TEMPO.CO, Jakarta - Walau sering dianggap memalukan, buang angin atau kentut adalah porses alamiah yang menyehatkan tubuh. Kentut adalah sebagian hasil dari penguraian dan pemrosesan makanan dalam perut. Buang angin bisa berbau dan keras, tetapi ada yang lebih dari apa yang memenuhi hidung dan telinga.
Pertumbuhan berlebih dari bakteri di usus kecil menyebabkan buang angin. Terkadang diabetes, penyakit hati, dan bahkan penyakit usus bisa menjadi alasan di balik pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Anda juga bisa buang angin ketika karbohidrat tidak dicerna dengan baik oleh tubuh. Inilah yang dapat diketahui dari buang angin tentang kesehatan. Dilansir dari Times of India, kentut mengungkapkan banyak hal tentang kesehatan Anda.
Makan terlalu cepat
Makan terlalu cepat dapat menyebabkan udara yang tertelan terlalu banyak. Bersendawa membantu mengeluarkan udara tetapi yang tersisa menemukan jalannya ke saluran pencernaan bagian bawah.
Sembelit
Konsumsi serat yang berlebihan dapat menyebabkan keluarnya gas, kembung, dan bahkan sembelit. Terlalu banyak serat dapat menumpuk dan mengeraskan tinja.
Stres pencernaan
Kentut bersama dengan sakit perut dapat dikaitkan dengan intoleransi makanan. Minum susu dan keju dapat menyebabkan perut kembung pada orang yang tidak toleran laktosa.
Bakteri usus yang tidak seimbang
Obat-obatan tertentu, penyakit, infeksi, dan komplikasi pascaoperasi dapat mengganggu saluran pencernaan yang menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan dan menyebabkan buang angin.
Sindrom radang usus (IBS)
Jika buang angin tanpa suara, Anda harus waspada terhadap IBS. Buang angin yang tidak bersuara dan bau bisa menjadi tanda IBS.
Intoleransi terhadap pemanis buatan
Pemanis buatan seperti sorbitol, manitol, dan xylitol dapat menyebabkan gas dan kembung. Perhatikan saat mengonsumsi pemanis buatan di lain waktu.
Baca juga: Susah Kentut, Cari Tahu Penyebab dan Atasi dengan Hal Berikut
