Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musim Pancaroba, Waspadai Ancaman Zoonosis

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hujan (pixabay.com)
Ilustrasi hujan (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hanya virus corona yang kini perlu diwaspadai. Praktisi kesehatan hewan mengingatkan masyarakat agar terus mewaspadai ancaman penyakit bersifat zoonosis saat musim pancaroba yang tengah melanda sebagian wilayah Indonesia.

Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel, drh. Jafrizal, mengatakan kondisi cuaca selama musim pancaroba mendukung pertumbuhan virus-virus pada hewan yang dapat tertular ke manusia atau menjadi zoonosis.

"Virus terbagi dua, ada yang dulu pernah muncul lalu muncul kembali, ada juga yang memang belum pernah ada lalu muncul," ujar Jafrizal.

Ia mencontohkan temuan kasus virus Flu Burung di Kota Palembang pada Januari 2020, yang mematikan ratusan unggas. Virus tersebut muncul kembali setelah hampir lima tahun tidak pernah muncul. Beruntungnya, virus itu tidak sampai tertular ke manusia.

Virus dari hewan akan mudah menyerang manusia dengan imunitas rendah akibat cuaca yang berubah-ubah cepat selama musim pancaroba sehingga masyarakat perlu menjaga diri dari kontak-kontak terhadap hewan. Ada 15 zoonosis prioritas di Indonesia yang perlu diwaspadai berdasarkan Keputusan Kementerian Pertanian Nomor 237/Kpts/PK. 400/3/2019, yakni rabies, avian influenza, antraks, japanese, buvone tuborculosis, brucellosis, leptosprisis, b. enchephalitis, salmonellosis, q fever, trichinellosis, para tuberculosis, taniasis, schistosomiosis, dan toksoplasma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak hanya virus, zoonosis tersebut juga disebabkan kuman, jamur, parasit, dan bakteri yang dibawa beragam jenis hewan, seperti unggas, babi, nyamuk, kelelawar, monyet, sapi, anjing bahkan kucing.

Penularannya dapat menimbulkan infeksi serta penyakit pada manusia dari level ringan hingga fatal. Masyarakat perlu meningkatkan kebersihan lingkungan dan memperhatikan kesehatan hewan peliharaan serta memberinya vaksin untuk meminimalisir timbulnya zoonosis.

"Jika hewannya sehat maka manusianya juga sehat," demikian Jafrizal.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

3 jam lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

4 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

4 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

17 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

18 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

18 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

22 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

23 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

25 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.