TEMPO.CO, Jakarta - Tren memelihara ikan cupang kembali menyeruak ketika Pandemi Covid-19 menyerang Indonesia. Selain menjadikannya hiasan akuarium, ikan cupang juga memiliki nilai jual yang tinggi. Tak heran saat ini banyak bermunculan peternak-peternak cupang di Indonesia.
Ikan yang dulunya dipertontonkan sebagai aduan ini, kini kan cupang sebagai hewan hias. Warnanya yang unik dan rapihnya rim membuat ikan tersebut diperlombakan sebagai ikan hias. Uniknya, bahkan ada yang menjadikannya sebagai mahar pernikahan.
Dengan keunikan diatas membuat cupang memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran, baik domestik maupun internasional. Bahkan ketika Erick Thohir (Menteri BUMN) mendapat kiriman ikan cupang, ia menyarankan masyarakat Indonesia untuk memeliharanya.
Dengan melejitnya harga ikan cupang di pasaran, kini banyak bermunculun kejadian unik yang berhubungan dengan cupang.
Salon Cupang
Cupang yang saat ini memiliki keunikan pada tubuhnya, warna dan rim membuatnya membutuhkan perawatan ekstra agar terlihat cantik dan menarik. Hal tersebut yang mendasari merebaknya salon ikan cupang di Indonesia. Dengan adanya salon cupang ini membuat ikan lebih terawat dan membuat harga cupang semakin tinggi di pasaran.
Tidak hanya merawat warna dan rim pada cupang saja, salon cupang juga menawarkan jasa seperti mengobati cupang yang terinfeksi dan operasi penyakit seperti kutil di tubuh cupang.
Baca: Susi Pudjiastuti Terima Banjir Kiriman Ikan Cupang Untuk Melepaskan Kejengkelan?
Mahar Pernikahan
Pernikahan yang biasanya dimahari dengan cincin emas, uang tunai, ataupun seperangkat alat shalat, kini cupang juga bisa menjadi alternatif mahar pengantin.
Pada 12 Desember 2020 lalu pasangan pengantin dari Bantargebang, kota Bekasi melangsungkan acara pernikahan dengan mahar ikan cupang. Memiliki hobi cupang yang sama, membuat kedua pengantin tersebut menjadikannya mahar. Cupang yang digunakan sebagai mahar memiliki jenis Bluereem yang dibanderol dengan harga Rp 2,5 Juta.
Pengantin yang sudah mempersiapkan kejadian tersebut sejak lama ini membuat sesuatu hal yang baru, sebab kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Memberantas DBD
Pada 2019 lalu saat kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Jakarta menembus angka 878 terhitung pada Februari 2019, pemerintah kota Jakarta Utara melakukan pencegahan dengan menaruh ikan cupang di dalam bak mandi.
Ali Maulana Hakim, Wakil Wali Kota periode tersebut mengatakan, "Kami kasih ikan cupang di bak mandi itu. Insya Allah jentiknya habis dimakan ikan."
Hal tersebut dikarenakan cupang yang acap kali memakan jentik nyamuk akan meminimalisir penyebaran nyamuk dari bak mandi masyarakat. Himbauan tersebut juga digaungkan oleh Widyastuti (Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta) untuk menghindari penyakit DBD saat musim hujan pada 21 Januari lalu.
Widyastuti mengatakan, "Setiap rumah harus sadar kesehatan. Nah ini sekarang lagi musim ikan cupang bisa ikut memelihara. Ikan cupang kan rakus jentik nyamuk." Selain dapat menghentikan penyebaran jentik nyamuk , Widyastuti yang melihat cupang sebagai tren saat ini mengatakan bahwa memelihara cupan merupakan kegiatan positif serta dapat memunculkuan peluang usaha.
GERIN RIO PRANATA
