TEMPO.CO, Jakarta - Alergi merupakan reaksi dari sistem imun tubuh yang berlebihan terhadap suatu zat, suhu atau benda yang umumnya tidak menimbulkan penyakit atau kondisi tertentu. Zat yang dianggap berbahaya ketika masuk ke dalam tubuh dapat memicu reaksi alergi disebut alergen.
Gangguan ini bisa terjadi ketika seseorang mengalami paparan dari alergen yang dianggap berbahaya oleh tubuh secara otomatis tubuh pun memproduksi antibodi yang disebut dengan Imunoglobulin E (IgE) akan terbentuk. Sehingga produksi antibodi dapat meningkat sehingga memicu keluarnya histamin yang mengakibatkan munculnya gejala alergi.
Umumnya alergen bisa berasal dari makanan tertentu, obat-obatan, serbuk sari, gigitan serangga atau tungau. Selain itu ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang rentan berisiko terserang alergi, seperti faktor keturunan dan lingkungan.
Alergi pun bermacam-macam. Untuk penanganan yang sesuai, kenali dahulu jenis alergi yang menyerang. Misalnya alergi makanan, artinya akan terjadi setelah mengonsumsi makanan tertentu yang dapat memicu alergi, bisa karena telur, susu, kacang, gandum, kedelai, dan makanan laut seperti ikan dan kerang.
Ada pula yang alergi debu. Jika alergen menyerang, biasanya penderita akan mengalami gejala mata berair, mata merah, gatal pada kulit, bersin, serta hidung gatal dan tersumbat. Selain debu, alergi juga bisa disebabkan oleh tungau atau kutu, kotoran hewan peliharaan, bangkai kecoa mati, dan spora.
Baca Juga:
Kemudian alergi kulit, kondisi ini terjadi saat zat alergen yang memicu alergi bersentuhan dengan kulit. Reaksi efek alergi dapat berupa kulit memerah, muncul ruam, gatal-gatal, hingga bengkak. Pemicu alergi kulit sangat beragam, mulai dari serbuk sari, logam nikel, tanaman tertentu, bahan lateks, hingga produk kecantikan atau produk pembersih yang mengandung zat tertentu.
Terakhir alergi akibat obat. Kondisi ini terjadi karena reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap obat yang dikonsumsi. Ada banyak jenis obat yang bisa memicu alergi, termasuk obat antibiotik seperti penisilin, obat pereda nyeri seperti aspirin, obat kemoterapi untuk mengobati kanker, serta obat untuk mengatasi penyakit autoimun.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Baca: Pahami 5 Macam ALergi, Begini Reaksi Muncul Pada Umumnya