Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obat yang Dinilai Berpotensi Melawan Corona, Apa Saja?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Iklan

Sekitar tujuh uji klinis telah dimulai di Cina untuk menguji obat ini pada pasien dengan COVID-19. Peneliti dari Universitas Minnesota juga melakukan pengujian pada minggu ini. "Setelah 90 hari kita akan memiliki beberapa indikasi apakah ini efektif atau tidak dan seberapa efektif itu bisa terjadi," kata Jakub Tolar, dekan Fakultas Kedokteran Universitas Minnesota. Hasil laboratorium awal di Cina menunjukkan hidroksiklorokuin menghambat infeksi SARS-COV-2. Obat ini diklaim aman untuk digunakan pada manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

  • Kaletra
    Obat ini kombinasi dua obat antivirus yakni lopinavir dan ritonavir yang digunakan melawan HIV. Lopinavir mencegah enzim virus memotong protein penting yang merupakan kunci untuk reproduksi HIV. Sementara ritonavir membantu meningkatkan konsentrasi lopinavir dalam sel. Para ilmuwan bertanya-tanya apakah keduanya dapat mengganggu siklus hidup SARS-COV-2 dengan cara yang sama.

    Tetapi sebuah penelitian dalam New England Journal of Medicine melaporkan, obat ini tidak bermanfaat bagi pasien dengan COVID-19 yang parah. Perlu ada studi lanjutan untuk memberikan wawasan lebih luas.

  • Remdesivir
    Obat ini dikembangkan Gilead Sciences untuk melawan Ebola tetapi tak terbukti efektif. Namun, remdesivir terbukti memiliki beberapa efek terhadap MERS dan SARS dalam lini sel dan pengujian hewan terbatas.

    Mengingat penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh virus corona, peneliti berpendapat mungkin juga memiliki beberapa efek terhadap penyebab COVID-19. Bagaimana persisnya remdesivir bekerja belum jelas, meskipun sebuah penelitian baru menunjukkan tampaknya menghambat replikasi RNA selama siklus reproduksi virus corona.

    Remdesivir diberikan kepada pasien COVID-19 pertama di Amerika Serikat setelah kondisinya memburuk. Dia mulai pulih pada hari berikutnya, menurut sebuah studi kasus dalam New England Journal of Medicine.

    Namun, apakah obat itu benar-benar bertanggung jawab atas perbaikan itu masih belum diketahui. “Meskipun remdesivir telah diberikan kepada beberapa pasien dengan COVID-19, kami tidak memiliki data yang kuat untuk menunjukkan obat ini bisa meningkatkan hasil klinis,” ujar direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), Anthony S. Fauci.

  • Losartan
    Obat hipertensi ini mencegah hormon angiotensin mengikat ke reseptor pembuluh darah. Para ilmuwan berhipotesis losartan dapat membantu pasien dengan COVID-19 karena sebagai penghambat reseptor angiotensin, obat ini menghambat virus masuk ke dalam sel. Peneliti dari Universitas Minnesota belum menentukan subjek dalam uji klinis mereka.
  • Iklan

    Berita Selanjutnya



    Rekomendasi Artikel

    Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

     

    Video Pilihan


    Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

    1 hari lalu

    Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
    Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

    Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


    Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

    1 hari lalu

    Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
    Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

    Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


    5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

    1 hari lalu

    Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
    5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

    Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


    Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

    2 hari lalu

    Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
    Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

    Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


    Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

    2 hari lalu

    Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
    Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

    Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


    Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

    3 hari lalu

    Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
    Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

    Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


    Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

    3 hari lalu

    Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
    Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

    Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


    Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

    3 hari lalu

    Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
    Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

    Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


    Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

    5 hari lalu

    Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
    Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

    Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


    Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

    5 hari lalu

    Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
    Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

    Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.