TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai masalah kesehatan baru, tentu bukan hanya orang tua saja yang ingin tahu tentang virus corona alias Covid-19. Terlebih dengan status pandemi dan berbagai berita yang beredar, anak-anak pun memiliki rasa penasaran yang tinggi untuk mempelajari lebih lanjut tentang virus ini.
Sayangnya, masih banyak orang tua yang bingung tentang cara mengedukasi anak terkait virus corona. Apalagi anak-anak belum memiliki kontrol emosi yang baik sehingga informasi yang salah dapat membuat anak takut dan panik.
Sebagai solusi untuk edukasi orang tua ke anak tentang virus corona, berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba seperti dilansir dari situs Kids Health dan PBS.
Tanya informasi apa yang mereka sudah dapatkan
Informasi yang beredar di dunia maya, bahkan percakapan dengan teman-teman di sekolah mungkin telah memberikan sedikit gambaran pada anak tentang virus corona. Ada baiknya sebelum memberi edukasi kepada anak, orang tua harus mengetahui informasi apa yang sudah terlebih dahulu diterimanya.
Apabila ada informasi yang salah, maka Anda harus membetulkannya. “Meluruskan informasi sangat penting karena anak-anak sangat mudah dipengaruhi dan mempercayai apapun yang diterimanya,” kata psikolog anak Jennifer S. Pendley.
Memilih kata dan kalimat yang menenangkan
Memang, menakuti anak lebih efektif dalam menyampaikan informasi. Tapi sebagai orang tua, Anda seharusnya mengatakan segala sesuatu dengan tujuan menenangkan. Contohnya saat wabah virus corona, jangan menyuruh anak untuk mencuci tangan lantaran virus mematikan. Ini akan menciptakan ketakutan dan trauma pada anak.
Sebaliknya, sampaikan bahwa cuci tangan penting untuk menghindarkan dari virus. “Jelaskan bahwa virus memiliki efek yang tidak baik pada tubuh. Dengan mencuci tangan, virus bisa dibasmi dan anak tetap sehat. Menggunakan bahasa-bahasa yang tidak menakutkan seperti ini akan menyejukkan hati anak,” katanya.
Sesuaikan informasi dengan usia anak
Pemahaman anak akan suatu informasi tentu bergantung pada usianya. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk menyampai edukasi berdasarkan kemampuan kognitifnya. Misalkan anak di sekolah dasar sebaiknya hanya diajari tentang cara mencuci tangan yang benar dan tidak diperbolehkan memasukkan tangan ke mulut serta hidung.
Sedangkan anak-anak yang lebih besar, bisa mulai dijelaskan lebih detail tentang bagaimana virus disebarkan dan tindak preventif apa yang dapat dilakukan. “Pelajari informasi apa yang tepat dan sesuai dengan usia anak agar pemahamannya maksimal,” kata penulis Parent Shift: Ten Universal Truths That Will Change the Way You Raise Your Kids, Wendy Thomas Russell.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | KIDSHEALTH | PBS