TEMPO.CO, Jakarta - Musim hujan sedang melanda beberapa daerah di Indonesia, salah satunya Jakarta. Musim hujan dengan hawa dingin sejuk memang jarang dirasakan warga Jakarta yang terbiasa dengan udara panas ini. Udara sejuk itu tentu membuat kita mager alias malas bergerak dan memilih tidur di kasur yang empuk. Tentu saja boleh bermalas-malasan, asal tidak terlalu lama. Daripada terus menerus berleha-leha, ada baiknya Anda melakukan latihan peregangan. Kegiatan mudah tapi malas dikerjakan itu, menurut para ahli, perlu dilakukan tubuh setiap saat.
The American College of Sports Medicine menganjurkan peregangan setiap kelompok otot utama setidaknya dua kali per minggu selama 60 detik. Otot-otot utama ini meliputi otot betis dan kaki, perut, dada, bahu, punggung, serta lengan depan dan belakang. Lantas, mengapa Anda perlu meregangkan tubuh secara rutin?
Rutin melakukan peregangan dapat membantu agar tubuh Anda tetap lentur sampai hari tua. Karena ketika sudah tua, kemampuan mobilitas akan banyak berkurang sehingga gerakan menjadi terbatas. Jika tubuh Anda lentur, melakukan aktivitas sehari-hari tentunya akan lebih mudah. Selain berguna untuk kelenturan tubuh, melakukan latihan peregangan juga akan memberikan manfaat-manfaat berikut ini:
Anda bisa meningkatkan performa olahraga, melancarkan aliran darah ke otot, memperbaiki postur tubuh menyembuhkan dan mencegah sakit punggung. Anda pun bisa meredakan stres, mengatasi sakit kepala tegang (tension headache), atau menurunkan risiko cedera saat berolahraga
Ada beberapa bentuk latihan peregangan. Dua jenisnya yang paling umum meliputi:
1. Peregangan statis
Ini adalah peregangan yang dilakukan dengan menarik bagian tubuh hingga terasa tegang dan menahannya selama 15-60 detik. Peregangan statis dianggap sebagai bentuk latihan yang paling aman.
2. Peregangan dinamis
Peregangan dinamis merupakan peregangan yang dilakukan dengan cara bergerak aktif. Meski banyak diterapkan dalam kelas-kelas di pusat kebugaran, sebagian besar ahli setuju bahwa bentuk peregangan ini tergolong berbahaya. Alasannya, latihan peregangan dinamis memberikan tekanan pada otot dan jaringan ikat (ligamen) yang terlalu besar. Bukan mustahil bila kondisi ini kemudian berujung pada cedera.