Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penjualan Celana Boxer dan Pakaian Pria Ini Naik Saat Pandemi

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi memilih baju. shutterstock.com
Ilustrasi memilih baju. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen fashion pria asal Bandung, Cottonology melewati masa krisis pandemi pada tiga bulan pertama saat wabah tersebut dinyatakan masuk ke Indonesia. Meski industri fashion adalah salah satu yang terdampak virus corona, penjualan produk pakaian pria yang didirikan oleh Carolina Danella Laksono ini justru meningkat 60 persen.

Salah satu faktor yang mendorong peningkatan ini adalah peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar alias PSBB yang ditetapkan pemerintah untuk daerah-daerah yang termasuk zona merah dan kuning. Pemasaran daring yang mendominasi pertumbuhan bisnis Cottonology membuat masyarakat dari berbagai daerah, khususnya yang masih rawan dengan potensi penyebaran COVID-19, memilih untuk membeli produk pakaian untuk bekerja dan bersantai selama di rumah lewat e-commerce yang sudah populer di Indonesia.

“Celana boxer adalah salah satu produk yang cukup diminati saat wabah ini karena cocok dipakai di rumah, juga karena mayoritas bekerja dari rumah," kata Carolina Danella Lakson dalam siaran resmi, Sabtu 20 Juli 2020.

"Bahan katunnya juga nyaman, karena banyak juga konsumen kami yang bekerja selama Work From Home sambil pegang laptop duduk di lantai, bukan di kursi. Mereka lebih suka pakai celana yang nyaman bahannya.”

Menurut lulusan University of California, Berkeley ini, kreativitas tanpa mengurangi kualitas dalam menciptakan produk-produk baru adalah strategi jitu untuk tetap bertahan selama masa suliti. “Walau kami tahu daya beli konsumen untuk produk busana menurun, namun kami tidak bertoleransi terhadap kualitas. Selain bahan katun pilihan, kami pun menggunakan zat pewarna khusus dari Jepang. Jadi kalau dicuci hingga 70 kali pun tidak akan luntur. Istilahnya, warna menjadi terkunci,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski demikian, harga pun tetap terjangkau oleh semua kalangan. “Supaya semua lapisan bisa membelinya sehingga kami terus berproduksi. Dampak ekonominya, Cottonology di masa pandemi ini bisa menyerap tambahan tenaga kerja baru di bagian produksi di atas 5 persen. Ini cukup signifikan dalam menggerakan sektor mikro di Bandung.”

Untuk terus bisa menambah jumlah tenaga kerja yang mayoritas berasal dari masyarakat sekitar Bandung, Cottonology pun meluncurkan item-item baru selama wabah virus corona Dia mengatakan, tenaga kerjanya bukan sekadar di bagian produksi seperti menjahit dan menenun, tapi juga bagian merancang desain. “Misalnya kemeja, kenapa menjadi salah satu produk terlaris kami, karena desainnya yang memang mengikuti tren pasar dengan menggunakan teknik tenun, bukan cetak, jadi corak luar dan dalam bajunya sama. Ada tiga orang tim desainer lulusan teknologi tekstil di Cottonology, dan mereka mahir mengoperasikan mesin-mesin berteknologi Jerman dan Jepang yang kami miliki.”

Ia menambahkan, Cottonology akan terus membutuhkan desainer baru demi memenuhi permintaan pasar yang semakin bertambah. “Saat ini kami juga merilis parfum Cottonology Ocean Blue. Bagi kami, fesyen itu tidak saja tentang apa yang kita lihat, tapi juga apa yang kita rasa. Kalau indah di mata namun tidak nyaman untuk dihirup, maka filosofi fashion itu tidak tercapai. Sebab bagi kami, fashion adalah aktualisasi diri secara utuh, bukan sekedar mata saja.”

Cottonology adalah bagian dari PT GM Textile, perusahaan yang telah eksis di Indonesia lebih dari 60 tahun dengan fokus pada produksi kain tenun. Saat ini Cottonology telah menjual lebih dari 400 ribu item pakaian pria di seluruh Indonesia. Dalam proses produksi, UKM ini melibatkan penjahit lokal di sekitar Bandung yang terdiri dari perajin rumahan, individu, atau lepasan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

13 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

1 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

2 hari lalu

Ilustrasi mesin cuci. Shutterstock
Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

Pakar menjelaskan apa saja yang sebaiknya tak dimasukkan ke dalam mesin cuci karena bisa memperpendek masa pakai peralatan rumah tangga ini.


Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

2 hari lalu

Ilustrasi belanja atau pusat perbelanjaan di Tokyo, Jepang. Unsplash.com/Cosmin Serban
Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

Sebelum merencanakan perjalanan wisata belanja ke Tokyo, ada beberapa hal yang perlu diketahui termasuk barang-barang terbaik yang harus dibeli


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

3 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

7 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


9 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penonton Festival Coachella

10 hari lalu

Sejumlah pengunjung berkumpul saat menghadiri Festival Musik dan Seni Coachella Valley di Indio, California, AS, 15 April 2018. (Photo by Amy Harris/Invision/AP)
9 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penonton Festival Coachella

Seorang warga lokal Lembah Coachella memapaarkan kesalahan yang sering dilakukan penonton festival Coachella


Begini Aturan Pakaian, Rambut hingga Riasan Wajah bagi Peserta UTBK SNBT 2024

10 hari lalu

Sejumlah peserta antre sebelum  mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) menyiapkan lokasi ujian SNBT 2023 untuk 53.293 peserta, lokasi ini terbagi dua, Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Begini Aturan Pakaian, Rambut hingga Riasan Wajah bagi Peserta UTBK SNBT 2024

Peserta UTBK SNBT 2024 wajib mengikuti aturan pakaian, make up dan rambut saat ujian. Bila tidak ditaati, peserta tidak diizinkan mengikuti ujian


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

11 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

15 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.