Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keliru Jika Menurunkan Berat Badan dengan Mengurangi Frekuensi Makan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi diet. shutterstock.com
Ilustrasi diet. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak cara menurunkan berat badan. Ada yang menerapkan diet khusus, berolahraga, atau cara instan lewat medis. Sebagian orang berpikir, mengurangi frekuensi makan dapat menurunkan berat badan. Ternyata anggapan ini keliru.

Pakar gizi klinik dari Rumah Sakit Hermina Galaxy, Cut Hafiah mengatakan untuk mendapatkan berat badan ideal bukan dengan mengurangi frekuensi makan, tapi menjaga pola makan sehat. "Anda tetap harus makan makanan berat tiga kali sehari ditambah mengkonsumsi camilan," kata Hafiah dalam peluncuran Program Diet Sehat D8: W8 (baca Weight) Loss Challenge lewat daring, Kamis 5 Februari 2021.

Jadwal makan berat tiga kali sehari itu, menurut dia, terdiri dari sarapan pukul 06.00 sampai 08.00, makan siang pukul 11.00 sampai 13.00, dan makan malam pukul 18.00 hingga 20.00. Mengenai asupan makan berat ini, Hafiah melanjutkan, perlu didiskusikan dengan dokter gizi.

Hafiah menjelaskan ada berbagai mitos diet, misalkan mengurangi frekuensi makan, diet plus cheating, dan tidak makan malam. Ketimbang mengurangi frekuensi makan, dia mengatakan, tetaplah makan dengan teratur dan memperhatikan asupan nutrisi. Nasi dapat diganti dengan asupan karbohidrat yang lain, seperti kentang dan jagung.

Ilustrasi diet. on.net.mk

Kemudian cheating saat diet, Hafiah mengatakan anggapan ini juga salah kaprah. Hafiah tidak menyarankan cheating di bulan-bulan awal menerapkan program diet. "Sebab pada bulan pertama hingga ketiga, kondisi metabolisme tubuh sedang sangat baik," tutur Hafiah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada pasien dengan berat badan lebih dari 100 kilogram yang sudah terpola dengan makanan tinggi lemak, karbohidrat, dan belum menerapkan pola makan sehat secara teratur, maka cheating justru mengakibatkan berat badan tak kunjung turun.

Terakhir tentang mitos tidak makan malam. Hafiah mengatakan, yang penting adalah memperhatikan asupan saat makan malam. "Jika jam 20.00 makan malam dengan martabak atau makan tinggi karbohidrat lalu jam 21.00 tidur, pasti berat badan naik karena terjadi penumpukan makanan di perut," kata dia.

Mengenai waktu camilan, Hafiah menyarankan pukul 10.00 dan 15.00 atau di dua tadi. Jika melewatkan waktu ngemil, bisa jadi orang tersebut akan melampiaskan lapar saat makan berat dan melahap makanan lebih banyak.

Dalam proses menurunkan berat badan, jangan lupa pentingnya olahraga. Menggerakkan badan, menjaga asupan makanan, cukup istirahat, mengelola stres, dan tetap menjaga kebersihan merupakan kunci hidup sehat.

Baca juga: 
Jenis Obat Diabetes yang Memberikan Efek Menurunkan Berat Badan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

3 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Berlari vs Bersepeda, Mana yang Lebih Baik untuk Tubuh Bugar

3 hari lalu

Aktivitas warga saat berolahraga di hari bebas kendaran bermotor (CFD) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu, 24 Desember 2023. Warga memanfaatkan libur Natal dengan berolahraga seperti berlari, bersepeda, dan berjalan di area Car Free Day. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Berlari vs Bersepeda, Mana yang Lebih Baik untuk Tubuh Bugar

Pertanyaan sering muncul: manakah yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan? Apakah berlari lebih baik dari bersepeda, atau justru sebaliknya?


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

9 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

12 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

12 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

18 hari lalu

Pakar etiket, William Henson. Instagram.com/@williamhansonetiquette
Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

Pakar etiket mengingatkan untuk tidak membungkuk saat makan di restoran


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

20 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

26 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

28 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

Minum air kelapa muda secara berlebihan bisa menimbulkan risiko dan bahaya bagi kesehatan, antara lain kenaikan gula darah dan kelebihan berat badan.