Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Manfaat Kulit Pisang, Merawat Rambut Hingga Mengilapkan Barang

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi benang putih pisang. Teen.co.id
Ilustrasi benang putih pisang. Teen.co.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan lekas membuang kulit pisang karena manfaat kulit pisang tidak hanya untuk perawatan kulit tetapi juga bisa untuk mengkilapkan benda-benda di rumah.

Setiap Anda mengonsumsi buah pisang, Anda pasti akan mengupas kulit pisang dan dengan segera membuangnya di tempat sampah. Kulit pisang dianggap sebagai sampah yang tidak memiliki kegunaan apa-apa.

Tapi tunggu dulu, jangan buru-buru membuang kulit pisang yang sudah dikupas karena ternyata terdapat berbagai manfaat kulit pisang yang sayang jika tidak digunakan. Manfaat kulit pisang beragam, mulai dari untuk perawatan kulit sampai untuk mengkilapkan barang-barang di rumah.

Meskipun terlihat dan terdengar absurd, tetapi kulit pisang tidak berbahaya dan dapat dikonsumsi atau bahkan diolah menjadi teh. Penasaran dengan manfaat kulit pisang? Berikut adalah beberapa manfaat kulit pisang yang mengejutkan seperti dilansir SehatQ:

1. Menjaga kesehatan gigi dan gusi
Manfaat kulit pisang ditemukan mampu mengatasi bakteri A.actinomycetemcomitans dan P.gingivalis yang dapat memicu penyakit gigi dan gusi, berupa gingivitis dan periodontitis. Berdasarkan studi tersebut, beberapa orang mulai mengoleskan kulit pisang pada gigi setiap harinya untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi.

2. Perawatan kulit
Kulit pisang ditemukan kaya akan antioksidan dan antimikroba serta mengandung senyawa antiradang yang dapat memberikan berbagai manfaat untuk kulit. Memang belum ada penelitian yang memastikan manfaat kulit pisang bagi kulit. Namun mengoleskan kulit pisang pada tubuh diyakini dapat memutihkan dan melembapkan kulit, mengurangi keriput dan kantong mata, serta menghilangkan bekas jerawat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Sebagai pertolongan pertama
Kandungan antiradang, antimikroba, dan antioksidan pada kulit pisang membuatnya dipercaya mampu meringankan rasa gatal akibat tersengat matahari atau digigit serangga. Selain itu, meletakkan kulit pisang pada daerah kulit yang tertusuk serpihan selama 15 menit diyakini dapat membantu untuk mengeluarkan serpihan tersebut. Bahkan, manfaat kulit pisang yang dipercaya lainnya adalah untuk mengatasi sakit kepala dengan cara menaruh kulit pisang yang dibekukan di atas dahi dan belakang leher.

4. Baik untuk rambut
Manfaat kulit pisang lainnya adalah melembutkan dan membuat rambut lebih berkilau. Manfaat kulit pisang yang satu ini didasarkan dari kandungan antioksidannya yang dapat menangkal radikal bebas. Oleh karenanya, beberapa orang menggunakan kulit pisang sebagai bahan alami untuk masker rambut. Meskipun demikian, manfaat kulit pisang terhadap kesehatan rambut masih harus diuji terlebih dahulu.

5. Pupuk alami
Suka bercocok tanam? Gunakanlah kulit pisang sebagai pupuk alami dengan cara menambahkannya ke dalam tanah di tumbuhan ataupun mencampurkannya ke dalam air untuk disiram ke tanaman. Anda juga dapat menggunakan kulit pisang untuk memancing kupu-kupu ataupun meletakkannya di bawah semak-semak bunga mawar untuk mengusir hama.

6. Mengkilapkan barang-barang di rumah
Manfaat kulit pisang yang cukup mencengangkan adalah dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengkilapkan benda, seperti tanaman hias di rumah, peralatan makan yang terbuat dari perak, dan sepatu berbahan kulit.

7. Bernutrisi tinggi
Tidak hanya buahnya, kulit pisang juga bisa dikonsumsi! Selain aman untuk dimakan, kulit pisang mengandung protein, vitamin B6, vitamin B12, dan lemak yang baik untuk tubuh.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


6 Buah Penurun Hipertensi, Ini Kandungan yang Membuatnya Berkhasiat

1 hari lalu

Ilustrasi memakan buah-buahan. Shutterstock.com
6 Buah Penurun Hipertensi, Ini Kandungan yang Membuatnya Berkhasiat

Ada beragam cara menurunkan hipertensi. Rutin mengonsumsi sejumlah buah-buahan bisa jadi pilihan.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

7 hari lalu

Ilustrasi rambut berminyak. Shutterstock
9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

Berikut beberapa tips menjaga rambut agar tebal dan sehat secara alami.


5 Cara Mengatasi Garis Rambut yang Mundur

7 hari lalu

Ilustrasi rambut berketombe. Foto: Freepik.com
5 Cara Mengatasi Garis Rambut yang Mundur

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah mundurnya garis rambut.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.