TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kurun waktu seminggu terakhir Ivermectin ramai diperbincangkan karena dianggap efektif mengobati pasien COVID-19. Meski demikian, pemantauan di bawah dokter sangat diperlukan untuk penggunaannya.
Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) pun telah menyampaikan agar masyarakat tidak membeli secara sembarangan Ivermectin, khususnya di platform online. Spesialis kandungan Ari Kusuma Januarto juga tidak merekomendasikan ibu hamil mengonsumsi Ivermectin untuk COVID-19 karena memiliki efek samping yang cukup kuat dan berisiko tinggi pada janin.
“Namanya obat cacing tidak direkomendasikan, baik untuk anak kecil maupun ibu hamil. Terus terang, memang belum direkomendasikan yang namanya Ivermectin,” kata Ketua Umum Perhimpunan Obstertri Ginekolog Indonesia (POGI), Jumat, 2 Juli 2021.
Di samping itu, di Indonesia penggunaan Ivermectin untuk obat COVID-19 secara umum pun masih dalam tahap uji klinis sehingga belum ada data yang pasti menunjukkan obat-obatan itu aman dan efektif untuk melawan virus corona. Sekjen POGI, dr. Budi Wiweko, juga tak merekomendasikan Ivermectin karena saat ini pembuktian efektivitas obat cacing itu masih berupa konklusif. Selain itu, pemberian dosis tinggi masih belum diketahui efek samping lain, khususnya pada saat obat dimasukkan ke dalam tubuh.
“Kalau di luar tubuh memang terlihat efektif tapi ketika masuk di dalam tubuh atau invivo itu yang ditakutkan adalah pemberian dosisnya. Dosis terapi itu apakah memberikan efek samping yang cukup tinggi,” kata Budi.
Ia mengungkapkan memang secara penelitian di luar tubuh atau invitro ditemukan hasil Ivermectin berhasil menghambat replikasi virus corona dengan tingkat keberhasilan 98 persen. Namun, untuk penggunaan langsung di dalam tubuh, efektivitas untuk pengobatan COVID-19 masih dalam tahap penelitian.
Untuk itu, masyarakat pun sebaiknya tidak sembarangan membeli Ivermectin dan menggunakannya karena membutuhkan dosis yang tepat dari tenaga medis. Di Indonesia, ada delapan rumah sakit yang terlibat dalam proses uji klinis Ivermectin untuk obat COVID-19. sementara sebagian besar menunjukkan hasil yang baik dan merekomendasikan pengobatan dengan obat asal Amerika Serikat tersebut, namun sebagian kecil ada juga yang tidak merekomendasikan.
“Jadi, masih berupa konklusi, lebih baik kita tunggu hasilnya. Mudah- mudahan dalam waktu 2-3 bulan hasil percobaan klinisnya sudah bisa keluar,” kata Budi.
Baca juga: Bahaya Terlalu Banyak Minum Ivermectin, Bukan Obat Covid-19