Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memahami Fakta Varian Baru Virus Corona

Reporter

image-gnews
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Varian baru virus corona muncul di Inggris dan membuat seluruh negara waswas. Varian baru itu disebut lebih menular daripada jenis sebelumnya. Pemerintah Inggris sendiri telah melarang kegiatan menjelang Natal dan Tahun Baru untuk mencegah penyebaran.

Sejumlah negara juga telah menutup perbatasan dan penerbangan dari dan ke Inggris untuk mencegah masuknya varian itu ke negara mereka. Lantas, apa dan seberapa bahaya varian baru virus corona itu? Berikut fakta-faktanya.

Mengapa varian ini menimbulkan kekhawatiran?
-Memiliki mutasi yang mempengaruhi bagian dari virus yang mungkin penting.
-Beberapa dari mutasi tersebut telah ditunjukkan di laboratorium, yakni meningkatnya kemampuan virus menginfeksi sel.
-Dua hal ini membuat virus dapat menyebar dengan lebih mudah.

Namun, belum ada kepastian mutlak. Jenis baru dapat menjadi lebih umum hanya dengan berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, seperti London, yang hanya memiliki batasan tingkat dua hingga saat ini. Tapi, sudah ada pembatasan tingkat empat di sebagian wilayah Inggris untuk mengurangi penyebaran varian.

Seberapa cepat penyebarannya?
Varian ini pertama kali terdeteksi pada September 2020. Pada November, sekitar seperempat kasus di London adalah varian baru Covid-19, mencapai hampir dua pertiga kasus pada pertengahan Desember.

Matematikawan telah mengamati angka-angka pada penyebaran varian yang berbeda dalam upaya untuk menghitung berapa banyak sisi yang mungkin berpengaruh. Tetapi, sulit untuk membedakan apa yang disebabkan oleh perilaku orang dan apa yang disebabkan oleh virus.

Seberapa jauh penyebarannya?
Diperkirakan varian tersebut muncul pada pasien di Inggris atau telah diimpor dari negara dengan kemampuan lebih rendah untuk memantau mutasi virus corona. Varian ini dapat ditemukan di seluruh Britania, kecuali Irlandia Utara, tetapi sangat terkonsentrasi di London, Inggris Tenggara, dan Inggris Timur. Kasus-kasus di tempat lain di negara ini tampaknya tidak terjadi.

Data dari Nextstrain, yang telah memantau kode genetik dari sampel virus di seluruh dunia, menunjukkan kasus di Denmark dan Australia berasal dari Inggris. Belanda juga telah melaporkan kasus.

Apakah ini pernah terjadi sebelumnya?
Pernah. Virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Cina, ini tidak sama dengan yang ditemukan di sebagian besar penjuru dunia. Mutasi D614G muncul di Eropa pada Februari 2020 dan menjadi bentuk virus yang dominan secara global. Lainnya disebut A222V, tersebar di seluruh Eropa dan dikaitkan dengan liburan musim panas di Spanyol.

Apa yang kita ketahui tentang mutasi baru?
Analisis awal dari varian baru telah diterbitkan dan mengidentifikasi 17 perubahan yang berpotensi penting. Ada perubahan pada protein lonjakan. Ini adalah kunci yang digunakan virus untuk membuka pintu ke sel-sel tubuh. Satu mutasi yang disebut N501Y mengubah bagian terpenting dari lonjakan, yang dikenal sebagai domain pengikat reseptor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sinilah lonjakan melakukan kontak pertama dengan permukaan sel tubuh. Setiap perubahan yang mempermudah virus untuk masuk kemungkinan akan memberikan keunggulan.

Mutasi lain yakni penghapusan H69/V70, di mana sebagian kecil lonjakan dihilangkan dan telah muncul beberapa kali sebelumnya, termasuk yang terkenal di cerpelai yang terinfeksi. Penelitian Profesor Ravi Gupta di Universitas Cambridge menunjukkan mutasi ini meningkatkan infektivitas dua kali lipat dalam eksperimen laboratorium.

Dari mana asalnya?
Variannya sangat bermutasi. Penjelasan yang paling mungkin adalah varian telah muncul pada pasien dengan sistem kekebalan yang lemah yang tidak mampu mengalahkan virus. Sebaliknya, tubuh mereka menjadi tempat berkembang biak virus untuk bermutasi.

Apakah itu membuat infeksinya lebih mematikan?
Tidak ada bukti yang menunjukkan hal itu benar, meskipun perlu dipantau lagi. Namun, peningkatan transmisi saja sudah cukup untuk menimbulkan masalah bagi rumah sakit. Jika varian baru berarti lebih banyak orang terinfeksi lebih cepat, pada gilirannya akan menyebabkan lebih banyak orang membutuhkan perawatan rumah sakit.

Akankah vaksin bekerja melawan varian baru?
Hampir pasti ya, atau setidaknya untuk saat ini. Ketiga vaksin utama mengembangkan tanggapan kekebalan terhadap lonjakan yang ada, itulah sebabnya pertanyaan muncul. Vaksin melatih sistem kekebalan untuk menyerang beberapa bagian virus yang berbeda. Jadi, meskipun bagian dari lonjakan telah bermutasi, vaksin tetap berfungsi.

Pelepasan vaksin terjadi ketika virus berubah sehingga menghindari efek penuh dari vaksin dan terus menginfeksi orang. Ini mungkin elemen paling mengkhawatirkan dari apa yang terjadi dengan virus. Varian ini hanyalah yang terbaru untuk menunjukkan virus terus beradaptasi karena semakin banyak menginfeksi.

Sebuah presentasi oleh Prof. David Robertson dari Universitas Glasgow pada Jumat, 18 Desember 2020, menyimpulkan, "Virus mungkin akan dapat menghasilkan mutan yang lolos dari vaksin."

Itu akan menempatkan kita pada posisi yang mirip dengan flu, di mana vaksin perlu diperbarui secara rutin. Untungnya, vaksin yang kita miliki sangat mudah diubah.

*Konten ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

44 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

45 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

50 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

9 Januari 2024

Ilustrasi tes usap atau swab antigen Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat
Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

Dokter mengatakan perlu memperhatikan gejala varian baru COVID-19 subvarian Omicron pada orang yang lebih tua meski terlihat seperti gejala flu biasa.


Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.


Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Para penumpang bus duduk disebelah tanda silang guna menerapkan social distancing saat hari pertama pelonggaran lockdown di Manila, Filipinw, 1 Juni 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.


Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Orang-orang yang memakai masker berpergian sebelum pemberlakuan lockdown di Singapura, 14 Mei 2021. Singapura kembali menerapkan lockdown setelah ditemukan 24 kasus Covid-19 penularan lokal untuk hari kedua berturut-turut, jumlah harian tertinggi sejak September tahun lalu. REUTERS/Caroline Chia
Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.


Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Pengendara melintas di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Kasus positif covid-19 kembali meningkat. Hal ini terlihat dari data kasus positif yang sebelumnya tercatat 30-40 pasien dalam sepekan, sekarang kasus mingguannya mencapai 267 pasien di periode 28 November sampai dengan 2 Desember 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.


Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Dokter kontrak medis pemerintah berpartisipasi dalam aksi mogok kerja di Rumah Sakit Kuala Lumpur di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Juli 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]
Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.


PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

2 Oktober 2023

Chris Hipkins berbicara kepada awak media, setelah dikukuhkan sebagai satu-satunya calon pengganti Jacinda Ardern sebagai pemimpin Partai Buruh, di luar parlemen Selandia Baru di Wellington, Selandia Baru 21 Januari 2023. REUTERS/Lucy Craymer
PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

Selandia Baru bersiap menghadapi Pemilu. PM Selandia Baru yang akan kembali mencalonkan diri, terserang Covid.