Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amankah Ibu Ikuti Menu MPASI dari Influencer?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Lebaran tahun ini tampak berbeda bagi para artis ini. Deretan pasangan artis ini merayakan Lebaran pertama dengan sang buah hati. Seperti presenter kocak Fitri Tropica dan sang suami yang tahun ini merayakan Idul Fitri bersama putri pertama mereka yang lahir pada 11 November 2019, Sada. Instagram
Lebaran tahun ini tampak berbeda bagi para artis ini. Deretan pasangan artis ini merayakan Lebaran pertama dengan sang buah hati. Seperti presenter kocak Fitri Tropica dan sang suami yang tahun ini merayakan Idul Fitri bersama putri pertama mereka yang lahir pada 11 November 2019, Sada. Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberian makanan pendamping air susu ibu, MPASI, merupakan masa krusial selanjutnya untuk pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Faktanya, masih banyak ibu yang menggunakan referensi yang tidak tepat dalam tahap MPASI ini. Banyak kesalahan dalam pemilihan menu MPASI misalnya.

Untuk menggali lebih dalam, Teman Bumil dan Populix melakukan survei untuk melihat sejauh mana pemahaman Mums tentang pemberian MPASI yang benar. Survei ini dilakukan pada tanggal 9-18 Februari 2021, dan ada 1.179 followers Instagram atau pengguna Teman Bumil yang mengikuti survei secara online. Dalam tren menu yang dipilih oleh para ibu, para responden ternyata cukup sering mengikuti tren. Misalnya, 56 persen ibu berencana mengikuti metode MPASI menu 4 bintang, 25 persen ingin mengikuti metode menu seimbang, 13 persen akan mengikuti metode menu lengkap, dan 4 persen tertarik mengikuti metode baby led weaning (BLW).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menganjurkan pemberian MPASI secara responsif dengan menu lengkap dan seimbang. Artinya, MPASI harus mengandung zat makro dan zat mikro tercakup di dalamnya. “Pada MPASI 4 bintang seringkali kita cenderung melupakan minyak sebagai komponen yang penting dalam gizi anak,” jelas kata dokter spesialis anak, konsultan nutrisi dan penyakit metabolik dari FKUI/RSCM Titis Prawitasari dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 10 Maret 2021.

Meskipun daging dan protein hewani mengandung lemak, tapi seringkali lemaknya ini justru tidak dipakai dalam pembuatan MPASI. Sementara itu, MPASI baby led weaning (BLW) berisiko tidak memenuhi kebutuhan nutrisi anak, karena dalam metode ini, anak dibiarkan memilih dan mengambil makanannya sendiri.

Nampaknya, pengaruh influencer di sosial media menjadi alasan metode MPASI yang dipilih para ibu. Dari survei ini, diketahui bahwa kebanyakan ibu mendapatkan informasi dari internet, lalu kemudian media sosial. Ada 361 dari 1.179 responden mengaku mengikuti gaya MPASI influencer atau public figure. Influencer atau public figure yang paling banyak diikuti para ibu muda ini diantaranya Dokter Meta Hanindita, Anisya Cahya, Fitri Tropica, Tiara Pangestika, dan Rachel Venya.

Kepada Teman Bumil, Psikolog Klinis Adityana Kasandra Putranto menjelaskan bahwa beberapa Mums memilih mengikuti gaya pemberian MPASI influencer dan public figure karena masalah latar belakang pendidikan dan kapasitas pemahaman. “Akan lebih mudah bagi mereka untuk mengikuti dan mencerna gaya hidup artis yang menjadi idola mereka, selain karena para artis juga memiliki kapasitas persuasif lebih tinggi dibandingkan kelompok keluarga, teman, dan ahli,” kata Kasandra.

Baca: Anak Mulai MPASI, Jangan Abai pada Jumlah dan Frekuensi Makan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menambahkan, selama konten materi yang disampaikan sesuai dengan bukti ilmiah, tentunya dampaknya positif. Hal serupa juga diutarakan oleh Titis. “Sepanjang sesuai dengan panduan WHO atau rekomendasi lembaga terpercaya, tidak masalah mengikuti gaya MPASI influencer atau public figure,” kata Titis.

Survei itu juga menyebutkan, bahwa para ibu cukup paham tentang pentingnya protein hewani dalam MPASI. “Protein hewani sangat penting untuk pertumbuhan anak karena memiliki jenis amino yang lebih lengkap dibanding protein nabati,” kata Titis.

Lemak juga sangat penting untuk pertumbuhan si kecil. Sumber lemak dapat diberikan di saat proses pengolahan MPASI. Contohnya, minyak dapat digunakan dalam menumis dan menggoreng. Namun, lemak juga bisa diberikan dalam bentuk camilan dan campuran, misalnya parutan keju.

Untuk pencampuran gula dan garam dalam MPASI, ada yang perlu diluruskan. “Kata mencampur berkonotasi MPASI sudah jadi lalu kemudian ditambahkan taburan garam dan gula. Ini pengertian yang salah. Yang diperbolehkan adalah gula dan garam tersebut adalah bagian dari makanan yang dijadikan MPASI,” kata Titis.

Untuk lebih jelasnya, MPASI seringkali merupakan makanan keluarga yang teksturnya disesuaikan dengan usia anak. Saat memasak dan membuatnya, ibu bisa memasukkan bumbu-bumbu sesuai seperti biasanya, termasuk garam dan gula. Sementara itu, WHO tidak menganjurkan MPASI dibuat menggunakan bahan-bahan yang meningkatkan rasa seperti MSG. “Cara lain yang aman untuk meningkatkan rasa gurih adalah menggunakan kaldu dari rebusan daging, ayam, maupun udang, serta memberikan bumbu yang sesuai,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Hal tentang Progeria, Penyebab Anak Usia Dini Tampak Menua

4 hari lalu

Ilustrasi progeria. Shuttestock
4 Hal tentang Progeria, Penyebab Anak Usia Dini Tampak Menua

Sammy Basso, penyintas progeria, meninggal pada usia 28 tahun


Kreasi Protein Berbuah Hadiah Nobel Kimia 2024 untuk 3 Peneliti Ini

5 hari lalu

Ilmuwan David Baker, Demis Hassabis, dan John Jumper memenangkan Hadiah Nobel Kimia 2024 atas penempuan mereka terkait struktur protein. Credit: Reuters
Kreasi Protein Berbuah Hadiah Nobel Kimia 2024 untuk 3 Peneliti Ini

Di antara tiga pemenang Nobel Kimia 2024, dua datang dari Google Deepmind dengan catatan keberhasilan baru empat tahun lalu.


Peneliti BRIN Ungkap Keunggulan Susu Ikan Dibanding yang Lain

5 hari lalu

Pekerja tengah mengemas susu ikan di Unit pengolahan susu ikan milik PT Berikan Protein di Bekasi, Jawa Barat, 18 September 2024. Susu ikan ini hadir dalam dua varian rasa yaitu Coklat dan Stroberi dengan merek dagang Surikan. TEMPO/Tony Hartawan
Peneliti BRIN Ungkap Keunggulan Susu Ikan Dibanding yang Lain

Susu ikan diklaim memiliki berbagai keunggulan dari beberapa susu lain, seperti kambing, sapi, unta, dan kedelai. Simak kata peneliti BRIN.


Ahli Gizi Ingatkan Dampak Kekurangan Protein pada Tumbuh Kembang Anak

7 hari lalu

Ilustrasi program makan gratis. ANTARA/Sulthony Hasanuddin
Ahli Gizi Ingatkan Dampak Kekurangan Protein pada Tumbuh Kembang Anak

Ahli gizi mengatakan kekurangan protein bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak macam gangguan kesehatan, hambatan tumbuh kembang, stunting.


Kesehatan Rambut: Simak Deretan Sumber Asupan Nutrisinya

7 hari lalu

Ilustrasi rambut bob. Unsplash.com/Tore F
Kesehatan Rambut: Simak Deretan Sumber Asupan Nutrisinya

Rambut yang sehat dan kuat tak hanya perawatan luar, tetapi juga membutuhkan nutrisi dari dalam


Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

14 hari lalu

Ilustrasi perempuan makan Burger (junk food). TEMPO/Subekti
Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

Stres bisa menyebabkan berkurangnya oksidasi lemak, proses pembakaran lemak menjadi tenaga. Artinya, Anda tak usah makan banyak untuk menjadi gemuk.


Ibu Sonny Septian dan Elma Theana Meninggal, Malam Minggu Terakhir Bersama

15 hari lalu

Sonny Septian dan ibunya. Foto: Instagram/@sonnyseptian
Ibu Sonny Septian dan Elma Theana Meninggal, Malam Minggu Terakhir Bersama

Aktris senior Wati Siregar, ibunda Sonny Septian dan Elma Theana meninggal di RS Citra Arafiq pada 29 September 2024.


Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

17 hari lalu

Ilustrasi protein. Shutterstock
Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

Asupan protein hewani sangat penting bagi tubuh manusia. Manusia membutuhkan setidaknya 20 jenis asam amino esensial.


Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

20 hari lalu

FPC. Gula, Garam, Lemak. Shutterstock
Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

Kemenkes tengah menyusun Peraturan Menteri Kesehatan terkait implementasi penambahan label Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam produk pangan.


Tips dan Trik untuk Memulai Kebiasaan Jogging dengan Sukses

24 hari lalu

Anggota Komunitas Pelari Malam di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Kamis 2 Maret 2012. TEMPO/Wisnu Agung Pasetyo
Tips dan Trik untuk Memulai Kebiasaan Jogging dengan Sukses

Ingin hidup sehat dengan berlari atau jogging, ini tips dan triknya.