TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes melitus adalah salah satu penyakit yang tidak boleh disepelekan. Jika dibiarkan dan kesehatan tubuh tidak dijaga, berbagai komplikasi pun bisa dialami.
Dokter mata Arief S. Kartasasmita mengatakan bahwa persentase terbesarnya jatuh kepada penyakit diabetik retinopati. “Ini adalah kebutaan yang disebabkan oleh komplikasi mikrovaskular diabetes melitus. Angkanya termasuk paling tinggi,” katanya dalam siaran pers yang diterima Tempo.co pada 30 Oktober 2019.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, selain menjaga kadar gula darah, melakukan pengecekan mata juga wajib dilakukan. Bagi penderita diabetes melitus tipe 1, Arief menyarankan untuk melakukan skrining mata dengan dokter mata spesialis retina dalam waktu lima tahun setelah terdiagnosa.
Sedangkan untuk pasien diabetes melitus tipe 2, harus sesegera mungkin memeriksakan mata setelah terdiagnosa. “Pemeriksaan retina mata ini harus diulang setiap 1 – 2 tahun sekali atau sesuai dengan rekomendasi dokter mata spesialis retina,” jelasnya.
Dari segi pemeriksaan sendiri, Arief menjelaskan bahwa hal tersebut sangat mudah dan tidak sakit. Dokter mata hanya akan menggunakan alat khusus untuk melihat retina. “Biasanya akan diberikan obat tetes untuk melebarkan pupil mata, sehingga bagian retina mata lebih mudah dilihat,” ungkapnya.
Apabila seseorang memang terindikasi mengalami kebutaan, menjalani terapi anti-VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor) pun disarankan oleh Arief. Anti-VEGF sendiri adalah suatu aflibercept yang membantu mengurangi gangguan penglihatan serta kebutaan pada pasien. “Terapi ini juga bekerja dengan cara membantu meningkatkan hasil terapi pada pasien usia produktif dan usia lanjut,” katanya.
Terapi anti-VEGF bekerja dengan cara disuntikkan ke mata. Kemudian, obat akan menghambat faktor pertumbuhan pembuluh darah sehingga pembentukan pembuluh darah baru bisa dicegah dan pembengkakan dapat dikurangi. “Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi anti-VEGF efektif dalam memperbaiki koreksi ketajaman penglihatan mata. Jadi semakin dini mendapatkan pengobatan, maka penglihatan pasien dapat terselamatkan dan pulih,” tegasnya.