TEMPO.CO, Jakarta - Pria suka bersenang-senang dan berkumpul bersama teman-teman. Tapi setelah menikah, mereka terpaksa pulang lebih awal dan mengurangi kegiatan bersama teman-teman. Beberapa pria tidak keberatan sedikit mengubah kebiasaan setelah menikah, tapi ada yang mengeluhkan tentang apa yang disebut pengorbanan yang harus dilakukan demi istri.
Bayangkan situasi jika istri sakit. Bagaimana jika Anda diundang untuk menghadiri acara di mana semua teman akan hadir? Maukah Anda meninggalkan istri sendirian di rumah dan memutuskan hadir? Akan lebih bijaksana bila tidak hadir dalam situasi seperti itu dan memutuskan untuk menemani istri. Berikut alasannya menurut Boldsky.
#Tidak pantas
Pertama, Anda akan tampak sebagai orang yang tidak memiliki empati dan kasih sayang. Ketika membangun citra seperti itu untuk diri sendiri, Anda tidak akan dicintai istri sebagai balasan.
#Istri akan merasa dikhianati
Saat tidak ada siapa-siapa di sisinya, istri mungkin akan merasa kesepian. Itu bisa memperpanjang waktu pemulihannya. Perasaan negatif akan memenuhi pikiran dan merusak harinya.
#Istri mungkin membalas dendam
Jika istri mengerti, dia mungkin akan memaafkan atas apa yang telah Anda lakukan. Tapi jika tidak, dia mungkin akan melakukan hal yang sama saat Anda jatuh sakit. Coba bayangkan istri pergi bersama teman-temannya saat Anda terbaring di tempat tidur. Menyakitkan, bukan?
#Istri mungkin minta bantuan orang lain
Sebagai suami, Anda punya kewajiban untuk menjaga istri. Bila Anda memilih untuk pergi saat istri sedang sakit, siapa yang akan menjaganya? Jangan salahkan istri bila dia terpaksa meminta bantuan orang lain.
#Anda tidak sepenuhnya dapat menikmati acara
Jika setengah dari pikiran Anda mengkhawatirkan istri di rumah, dapatkah 100 persen menikmati acara? Pikirkan lagi.
#Kehadiran Anda lebih baik daripada pengobatan
Jika menemaninya dan berada di sisinya, bahkan jika tidak melakukan apapun, kehadiran Anda akan sangat berarti untuk kesembuhannya. Saat merasa diperhatikan, dia akan sembuh dengan cepat. Psikolog mengatakan bahwa otak manusia memperkuat ikatan selama masa-masa sulit.
Cinta dan dukungan yang didapatkan saat berada dalam masa-masa sulit akan dicatat dalam ingatan. Itulah sebabnya kita cenderung berpegang pada orang-orang yang tinggal bersama selama pasang surut kehidupan. Jadi, istri akan lebih mencintai jika Anda berada di sisi untuk menemaninya.
