Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Otot Lemah pada Pasien Diabetes

Reporter

image-gnews
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Otot lemah termasuk salah satu gejala awal diabetes tipe 2. Biasanya, olahraga atau cedera mengaktifkan sel-sel yang belum matang di jaringan otot, yang disebut sel induk otot. Sel-sel tersebut kemudian berkembang dan berubah menjadi serat otot yang matang dalam proses yang dikenal sebagai miogenesis, yang meregenerasi otot.

Akan tetapi, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan salah satu alasan jaringan otot tidak beregenerasi dengan baik pada penderita diabetes karena tidak menghasilkan cukup protein kunci. Protein yang disebut VPS39 adalah bagian dari mesin molekuler yang digunakan sel untuk membuang komponen yang rusak demi meregenerasi diri sendiri. Istilah teknis untuk sistem pembuangan limbah ini adalah autofagi.

Menurut penelitian baru tersebut, gen yang membuat VPS39 kurang aktif dalam sel otot penderita diabetes tipe 2. Ini mengganggu kemampuan jaringan otot untuk menghasilkan serat otot baru dan mengurangi pengambilan glukosa.

“Gen itu penting ketika sel otot menyerap gula dari darah dan membangun otot baru,” jelas pemimpin studi Charlotte Ling, profesor epigenetik di Universitas Lund, seperti dilansir dari Medical Xpress.

Ling dan koleganya mempelajari epigenetik, yang merupakan cara gen diaktifkan dan dinonaktifkan atau dibungkam selama perkembangan sel. Perubahan epigenetik dapat diakibatkan oleh faktor eksternal dan lingkungan atau konsekuensi dari perkembangan normal sel.

Faktor penyakit dan gaya hidup seperti olahraga dan pola makan juga dapat menyebabkan perubahan epigenetik pada otot dan jaringan lain. Pada penderita diabetes tipe 2, kondisi tersebut menyebabkan perubahan epigenetik yang membungkam gen VPS39, mencegahnya menghasilkan protein dengan nama yang sama.

Para peneliti membuat penemuan dengan membandingkan biopsi otot dari 14 orang dengan diabetes tipe 2 dan 14 orang yang rutin menjalani tes kesehatan. Tim mencocokkan usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh (BMI) peserta. Ketika para ilmuwan menumbuhkan sel punca otot dan sel dewasa dari para sukarelawan dalam kondisi yang sama di laboratorium, aktivitas 20 gen secara konsisten berbeda di antara kedua kelompok tersebut. Ini menunjukkan diabetes telah menyebabkan perubahan epigenetik pada gen dan mengubah ekspresinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menyelidiki peran VPS39 dalam regenerasi otot, para peneliti membungkam gen dalam sel induk otot manusia yang sehat. Ketika sel tidak bisa lagi membuat protein VPS39, ini memicu berbagai perubahan yang sangat mirip dengan perubahan sel induk otot dari penderita diabetes tipe 2. Efek bersihnya adalah mencegah sel berkembang menjadi sel otot yang matang.

“Sel punca otot yang kekurangan VPS39 karena mekanisme epigenetik yang berubah tidak dapat mengubah metabolisme dengan cara yang sama seperti sel punca otot dari subjek yang sehat, karena itu sel-sel tersebut tetap tidak matang atau rusak dan mati," kata rekan penulis studi Johanna Säll Sernevi, peneliti pascadoktoral di Universitas Lund.

Para peneliti selanjutnya menguji ide ini dengan mempelajari tikus yang dimodifikasi secara genetik dan kekurangan protein. Ini meniru perubahan epigenetik yang terjadi pada penderita diabetes tipe 2. Benar saja, ada perubahan serupa pada jaringan otot hewan, termasuk penurunan pengambilan glukosa dan perubahan regulasi autofagi dan pematangan sel otot.

Penulis penelitian optimis penemuan mereka dapat menginspirasi jenis pengobatan baru untuk diabetes tipe 2. Langkah selanjutnya adalah mempelajari dampak faktor risiko nongenetik untuk diabetes tipe 2 pada epigenetik dalam sel induk otot.

Baca juga: Gejala Diabetes yang Terlihat dari Kaki

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

21 jam lalu

Ilustrasi lupus. Shutterstock
Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan 11 butir pertanyaan yang dapat digunakan untuk mendeteksi awal penyakit lupus pada anak secara mandiri.


Khasiat Akar Kuning yang Dipakai Orang Utan untuk Obati Luka

1 hari lalu

Seekor orangutan sumatera jantan bernama Rakus, dengan luka di wajah di bawah mata kanan, di penelitian Suaq Balimbing, Aceh Selatan. Gambar diambil 23 Juni 2022. Armas/Max Planck Institute of Animal Behavior/Handout via REUTERS
Khasiat Akar Kuning yang Dipakai Orang Utan untuk Obati Luka

Khasiat akar kuning yang mujarab tak hanya dikenal manusia, orang utan pun bisa memanfaatkannya.


Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

3 hari lalu

Ilustrasi mitokondria/gangguan metabolik. Lasertherapy
Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.


Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

8 hari lalu

Ilustrasi wanita pegal leher. Shutterstock
Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

9 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi wanita mengantuk. Freepik.com
12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

10 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

10 hari lalu

Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com
Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

12 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

12 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.