Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Sebut Pakaian Bukan Sumber Penularan Virus Corona

Reporter

image-gnews
Ilustrasi mencuci pakaian (Pixabay.com)
Ilustrasi mencuci pakaian (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu di Indonesia dihebohkan dengan adanya pasangan yang menggunakan hazmat atau baju pelindung diri yang biasa dipakai petugas medis untuk menangani pasien yang terinfeksi virus corona saat berbelanja ke pasar swalayan. Tak sedikit pula yang menggunakan jas hujan saat bepergian ke luar rumah.

Tingkah laku ini semata-mata sebagai upaya perlindungan diri. Mereka khawatir virus yang menginfeksi saluran pernapasan itu menempel di pakaian dan akhirnya menginfeksi. Namun benarkah virus ini bisa menempel di pakaian?

”Jika keluar untuk berlari di lingkungan atau ke toko bahan makanan, sangat tidak mungkin terpapar COVID-19 melalui pakaian atau sepatu. Kami tidak percaya sepatu atau pakaian adalah sumber penularan yang signifikan,” ujar Dr. Vincent Hsu, dokter penyakit dalam, penyakit menular, dan obat pencegahan di AdventHealth, Orlando, Amerika Serikat

Menurut Hsu, belum ada kasus yang terdokumentasi mengenai penularan COVID-19 melalui pakaian dan sepatu pada saat ini. Dia menerangkan COVID-19 adalah penyakit pernapasan seperti flu yang disebabkan oleh virus corona baru, penyakit ini disebarkan oleh cairan dari saluran pernapasan seperti batuk atau bersin.

Berdekatan dengan pasien terinfeksi corona yang sedang batuk dan bersin adalah cara yang paling mungkin untuk penularan langsung. Namun, memang virus ini dapat bertahan di luar tubuh manusia seperti di permukaan.

Seseorang akan tertular COVID-19 setelah memegang benda yang sebelumnya terkena cairan dari orang yang terinfeksi. Para ahli memperkirakan virus dapat bertahan hidup beberapa jam hingga beberapa hari.

Sementara, COVID-19 dapat bertahan selama 2-3 hari pada logam dan plastik. Akan tetapi, pakaian tidak dianggap sebagai bahan yang kondusif untuk kelangsungan hidup virus ini.

"Studi terbaik kami di bidang ini, pakaian secara umum tidak dianggap sebagai inkubator virus terbaik," sebut Dr. Kathleen Jordan, spesialis penyakit menular dan wakil presiden di CommonSpirit Health.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini lantaran sifat bahan kain tidak kondusif bagi kelangsungan hidup virus yang lebih menyukai kelembaban. "Pakaian biasanya lebih kering dari permukaan yang keras, yang berpotensi menyerap angin lebih mudah," kata Jordan.

Transfer virus melalui pakaian tidak mungkin. Tetapi para ahli yang diwawancarai oleh Healthline sepakat ada beberapa skenario di mana mencuci pakaian adalah ide yang baik, terutama bagi yang berinteraksi langsung dengan pasien COVID-19 seperti petugas kesehatan.

Jikalau hanya keluar untuk membeli bahan makanan, tidak perlu mencuci pakaian jika tetap memperhatikan jarak aman dengan orang lain saat berbelanja.

“Kami tahu bahwa jarak sosial adalah cara yang paling efektif untuk mengendalikan transmisi,” kata Jordan.

Bagaimana dengan sepatu? Sepatu memang cenderung jauh lebih kotor daripada pakaian hanya karena sifatnya dipakai sebagai alas kaki. Karena itu, benda ini mungkin membawa bakteri dan kontaminan lain ke rumah. Meskipun demikian, para ahli sepakat mereka bukanlah sumber penularan virus corona. “

Mereka bukan area sentuh tinggi,” sebut Jordan.

Tetapi, Anda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan tambahan untuk memastikan kontaminan tidak memasuki rumah dengan membersihkan sepatu dan meninggalkannya di depan pintu atau dengan menaruhnya di rak yang jauh dari area lain di rumah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Wakil Perdana Menteri Singapura dan Menteri Keuangan Lawrence Wong. REUTERS/Isabel Kua
Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.


AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.


Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Petugas keamanan berjaga-jaga di luar Institut Virologi Wuhan selama kunjungan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul penyakit virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 3 Februari 2021. REUTERS/ Foto Thomas Peter/File
Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.


Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.


Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

7 hari lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat


Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

7 hari lalu

Botol berlabel
Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

13 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

13 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

13 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.