Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas Infeksi Ulang Virus Corona pada Pemilik 5 Penyakit Ini

Reporter

image-gnews
Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada penyintas Covid-19 yang mengalami infeksi ulang. Beberapa bahkan terinfeksi virus corona lagi dalam waktu kurang dari 50 hari.

Saat ini, tidak ada cukup bukti klinis atau studi untuk menunjukkan berapa lama seseorang memiliki kekebalan alami terhadap virus corona. Tapi, infeksi ulang adalah kemungkinan yang harus diperhitungkan.

Dokter juga percaya memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya juga membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi ulang, atau menderita komplikasi setelah pemulihan awal. Penyebab terbesar reinfeksi adalah kekebalan lemah dan gangguan fungsi vital.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh British Medical Journal (BMJ) kini menemukan orang dengan penyakit penyerta memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi ulang Covid-19, baik yang lebih ringan maupun yang parah. Oleh karena itu, pengidap kondisi dan risiko penyakit tersebut perlu sangat berhati-hati jika ingin terhindar dari risiko tertular COVID-19 lebih dari satu kali. Berikut daftar penyakit tersebut dilansir dari Times of India.

Diabetes
Diabetes tipe-1 dan tipe-2 adalah salah satu komorbid terbesar yang dapat memperburuk risiko terkena virus corona baru. Dari peningkatan infeksi kulit, kekebalan tubuh yang lemah, dan kerentanan terhadap penyakit lain, pasien diabetes memiliki kemungkinan lebih tinggi tertular COVID-19. Para peneliti juga mengamati pasien diabetes yang menderita COVID-19 sebelumnya memiliki kekebalan yang lebih cepat berkurang, membuat lebih rentan untuk tertular COVID lagi. Mereka yang paling berisiko termasuk mereka yang menderita kasus COVID-19 ringan tanpa gejala atau telah mengalami pemulihan COVID yang lebih dari enam bulan.

Usia
Orang yang berusia di atas 55 tahun mengalami kekebalan yang lemah, yang membuat rentan terhadap COVID-19. Jika penelitian diyakini, lansia, terutama yang memiliki komorbid juga berisiko lebih tinggi tertular penyakit lebih dari satu kali.

Baca juga: Bahaya Minum Minyak Kayu Putih untuk Tangkal Covid-19

Masalah tiroid
Tiroid adalah penyakit lain yang dapat mempengaruhi fungsi sistem kekebalan dan meningkatkan risiko COVID-19. Obat-obatan yang digunakan untuk tiroid yang kurang aktif atau tiroid yang terlalu aktif terkadang dapat menekan fungsi sistem kekebalan, membuat orang rentan sering terkena penyakit. Hormon disfungsional juga berarti kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan patogen lain juga dapat terganggu. Oleh karena itu, mereka yang memiliki masalah hormonal dan tiroid perlu ekstra hati-hati tentang risiko infeksi ulang.

Obesitas
Tingkat obesitas yang tinggi melemahkan sistem pertahanan alami tubuh, meningkatkan kerentanan terhadap COVID-19. Orang yang menderita obesitas juga lebih mungkin mengalami komplikasi yang parah dan lebih mematikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tingkat peradangan dalam tubuh orang obesitas merusak fungsi vital yang membuat sistem kekebalan lebih sulit melakukan tugas dengan baik, terutama setelah pemulihan COVID-19. Studi yang lebih baru juga menemukan vaksin COVID-19 mungkin tidak memberikan hasil yang diharapkan untuk orang yang menderita obesitas. Oleh karena itu, di satu sisi, mereka berada pada risiko paling besar untuk infeksi ulang dan masalah pascapemulihan.

Orang dengan obesitas harus mengambil langkah-langkah perbaikan untuk mengubah gaya hidup dan mengembalikan kesehatan ke jalur yang benar jika ingin menghindari risiko dan komplikasi yang terkait dengan infeksi ulang virus corona

Penyakit pernapasan kronis
Virus corona adalah patogen yang menyebabkan kerusakan maksimal pada sistem pernapasan, ulai dari kesulitan bernapas, peningkatan risiko infeksi pernapasan, dan gangguan status kekebalan tubuh. Pemulihan pascaserangan COVID-19 dapat mengganggu sistem pernapasan atau membuat Anda memerlukan bantuan napas. Karenanya, ada peningkatan risiko infeksi ulang COVID-19 dan komplikasi bagi orang yang mengalami gangguan pernapasan.

Orang yang menderita masalah seperti COPD, asma, dan masalah pernapasan lain harus melakukan semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi faktor risiko.

Apakah tanda-tanda Anda memiliki kekebalan jangka panjang terhadap virus?

Kekebalan bawaan (alami) dan tingkat antibodi dapat menentukan risiko infeksi ulang. Pada saat yang sama, gejala tertentu, pola infeksi, dan jenis kelamin seseorang dapat menunjukkan berapa lama kekebalan terhadap COVID-19 dapat bertahan. Misalnya, ada banyak penelitian yang membuktikan COVID-19 yang parah dapat mendukung kekebalan yang lebih tinggi, terutama untuk pria.

Sementara itu, adanya gejala khas COVID-19 yang dianggap berbahaya, seperti demam lebih dari lima hari, nafsu makan hilang, sakit perut, gangguan saraf, juga bisa menandakan seseorang mungkin memiliki kekebalan yang lama melawan virus. Gejala infeksi ulang COVID-19 kurang lebih tetap sama dengan gejala pertama. Namun, karena varian dan mutasi virus corona yang lebih baru beredar, dan gejala yang lebih baru ditemukan, kita semua harus berhati-hati.

Secara umum, pasien yang berisiko mengalami infeksi ulang virus corona harus mewaspadai tanda-tanda masalah berikut:
-Sulit bernapas
-Nyeri otot yang tidak biasa
-Demam tinggi, batuk-batuk
-Trombosis
- Sakit jantung/dada
-Ruam yang tidak dapat dijelaskan, tanda-tanda pembengkakan pada kulit.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

13 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

15 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

18 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

18 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

20 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

20 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.