foto mesra BJ Habibie dan Ainun sering sekali terpampang di media sosial. Kisah cinta keduanya bahkan difilmkan oleh sutradara Faozan Rizal dengan judul Habibie & Ainun. Sebagai suami istri, BJ Habibie dan Ainun ternyata juga pernah berbeda pendapat. Salah satunya dalam hal menyetir.
Dalam wawancara BJ Habibie dengan Tempo pada pada 12 Desember 2010, presiden ke-3 Indonesia ini mengatakan memiliki keahlian unik dalam menyetir. Dalam menyetir, ahli mekanik ini ternyata mengaku bahwa banyak yang tidak ingin menumpang mobil yang dikendarai BJ Habibie, termasuk istrinya, Hasri Ainun Habibie.
Jika BJ Habibie memegang kemudi, Ainun selalu berujar, "Kalau kamu nyetir, saya turun. Mendingan naik taksi. Bikin deg-degan," kata BJ Habibie meniru perkataan sang istri.
Pengguna parfum buatan Prancis, Aramis, ini--dipilihkan istrinya--kerap membuat takut penumpangnya. Ia bahkan hampir ditilang polisi Jerman karena melajukan mobil secara zigzag. "Begitu lihat saya, polisi itu bilang, 'Profesor, Anda orang baik. Saya yakin Anda tidak akan neka-neko, jadi sudahlah, silakan jalan'," katanya.
Teman karibnya, Jack Welch (John Francis Welch Jr), Presiden dan CEO General Electric, Amerika Serikat, juga pernah trauma disopiri Habibie. Pada akhir 1980-an, Welch datang ke Jakarta. Ia dipameri Mercedes-Benz 300 SL, yang berpintu gull wing keluaran 1954, oleh Habibie. Kabarnya, di dunia, mobil jenis itu kini hanya dimiliki oleh mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi itu. Mobil yang ditemukan di Jambi tersebut direstorasi Habibie selama tiga tahun.
Berdua mereka menjajal mobil itu menjelajahi Jalan Thamrin, Jakarta. Saat di jalan, Welch terlihat tenang. Setelah turun, Welch mengatakan, "Rudy, thank you very much. This is the first and last time to ride beside you," kata BJ Habibie menceritakan kembali seraya tergelak.
ISTIQOMATUL HAYATI | AKBAR TRI KURNIAWAN