Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berdamai Dengan Alergi

image-gnews
Ilustrasi alergi.Foto : TEMPO/Puspa Perwitasari
Ilustrasi alergi.Foto : TEMPO/Puspa Perwitasari
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Di atas pesawat di langit Eropa, Arzetti Bilbina panik luar biasa. Setelah menenggak segelas red wine, wajah dan tubuh perempuan 34 tahun itu dipenuhi bentol merah. Gatal pula. Padahal sang model mesti tampil dalam peragaan kebaya di sejumlah negara di benua itu. Sejak kecil, presenter cantik ini memang mengidap alergi udang dan sejumlah makanan laut. Namun baru kala itu Nyonya Aditya Setiawan ini sadar bahwa ia juga menderita alergi alkohol.

Untunglah ”tragedi wine” itu berujung  happy ending. Berkat pil antihistamin, dalam waktu singkat, kulit Arzetti kembali mulus. Ia tetap tampil cantik dalam promosi busana Indonesia itu. Di kemudian hari, dia pun lebih berhati-hati pada minuman beralkohol. Demikian ibu tiga anak ini menceritakan kejadian di awal kariernya sebagai peragawati itu dalam diskusi ”Jangan Abaikan Alergi” di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa pekan lalu.

Alergi memang sekilas terkesan enteng. Gatal-gatal sebentar, dihajar obat anti-alergi, sembuh. Lalu biasanya penderita tidak kapok. Misalnya dengan kembali menyantap makanan pemicu alergi itu. Toh, dengan kembali mengkonsumsi obat, gatal hilang.

Itulah yang bisa memunculkan masalah. Obat alergi tidak bisa selalu dianggap sebagai ”dewa penyelamat”. Sebab, kalau terus-menerus mengandalkan obat alergi, efek samping yang timbul bisa mengerikan. Menurut Iris Rengganis, dokter di Divisi Alergi dan Imunologi Klinik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, ada seorang penderita alergi yang, karena ”keenakan” minum obat alergi mengandung steroid, sekujur kulitnya ditumbuhi tonjolan atau gumpalan semacam keloid.

Jadi, seperti halnya penyakit lain, yang penting, alergi ditangani dengan tepat dan segera. Penderita pun bisa hidup ”bersahabat” dengan alergi sepanjang hayat—maklum, alergi tak bisa disembuhkan.

Bagaimana hidup nyaman bersama alergi?

Ya, kenalilah penyebab alergi. Alergen atau penyebab alergi bisa masuk ke tubuh melalui saluran napas (misalnya tungau atau debu rumah dan bulu hewan atau tanaman), saluran cerna (makanan dan obat oral), suntikan, atau menempel pada kulit (misalnya kosmetik, bingkai kacamata, atau perhiasan emas). Masuknya alergen itu akan merangsang reaksi menyimpang dari tubuh. Gejalanya beragam, seperti gatal-gatal, bersin, dan sesak napas.

Ada dua jenis alergi yang lazim, yaitu terkait dengan pernapasan dan kulit. Gangguan pernapasan misalnya asma dan alergi rinitis atau bersin dan pilek berulang—terutama di pagi hari. Sedangkan reaksi pada kulit berupa biduran atau kaligata (bahasa medisnya: urtikaria) dan eksem.

Alergi rinitis biasanya ditandai bersin-bersin, hidung gatal, berair, tersumbat, dan susah bernapas, serta mata gatal, kemerahan, dan berair. Telinga pasien kadang tersumbat sehingga mengganggu pendengaran. Alergi rinitis ini tak boleh diremehkan karena mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan, bila dibiarkan, alergi pernapasan ini bisa berkembang menjadi sinusitis.

Sedangkan urtikaria ditandai bentol kemerahan dan gatal. Namun harus dicermati juga gejalanya karena tak semua biduran adalah alergi. Menurut Iris, setidaknya seperempat masyarakat pernah mengalami gangguan kulit ini. Pada penderita akut, gejalanya berlangsung sepanjang hari. Penyebabnya pun jelas, misalnya makanan, obat, sengatan serangga, atau lateks. Sedangkan penderita kronis umumnya disebabkan oleh udara dingin atau panas, es, cahaya matahari, dan tekanan pada kulit. Bisa juga karena penyakit autoimun (kekebalan tubuh yang bermasalah), infeksi gigi, atau sinusitis.

Itu yang masih termasuk alergi kategori ringan. Alergi yang parah bisa berakibat kematian. Misalnya, ada orang yang, ketika disengat lebah, tubuhnya langsung memproduksi zat histamin berlebihan hingga meninggal seketika. Contohnya tokoh Thomas—anak-anak pengidap alergi yang diperankan Macaulay Culkin—dalam film My Girl.

Ada juga penderita yang, begitu bersentuhan dengan alergen, langsung mengalami bengkak sampai ke dalam leher hingga menutupi saluran pernapasan. Karena tak ada jalur napas, nyawa si pasien pun terancam. Salah satu yang terparah adalah sindrom Steven Johnson—penyakit yang membuat seseorang menderita alergi obat. Begitu berkontak dengan alergen, penderita akan langsung ditumbuhi selaput mukosa atau selaput putih (seperti pada sariawan) pada bibir, mata, dan kemaluan. Mata bisa buta karena tertutup membran tersebut. Kulit mengelupas, seperti terbakar, dan bernanah. Penampilan penderita mirip terkena luka bakar.

Menurut Iris, kecenderungan seseorang mengidap alergi dipengaruhi dua faktor: genetik dan lingkungan. Alergi tidak menular, tapi menurun, karena ditentukan gen. Karena kita tak bisa mengendalikan faktor keturunan, yang bisa dilakukan adalah mengontrol lingkungan agar ”aman”. Misalnya, untuk menghindari tungau, jangan memasang karpet, kasur kapuk, atau bahan beledu.

Solusi lain adalah penggunaan obat antihistamin sesuai dengan petunjuk dokter. Bila menggunakan dekongestan atau obat tetes atau semprot, misalnya, tak boleh lebih dari tujuh hari berturut-turut, karena bisa memicu efek samping seperti asma. Obat jenis ini juga dilarang bagi penderita penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Sejauh ini, obat yang relatif aman bagi penderita alergi adalah yang mengandung cetirizin-dihidroklorida. Antihistamin ini bisa digunakan pada segala jenis alergi. Namun obat ini tidak dianjurkan bagi wanita hamil dan menyusui, penderita ginjal, serta anak di bawah dua tahun.

Penderita alergi juga harus menghindari stres berlebihan. Sebab, menurut Iris, stres dan depresi bisa melemahkan kekebalan dan meningkatkan zat histamin (zat pemicu yang bisa memperparah alergi) dalam tubuh.

Pengajar di Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga menyatakan wanita dewasa lebih mudah terkena alergi. Terutama ketika terjadi perubahan hormon, misalnya saat menstruasi atau hamil. Ini menjelaskan mengapa di saat hamil seorang ibu lebih rentan terserang asma.

Ada pula kasus orang yang hanya sesekali terserang alergi. Suatu ketika ia aman makan hidangan laut, tapi di waktu lain sekujur tubuhnya mengalami bengkak dan bentol. Menurut Iris, ini terkait dengan daya tahan tubuh seseorang. Di saat kondisi lemah, tubuhnya kalah oleh zat alergen; begitu pula sebaliknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi, bagi yang sudah telanjur menderita alergi, tak perlu terlampau cemas. Alergi memang tak bisa hilang seratus persen. Namun, selama lingkungan dan makanan bisa dikontrol, penderita tetap bisa beraktivitas normal, sekaligus ”bersahabat” dengan alergi.

Andari Karina Anom

 

Kenali Gejala Alergi

Alergi bisa diatasi lebih cepat dan efektif jika segera ditangani saat terjadi gejala seperti di bawah ini.

Mata
Kemerahan, gatal, dan berair.

Hidung
Bersin-bersin, tersumbat, gatal, beringus, dan sukar bernapas.

Tenggorokan
Gatal, sakit, dan batuk. Pada penderita alergi yang parah, saluran pernapasan tersumbat sehingga tak bisa bernapas.

Telinga
Gatal, mendengung, dan tersumbat sehingga pendengaran terganggu.

Kulit
Bentol, kemerahan, gatal. Pada penderita alergi obat karena sindrom Steven Johnson, kulit bernanah, mengelupas, dan seperti luka bakar. Bibir, mata, dan kemaluan ditumbuhi selaput tipis.

Contoh alergen

Alergen inhalan
Tungau, debu rumah, kecoak, polen, serpih kulit hewan, spora jamur.

Alergen ingestan
Susu, telur, kacang, ikan laut, udang, stroberi, dan obat oral.

Alergen injektan
Analgesik dan penisilin.

Alergen kontaktan
Kosmetik dan logam (perhiasan, arloji).

Proses Reaksi Alergi

Masuknya alergen (zat yang menimbulkan reaksi alergi) ke dalam tubuh akan memicu respons imun, kemudian terbentuk antibodi yang berikatan dengan alergen. Hal ini merangsang timbulnya reaksi alergi.

  • Antibodi
  • Plasma sel
  • Alergen
  •  
    Iklan



    Rekomendasi Artikel

    Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

     

    Video Pilihan


    Berobat Gratis Cukup Pakai KTP Depok Disebut Cuma Isapan Jempol, Warga Masih Bayar

    1 hari lalu

    Petugas kesehatan mengambil sampel lendir seorang warga saat tes usap RT PCR COVID-19 massal di Kantor Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Kamis, 7 Januari 2021. UPTD Puskesmas Pancoran Mas melakukan tes usap PCR kepada warga yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif guna melacak penyebaran COVID-19. ANTARA/Asprilla Dwi Adha
    Berobat Gratis Cukup Pakai KTP Depok Disebut Cuma Isapan Jempol, Warga Masih Bayar

    Sejumlah orang menguji klaim wakil wali kota Depok yang menyebut per 1 Desember sudah bisa berobat gratis cukup pakai KTP


    Terpopuler Bisnis: Menkes Soroti Asimetri Informasi di Industri Kesehatan, Pizza Hut Terdampak Isu Boikot Produk Israel

    2 hari lalu

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas isu faktual Penanganan korban Gangguan Ginjal Akut (GGAPA), penanganan penyakit menular di Indonesia seperti dengue, tuberkulosis, monkey pox, hepatitis, dan penanganan penyakit tidak menular seperti kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker, serta penanganan beberapa kasus malpraktik di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
    Terpopuler Bisnis: Menkes Soroti Asimetri Informasi di Industri Kesehatan, Pizza Hut Terdampak Isu Boikot Produk Israel

    Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 8 Desember 2023 antara lain tentang Budi Gunadi menyoroti asimestri informasi di industri kesehatan.


    Budi Gunadi Soroti Asimetri Informasi di Industri Kesehatan: Biaya Operasi Usus Buntu Bisa Beda 10 Kali Lipat

    3 hari lalu

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas isu faktual Penanganan korban Gangguan Ginjal Akut (GGAPA), penanganan penyakit menular di Indonesia seperti dengue, tuberkulosis, monkey pox, hepatitis, dan penanganan penyakit tidak menular seperti kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker, serta penanganan beberapa kasus malpraktik di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
    Budi Gunadi Soroti Asimetri Informasi di Industri Kesehatan: Biaya Operasi Usus Buntu Bisa Beda 10 Kali Lipat

    Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyoroti asimestri informasi di industri kesehatan saat ini.


    Mengapa Makanan Ultra Proses Harus Dihindari?

    4 hari lalu

    Ilustrasi susu kocok (milkshake) dan burger. Shutterstock
    Mengapa Makanan Ultra Proses Harus Dihindari?

    Makanan ultra proses mengandung kadar gula yang tinggi, bahan tambahan buatan, karbohidrat olahan, dan lemak trans.


    Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara

    11 hari lalu

    Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara

    Kabupaten Bandung meraih penghargaan bergengsi tingkat nasional Swasti Saba Wistara dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI).


    Alibaba Alihkan Fokus dari Riset Kuantum ke AI Bidang Kesehatan dan Pertanian

    12 hari lalu

    Alibaba Cloud meluncurkan serangkaian alat kecerdasan buatan (AI) khusus industri pada Konferensi Apsara tahunan di Hangzhou, Tiongkok. (Gizmochina)
    Alibaba Alihkan Fokus dari Riset Kuantum ke AI Bidang Kesehatan dan Pertanian

    Langkah ini menandakan perubahan signifikan dalam fokus Alibaba terhadap kecerdasan buatan (AI)


    RPP Kesehatan Atur Pengendalian Rokok, Juru Bicara Sri Mulyani: Kami Ikut Beri Masukan

    12 hari lalu

    Juru Bicara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo, saat ditemui di acara Indonesia Digital Summit 2023 di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Selasa, 28 November 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
    RPP Kesehatan Atur Pengendalian Rokok, Juru Bicara Sri Mulyani: Kami Ikut Beri Masukan

    Jubir Sri Mulyani menyatakan Kemenkeu selama ini aktif memberi masukan dalam penggodokan RPP Kesehatan.


    6 Manfaat Daun Kari bagi Kesehatan

    12 hari lalu

    Ilustrasi daun salam. wikipedia.org
    6 Manfaat Daun Kari bagi Kesehatan

    Daun kari menawarkan banyak manfaat kesehatan karena senyawa tanaman kuat yang dikandungnya.


    Tak Mudah Merawat Orang Sakit, Ini Cerita Jadi "Caregiver" Penyandang Kanker

    15 hari lalu

    Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
    Tak Mudah Merawat Orang Sakit, Ini Cerita Jadi "Caregiver" Penyandang Kanker

    Putri dari Indro Warkop Hada Kusumonegoro membagikan pengalamannya menjadi orang yang merawat anggota keluarga sedang sakit atau "caregiver".


    Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

    17 hari lalu

    Ilustrasi lari/herbalife
    Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

    Survei membuktikan komunitas pendukung sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan.