TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang tentu berharap untuk memiliki pasangan yang baik. Namun tak jarang diantaranya harus dihadapkan dengan sifat-sifat yang tidak sesuai harapan, salah satunya termasuk sifat gaslighting.
Melansir dari situs Psychology Today, gaslighting adalah suatu masalah kejiwaan yang diindikasikan dengan sikap manipulatif dari pasangan. Hal ini dilakukan untuk menutupi keburukan pelaku melalui permainan pikiran sehingga membuat korban bingung antara benar dan tidak.
Contoh sederhana dalam kasus gaslighting bisa dilihat saat seseorang berselingkuh. Sebagai pasangan, Anda tentu akan marah dan meminta kejelasan. Namun pelaku gaslighting akan memutar pikiran Anda dengan mengatakan bahwa itu hanya rekan kerja dan balik emosi. Hal ini tentu membuat korban berpikir apakah yang dilihatnya tidak benar dan hanya ilusi sehingga memaafkan tindakan pasangan yang selingkuh.
Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan unggahan di akun Twitter @jerujiemas. Dalam sebuah tulisan panjang, akun tersebut bercerita soal kasus asmara dari pasangan NC (pria) dan R (wanita). Tulisan yang diunggah pada 18 Maret 2020 itu menceritakan bagaimana sang pria melakukan pelecehan seksual selama dua tahun berpacaran hingga membuat si wanita hamil empat kali. Meski begitu, pihak wanita selalu memilih untuk bungkam.
Kasus tersebut dikatakan menjurus ke arah gaslighting. Dampak gaslighting, pasangan menjadi tidak bisa membedakan mana yang salah dan benar. Sebab sering kali, pelaku tidak ingin disalahkan dan akhirnya membuat korban merasa tergantung secara pemikiran dan perlakuan.
Tentu Anda tak ingin memiliki pasangan dengan sifat gaslighting ini, bukan? Psikolog keluarga dan pasangan Marie Hartwell-Walker pun membagikan tips untuk mengatasi hubungan yang sudah terlanjur dilakukan dengan para pelaku gaslighting.
Seperti dilansir dari situs Psych Central, berikut adalah empat hal utama mengatasi pasangan dengan sifat gaslighting.
- Beri pengertian
Bukan suatu hal yang mudah bagi Anda untuk memberi pengertian atas kesalahan yang dilakukan pasangan. Namun sebenarnya, pelaku gaslighting hanya akan sadar saat ia benar-benar mendapatkan validasi. Jadi sekarang yang perlu Anda lakukan adalah terus menunjukkan perbuatan yang salah dari si dia. Jangan terlalu memaksakan, namun ingatkan terus tentang kejadian tersebut agar lambat laun ia mengerti.IklanScroll Untuk Melanjutkan - Mengajak pasangan bersosialisasi
Membaur dengan orang baru dan teman-teman di sekitar kehidupan pelaku gaslighting adalah suatu hal yang penting. Sebab, tak jarang mereka lebih tertutup dan antisosial. Namun dengan bersosialisasi dengan teman, ia pun bisa kembali membangun lingkaran sosial yang pada akhirnya merujuk pada perspektif tentang cara mempercayai orang lain dan diri mereka sendiri. - Melakukan konsultasi dengan ahli
Apabila cara-cara lain tak bisa mengatasi masalah ini, maka jalan terbaik adalah melakukan konsultasi dengan ahli. Seorang psikolog atau ahli kejiwaan tentu akan mengerti kondisi pasangan Anda sehingga ia bisa mendapatkan pertolongan hingga tuntas. Mendampinginya sebagai bentuk dukungan juga disarankan. - Hubungan harus disudahi
Menyudahi hubungan terlebih telah dijalani selama beberapa waktu tentu bukan suatu hal yang mudah. Namun ini untuk kebaikan Anda. Sebab sikap gaslighting dari pasangan yang melekat dan tidak bisa dilepaskan bisa saja terbawa hingga menikah. Tentu Anda tak ingin terus terpuruk karena selalu disalahkan dalam setiap kondisi, bukan?
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | PSYCHOLOGYTODAY | PSYCHCENTRAL