TEMPO.CO, Jakarta - Pasien kanker dan orang di sekitarnya sudah hapal di luar kepala makanan apa yang direkomendasikan dan dilarang. Ketimbang terjebak pada apa yang boleh dan tak boleh disantap, ada cara yang lebih tepat untuk menghilangkan ketakutan sebelum bersantap.
Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Universitas Indonesia atau RSUI, Wahyu Ika Wardhani menyarankan pasien fokus pada hidangan yang bergizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan nutrisi lainnya. "Pasien kanker jangan terlalu fokus ke pantangan, mana yang tidak boleh padahal masih banyak yang tidak tercukupkan," kata Wahyu Ika dalam diskusi daring 'Keperawatan dan Nutrisi Seimbang Selama Pandemi untuk Kanker: I Am And I Will', Selasa 16 Februari 2021.
Wahyu Ika mengingatkan agar pasien kanker tetap makan sesuai kebutuhan dari sisi energi, memenuhi kebutuhan protein, serta tetap makan buah dan sayur. Terlebih di masa pandemi Covid-19, setiap orang harus memastikan asupan makanan bergizi seimbang guna menjaga daya tahan tubuh.
Pasien kanker harus mendapatkan asupan kalori yang cukup dari sumber makanan mengandung karbohidrat dan lemak. Sebaiknya pilih karbohidrat kompleks karena mengandung lebih banyak zat gizi seperti serat dan vitamin B. Selain karhobidrat dan lemak, penting untuk memastikan asupan protein, vitamin, dan mineral. Kebutuhan protein bisa dipenuhi dari sumber hewani dan nabati. Khusus untuk lemak, pasien kaanker membutuhkan jenis baik seperti omega-3 dari ikan.
Cara penyajian makanan bagi pasien kanker memang berbeda karena umumnya mereka merasakan mual yang hebat akibat kemoterapi. Untuk menyiasati kondisi ini, Wahyu Ika menyaranan agar memberikan makanan kepada pasien kanker dalam bentuk lunak sampai cair. Selain mual, implikasi dari kemoterapi juga diare dan muntah. Sebab itu, penting menjaga kondisi tubuh pasien kanker tetap terhidrasi.
Baca juga:
Sulit Dideteksi, Gejala Kanker Lambung Mirip Sakit Maag