Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mitos Fakta Virus Corona, Penyebab Pneumonia yang Hebohkan Dunia

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona sedang menjadi perbincangan setelah menyebabkan pneumonia di Cina. Setidaknya, sebanyak 40 orang terdiagnosa masalah kesehatan ini dan satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Walaupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum bisa memastikan apakah virus tersebut bisa menyebar atau tidak, masyarakat pun wajib waspada. Sayangnya, masih banyak informasi yang salah terkait virus corona penyebab pneumonia ini. Agar tidak salah langkah, situs Arab News dan Rappler pun meluruskan beberapa di antaranya.

Mitos pertama: Virus corona bisa disembuhkan dengan vaksinasi

Fakta: Banyak orang percaya tentang hal ini. Namun, berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada obat maupun vaksinasi yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan virus corona karena sebenarnya pneumonia akibat virus corona hanya bisa disembuhkan oleh diri sendiri (self-recovery). Sebagai bentuk pencegahan saja, vaksinasi baru berguna.

Mitos kedua: Tidak dibolehkan untuk mengunjungi negara yang sedang outbreak

Fakta: Sebenarnya, tidak ada peraturan yang melarang seseorang untuk mengunjungi negara yang sedang terkena wabah. Misalnya, sekarang sedang heboh pneumonia akibat virus corona di Cina sehingga orang tidak boleh ke sana. Hal ini tidak benar karena siapa pun bisa ke sana, namun dengan catatan lebih berhati-hati agar tidak mengidap penyakit serupa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mitos ketiga: Pneumonia akibat virus corona tidak akan menimbulkan gejala

Fakta: Layaknya pneumonia pada umumnya, gejala tentu akan timbul. Beberapa di antaranya termasuk demam, lemas, batuk kering, dan sesak atau kesulitan bernapas. Sedangkan kondisi tersebut bisa semakin parah jika pneumonia akibat virus corona terjadi pada orang dengan usia lanjut atau memiliki penyakit penyerta lain.

Mitos keempat: Semua binatang bisa membawa virus corona.

Fakta: Menurut berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan, tidak semua binatang bisa membawa virus corona penyebab pneumonia. Secara spesifik, ini rupanya hanya berlaku pada unta dan kelelawar. Siklus hidup penuh virus dan inkubasinya kini masih terus dipelajari, tetapi lebih baik menjauhi hewan-hewan seperti itu secara umum, selalu ada risiko bahwa mereka mungkin membawa mikroorganisme berbahaya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

4 hari lalu

Imelda Marcos. AP/Pat Roque
Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

6 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

7 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

10 hari lalu

Burung kakatua putih. ANTARA
Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?


Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

10 hari lalu

PT Merck Tbk, (Merck) perusahaan sains dan teknologi di bidang kesehatan, dan Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI) berkolaborasi memperbarui situs MauPunyaAnak.id/Tempo-Mitra Tarigan
Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

11 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.


Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

18 hari lalu

Anggota Westlife, Mark Feehily. Foto: Instagram/@markusmoments
Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

Mark Feehily menyatakan mundur dari Westlife dan tidak dapat ikut melanjutkan rangkaian tur dunia bersama tiga rekannya, Shane, Kian, dan Nicky.


Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

26 hari lalu

Ilustrasi batuk. huffingtonpost.com
Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.


Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

36 hari lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Hari Epilepsi Internasional, Simak Mitos Terkait Kondisi dan Faktanya

Di Hari Epilepsi Internasional, penting untuk memahami kesalahpahaman soal epilepsi sehingga pengobatan tertunda.