TEMPO.CO, Jakarta - Satu lagi seniman besar Indonesia wafat. Dia adalah Didi Kempot, penyanyi campur sari yang selalu sukses membuat para penggemarnya "ambyar".
Didi Kempot meninggal dunia karena serangan jantung, Selasa, 5 Mei 2020. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui mengena masalah ini.
Para ahli kesehatan mengatakan sekitar 86 persen orang akan selamat dari serangan jantung pertama. Lalu apa yang harus dilakukan setelahnya, sebagai upaya pemulihan diri dan pencegahan hal serupa tak terulang?
Pertama, lakukan pemeriksaan fisik menyeluruh. Kardiolog di Heart and Vascular Center, Dartmouth-Hitchcock Medical Center, Bruce Andrus, seperti dikutip dari Insider, menuturkan serangan jantung biasanya menandakan ada masalah kesehatan yang mendasari.
Pada kebanyakan pasien akan ditemukan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau diabetes, yang semuanya berhubungan dengan peningkatan risiko serangan jantung. Kemungkinan satu atau lebih dari faktor-faktor ini menyebabkan penumpukan plak di arteri, membatasi aliran darah ke jantung, dan menyebabkan serangan jantung.
Kardiolog dari Pusat Kesehatan Providence Saint John, Nicole Weinberg, mengatakan perawatan yang diberikan petugas medis akan fokus pada pembukaan arteri dan mengembalikan aliran darah ke jantung.
Bagaimana memulihkan diri usai serangan jantung? Setelah selamat dari serangan jantung, Anda harus fokus meningkatkan kesehatan jangka panjang. Serangan jantung bisa menyebabkan masalah jantung lebih lanjut dari waktu ke waktu, seperti gagal jantung.
Sekitar 20 persen pasien serangan jantung berusia 45 tahun dan lebih tua akan mengalami serangan jantung kedua dalam lima tahun. Selain meresepkan obat-obatan, dokter juga akan fokus pada perbaikan gaya hidup untuk memperbaiki juga tekanan darah atau menurunkan kolesterol jahat yang tinggi, antara lain berhenti merokok, makan makanan sehat berimbang, aktif, menurunkan berat badan, menjaga tekanan darah, kontrol kolesterol, dan gula darah.
Ada juga dampak emosional dari serangan jantung. Menurut Andrus, mengalami serangan jantung dapat berdampak besar pada kesehatan emosional dan mental penderita karena sebagian besar pasien menganggap ini refleksi tentang kematian.
Ada pasien yang kembali ke rutinitas normal mereka dalam seminggu, namun ada juga orang yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk pulih. Sekitar sepertiga pasien serangan jantung akan mengalami depresi selama pemulihan. Jika ini terjadi, sebaiknya carilah perawatan profesional dari terapis.
Anda juga bisa mempertimbangkan program rehabilitasi jantung, yang fokus pada peningkatan kesehatan jantung. Penelitian telah menunjukkan orang yang berpartisipasi dalam program rehabilitasi jantung lebih kecil kemungkinan meninggal karena penyakit jantung daripada orang yang pernah mengalami serangan jantung tetapi tidak berpartisipasi.