TEMPO.CO, Jakarta - Dikhianati oleh orang yang dicintai memang menyakitkan. Mungkin Anda bisa berasumsi orang yang selingkuh tidak peduli dengan Anda. Mungkin juga Anda berasumsi orang yang tidak setia sama sekali tidak peduli.
Mungkinkah pasangan yang selingkuh masih mencintai? Dikutip dari Bolde.com, berikut alasan pasangan bisa mencintai dan mengkhianati sekaligus.
Memisahkan fisik dan emosi
Pria lebih mampu memisahkan tindakan fisik dari emosi. Tindakan fisik tidak selalu melambangkan apa yang sedang dirasakan. Keinginan fisik terkadang bisa membuat selingkuh tanpa mengingat fakta ia mencintai pasangan.
Percikan memudar
Percikan cenderung memudar dalam hubungan jangka panjang. Tetapi, ketika hal itu terjadi tidak berarti pria kurang mencintai pasangan. Masalahnya semua orang masih mendambakan perasaan yang didapatkan ketika bertemu orang baru. Hal tersebut membuat dia menjadi bersemangat. Ketika dia merasakan percikan tersebut, itu bisa menggodanya untuk selingkuh. Meskipun menyebalkan, tidak berarti dia kurang mencintai pasangan.
Berjuang melawan ketidaknyamanan
Bahkan dalam hubungan cinta, mungkin saja pasangan merasa tidak aman dan nyaman. Terkadang ia merasa tidak berharga atau tidak penting di mata orang yang dicintai. Jika bertemu orang yang membuatnya merasa lebih percaya diri dan lebih baik, ia cenderung selingkuh. Bukannya ia tidak mencintai pasangan namun lebih cenderung menginginkan bersama orang yang memompa egonya.
Telah jauh secara fisik atau emosional
Ketidakhadiran dapat membuat hati semakin dekat. Tetapi pasangan yang jauh secara fisik dapat membuat orang kesepian dan menginginkan hubungan dengan orang lain. Ini banyak terjadi dalam hubungan jarak jauh. Ia biasanya memulai dengan niat baik, tetapi selingkuh jauh lebih mudah ketika orang lain tidak ada, bahkan jika Anda mencintainya. Hal yang sama berlaku jika ada jarak emosional. Jika pasangan melanggar kepercayaan atau tidak merasa terhubung, Anda dapat mencari hubungan itu dengan orang lain dan tetap mencintai pasangan.
Cemburu
Ini bisa menjadi jalan dua arah. Dalam beberapa kasus, ia mungkin merasa cemburu atau tidak aman dan menipu pasangan untuk membuatnya merasa lebih baik. Dia mungkin juga menipu sebagai cara untuk membuat pasangan cemburu. Memang, tak satu pun dari skenario ini adalah pendekatan yang sangat matang untuk hubungan. Tetapi itu tidak berarti tidak ada cinta dalam hubungan meskipun ada perselingkuhan.
Putus asa
Beberapa orang mampu menjaga ego tetap terkendali sementara yang lain merupakan egomaniak tingkat tinggi. Dalam kasus terakhir, ia akan terus mencari validasi dan pujian untuk merasa lebih baik tentang dirinya. Bahkan, jika berakhir dalam hubungan yang penuh cinta dan komitmen, ia masih membutuhkan dorongan ego. Beberapa pria mendapatkannya dari pencarian dengan orang lain. Mereka mungkin tidak mencintai pasangan tetapi tetap menipu untuk memenuhi ego.
Mendambakan kebahagiaan
Dalam hubungan jangka panjang bisa menjadi sedikit monoton dan kadang kurang bersemangat. Itu tidak berarti ia kurang mencintai orang lain, hanya ingin melakukan sesuatu untuk keluar dari kebiasaan. Hal ini terkadang dapat membuat pria mengejar hubungan asmara atau membuatnya lebih rentan jika kesempatan untuk selingkuh muncul dengan sendirinya. Ini adalah contoh lain di mana kurangnya cinta dalam hubungan bukanlah alasan perselingkuhan.
Takut berkomitmen
Membuat komitmen tidak selalu mudah. Beberapa orang cenderung panik tentang hal itu dan tidak selalu berpikir jernih karena ini adalah keputusan besar. Bahkan, jika mencintai pasangan, beberapa pria akan selingkuh sebagai cara untuk keluar dari komitmen.
Baca juga: Pasangan Selingkuh, Jangan Panik, Lakukan 8 Hal Ini