Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Senior A.E Priyono Wafat, Cegah Pneumonia dengan Cara Ini

image-gnews
A.E. Priyono. Facebook
A.E. Priyono. Facebook
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka datang dari aktivis senior A.E. Priyono. Pada Minggu, 12 April 2020, sekitar pukul 11.30 WIB, tokoh intelektual itu mengembuskan napas terakhir. Sahabatnya, Yusril Ihza Mahendra, menceritakan tentang penyakit yang diderita almarhum.

“AE Priyono wafat hari ini karena pneumonia,” katanya pada akun Twitter @Yusrilihza_Mhd.

Pneumonia menjadi salah satu masalah paru-paru yang banyak mengakibatkan kematian. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak. Sering kali paru-paru dipenuhi dengan air atau cairan lendir.

Dilansir dari Web MD, pneumonia dapat menyerang seluruh kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Pengidap pneumonia akan merasakan pembengkakan saluran pernapasan akibat kantong udara kecil dipenuhi oleh cairan. Akibatnya, mereka akan merasakan demam, batuk berdahak, hingga sulit bernapas.

Berikut tiga cara mencegah dan mengurangi risiko penyakit pneumonia tersebut.

Melakukan vaksin pneumonia
Meski tidak menghilangkan kemungkinan, melakukan vaksin dapat mengurangi risiko terjangkit pneumonia. Ada dua jenis vaksin pneumonia, konjugasi pneumokokus (PCV13 atau Prevnar 13) dan polisakarida pneumokokus (PPSV23 atau Pneumovax 23).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vaksin konjugasi pneumokokus biasanya dilakukan satu kali kepada anak-anak dan orang dewasa. Dipercaya, ini dapat mencegah 13 jenis bakteri yang menyebabkan infeksi serius. Sedangkan vaksin polisakarida pneumokokus hanya direkomendasikan bagi orang dewasa. Penggunaannya yang hanya satu kali diyakini dapat mencegah 23 jenis bakteri jahat.

Menjaga kebersihan
Tangan telah terbukti menjadi salah satu sumber berkumpulnya bakteri-bakteri jahat dan pembawa utama kuman penyebab penyakit. Menurut sebuah riset di Amerika Serikat, cara termudah memerangi pneumonia yang tidak perlu mengeluarkan biaya banyak adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun.

Mencuci tangan perlu dilakukan setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan setelah melakukan aktivitas di luar. Dipercaya, hal ini dapat mengurangi risiko infeksi pernapasan seperti pneumonia akibat bakteri dan kuman yang dibawa oleh tangan sebesar 50 persen. Apabila seseorang tidak dapat mencuci tangan, mengunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol juga dapat dilakukan.

Hindari merokok
Sebuah studi menunjukan tembakau dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi bakteri pada paru-paru atau pneumonia. Setiap satu bungkus rokok yang diisap dalam satu hari terbukti menaikan faktor risiko terkena pneumonia sebesar 121 persen.

Jika pneumonia tidak diobati dan tak ada perbaikan gaya hidup, masalah ini akan berimbas pada penyakit yang lebih besar, yaitu kanker paru-paru. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah faktor-faktor risiko yang lebih besar adalah dengan berhenti merokok. Apabila berhenti total merupakan hal yang sulit dilakukan, berhentilah setidaknya satu atau dua minggu demi memberi jeda paru-paru bergerak dengan sehat.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

5 hari lalu

Imelda Marcos. AP/Pat Roque
Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.


Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

10 hari lalu

Burung kakatua putih. ANTARA
Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?


Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.


Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

19 hari lalu

Anggota Westlife, Mark Feehily. Foto: Instagram/@markusmoments
Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

Mark Feehily menyatakan mundur dari Westlife dan tidak dapat ikut melanjutkan rangkaian tur dunia bersama tiga rekannya, Shane, Kian, dan Nicky.


Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

27 hari lalu

Ilustrasi batuk. huffingtonpost.com
Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.


Mengenal Penyakit Popcorn Lung, Gangguan Pernapasan Akibat Menghirup Zat Kimia pada Makanan

35 hari lalu

Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock
Mengenal Penyakit Popcorn Lung, Gangguan Pernapasan Akibat Menghirup Zat Kimia pada Makanan

Gejala penyakit popcorn lung sering terjadi 2 hingga 8 minggu setelah sakit atau terpapar bahan kimia berbahaya.


6 Fakta TBC Di Indonesia, Pernah Hampir Sejuta Kasus Hingga Ada di Candi Borobudur

45 hari lalu

Petugas saat melihat hasil pemeriksaan Rontgen Thorax milik warga saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
6 Fakta TBC Di Indonesia, Pernah Hampir Sejuta Kasus Hingga Ada di Candi Borobudur

Kasus TBC sudah ada sejak abad ke-8. Pernah mencapai 969.000 kasus setahun.


Mencegah Radang Paru-Paru, Berikut 7 Panduan untuk Kesehatan Pernapasan

47 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Mencegah Radang Paru-Paru, Berikut 7 Panduan untuk Kesehatan Pernapasan

Radang paru-paru menjadi risiko kesehatan yang banyak dialami belakangan. Ternyata, pencegahannya dapat dilakukan melalui tindakan sehari-hari. Apa saja?


Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

47 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. Foto : Radiopaedia
Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

Putri mendiang Glenn Fredly, Gewa pernah jalani perawatan intensif di rumah sakit akibat pneumonia atau radang paru-paru. Apa sebenarnya penyakit ini?


Efek Fatal Vape pada Anak-anak

48 hari lalu

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
Efek Fatal Vape pada Anak-anak

Kebanyakan pakar sependapat mengisap vape tak jauh berbeda bahayanya dengan rokok biasa, termasuk dampaknya pada anak-anak.