Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Olahraga pada Lansia Bisa Cegah Penyakit Jantung dan Stroke

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Sejumlah peserta lansia berolahraga dengan dumbel kayu saat acara promosi kesehatan dalam peringatan Menghormati Hari Tua di sebuah kuil di distrik Sugamo, Tokyo, Jepang, 18 September 2017. REUTERS/Toru Hanai
Sejumlah peserta lansia berolahraga dengan dumbel kayu saat acara promosi kesehatan dalam peringatan Menghormati Hari Tua di sebuah kuil di distrik Sugamo, Tokyo, Jepang, 18 September 2017. REUTERS/Toru Hanai
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi menemukan bahwa peningkatan aktivitas lansia dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Pada 2015, 900 juta orang di dunia berusia di atas 60 tahun. Pada 2050, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan angka lansia akan mencapai 2 miliar.

Dilansir Medical News Today, Senin 18 November 2019, sebuah penelitian yang baru saja diterbitkan dalam European Heart Journalfinds menyatakan bahwa mempertahankan tingkat aktivitas atau menjadi lebih aktif pada tahap kehidupan ini penting untuk mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Para peneliti menemukan bahwa peserta studi yang mengurangi tingkat olahraga mereka dari waktu ke waktu memiliki kemungkinan 27 persen lebih besar terkena masalah jantung dan pembuluh darah. Mereka yang menjadi lebih aktif mengurangi risiko mereka sebanyak 11 persen.

Mempelajari aktivitas fisik di usia yang lebih tua. Para penulis penelitian yang dipimpin oleh Kyuwoong Kim, dari Departemen Ilmu Biomedis, di Seoul National University, di Korea Selatan menganalisis data dari 1.119.925 pria dan wanita berusia 60 tahun atau lebih. Data telah dikumpulkan oleh National Health Insurance Service (NIHS), yang menyediakan layanan kesehatan bagi sekitar 97 persen populasi Korea Selatan. Usia rata-rata peserta adalah 67 tahun, dan 47 persen adalah laki-laki.

NIHS melakukan dua pemeriksaan kesehatan individu, satu pada 2009-2010 dan satu pada 2011-2012. Para peneliti mengumpulkan data tentang peserta ini hingga 2016. Selama setiap pemeriksaan, penyedia layanan kesehatan bertanya kepada peserta tentang tingkat aktivitas fisik dan gaya hidup mereka.

Para peneliti mendefinisikan aktivitas fisik sedang berupa 30 menit atau lebih per hari menari, berkebun, atau berjalan cepat. Berlari dua puluh menit atau lebih, bersepeda cepat, atau olahraga aerobik setiap hari dianggap sebagai olahraga yang kuat.

Dalam pemeriksaan kesehatan NIHS kedua mereka, para peserta melaporkan bagaimana tingkat aktivitas mereka telah berubah sejak pemeriksaan pertama. Mayoritas peserta, sekitar dua pertiga, tidak aktif pada saat kedua pemeriksaan. Sekitar 78 persen wanita secara fisik tidak aktif pada pemeriksaan kesehatan pertama, dan angka ini pada pemeriksaan kedua kira-kira sama, yaitu 77 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hanya 22 persen dari keseluruhan kelompok telah meningkatkan tingkat aktivitas mereka di antara pemeriksaan, sementara 54 persen peserta yang telah berolahraga secara teratur lima kali atau lebih per minggu menjadi tidak aktif pada saat pemeriksaan kedua.

Para peneliti juga menganalisis klaim medis nasional terkait penyakit jantung dan stroke serta catatan rumah sakit dari Januari 2013 hingga Desember 2016. Pada akhir periode penelitian, 114.856 kasus penyakit jantung atau stroke telah dilaporkan. Para peneliti menyesuaikan faktor-faktor seperti status sosial ekonomi, usia, jenis kelamin, kondisi medis lainnya, dan detail gaya hidup seperti merokok dan penggunaan alkohol.

Analisis penelitian mengungkapkan bahwa orang yang meningkatkan aktivitas mereka dari tidak aktif terus-menerus menjadi cukup atau aktif tiga hingga empat kali seminggu telah menurunkan risiko serangan jantung dan stroke sebesar 11 persen.

Mereka yang telah aktif satu atau dua kali per minggu pada pemeriksaan pertama kemudian meningkat menjadi lima kali atau lebih per minggu pada pengecekan kedua menurunkan risiko mereka sebesar 10 persen.

Orang-orang penyandang cacat juga mendapat manfaat dari peningkatan tingkat aktivitas mereka, mengurangi risiko kejadian kardiovaskular sebesar 16 persen. Partisipan dengan kondisi kronis seperti hipertensi atau diabetes mengalami pengurangan 4–7 persen dalam peluang mereka mengalami masalah jantung atau stroke. "Sementara orang dewasa yang lebih tua merasa sulit untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur seiring bertambahnya usia, penelitian kami menunjukkan bahwa perlu untuk lebih aktif secara fisik untuk kesehatan kardiovaskular, dan ini juga berlaku untuk orang-orang cacat dan kondisi kesehatan kronis," lanjutnya. 

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelaparan, Warga Gaza Masak Rumput untuk Berbuka Puasa

17 jam lalu

Anak-anak Palestina yang mengungsi memasak di tenda kamp pengungsian di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 11 Desember 2023.
Kelaparan, Warga Gaza Masak Rumput untuk Berbuka Puasa

Rekaman video viral memperlihatkan seorang lansia warga Gaza sedang mempersiapkan rumput sebagai 'hidangan' berbuka puasa.


Penanganan Stroke Saat Golden Period, Ini yang Harus Dilakukan

18 jam lalu

Gejala stroke pada wajah yang perlu diwaspadai di antaranya kesulitan tersenyum hingga keluar air liur. Berikut penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Penanganan Stroke Saat Golden Period, Ini yang Harus Dilakukan

Kenali tanda-tanda stroke, dan dalam 3 jam pertama atau golden period untuk memaksimalkan peluang pemulihan. Ini yang harus dilakukan.


Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

Bunyi alarm dapat mengganggu siklus tidur alami.


Kebakaran di Ciputat Tangsel, Seorang Lansia Ditemukan Tewas

2 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. Istimewa
Kebakaran di Ciputat Tangsel, Seorang Lansia Ditemukan Tewas

Diduga korban sedang tidur di dalam kamarnya ketika terjadi kebakaran yang menghanguskan rumah di Ciputat Timur itu.


Saran Dokter agar Puasa Aman bagi Penderita Penyakit Jantung

4 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Saran Dokter agar Puasa Aman bagi Penderita Penyakit Jantung

Ada dua hal yang perlu diperhatikan para pasien penyakit jantung saat berpuasa, yaitu obat-obatan serta gaya hidup sehat. Simak penjelasan dokter.


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

6 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.


5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

7 hari lalu

Ilustrasi minum obat. Shutterstock
5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

Sekali-kali minum pereda nyeri seperti ibuprofen tak ada masalah besar. Namun bila terlalu sering, efek sampingnya menakutkan.


Lansia 70 Tahun Tewas Terlindas Setelah Gagal Salip Truk Pasir di Tangsel

11 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Lansia 70 Tahun Tewas Terlindas Setelah Gagal Salip Truk Pasir di Tangsel

Lansia itu hilang kendali saat hendak menyalip truk bermuatan pasir, lalu jatuh dan terlindas truk.


Serba-serbi Kelelahan: Penyebab Makin Tua Semakin Cepat Lelah dan Tips Mengatasinya

12 hari lalu

Ilustrasi perempuan lelah/kurang istirahat/mengantuk. Shutterstock
Serba-serbi Kelelahan: Penyebab Makin Tua Semakin Cepat Lelah dan Tips Mengatasinya

Apa penyebab orang merasa lelah di usia tua? Makin bertambahnya usia, tubuh semakin memerlukan perlakuan istimewa, mencegah kelelahan sering berulang


Raja Harald Dievakuasi dari Malaysia ke Norwegia

15 hari lalu

Raja Harald dari Norwegia turun dari kapal pesiar kerajaan Norwegia Norge dan disambut oleh Putra Mahkota Denmark Frederik di Aarhus, Denmark, 16 Juni 2023. Raja Harald dan Ratu Sonja dari Norwegia sedang melakukan kunjungan resmi ke Denmark.Ritzau Scanpix/Bo Amstrup via REUTERS
Raja Harald Dievakuasi dari Malaysia ke Norwegia

Raja Harald menjalani perawatan kesehatan untuk sebuah infeksi dan menerima alat pacu jantung sementara di Malaysia