TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini dunia maya sedang dihebohkan dengan cerita yang dibagikan oleh seorang pengguna TikTok terkait adanya arisan sosialita memakai tumbal brondong atau pria muda.
Arisan sejatinya bukan hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Kegiatan ini identik sebagai ajang saling silaturahmi dan ajang menabung uang yang dilakukan setiap bulannya.
Namun, bagaiman makna dan sejarah arisan yang sebenarnya?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI dijelaskan arisan merupakan kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya. Undian dilaksanakan dalam sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya.
Sedangkan dalam bahasa Inggris, istilah arisan lebih merujuk pada social gathering atau kegiatan kumpul-kumpul, di mana perkumpulan tersebut biasanya terdiri dari orang-orang dalam ruang lingkup tertentu seperti RT, RW, keluarga, teman komunitas atau teman kerja.
Cara kerja arisan dimulai dari sekelompok orang yang sepakat berkumpul setiap bulan untuk menyetor uang. Setelah itu dilakukan pengundian dan mengambil satu nama sebagai pemenang pada bulan tersebut. Begitu seterusnya sampai semua anggota mendapatkan uang.
Jenis-jenis arisan yang biasa diterapkan oleh masyarakat bermacam-macam, mulai dari arisan uang, logam mulia, dan barang keperluan rumah tangga.
Istilah arisan mulai dikenal sekitar 1970-an. Salah satu arisan terkenal ialah model lelang atau tembak yang dikelola oleh Marlia Hardi, aktris televisi dan layar lebar periode 1970-1980. Saat itu ekonomi Indonesia memang sedang kuat-kuatnya.
Seiring berkembangnya zaman arisan tetap bertahan dan masih diterapkan oleh berbagai kalangan masyarakat sampai hari ini. Bahkan kini marak ditemukan arisan online.
SABAR ALIANSYAH PANJAITAN
Baca juga:
Viral Arisan Sosialita di Pondok Indah Ada Tumbal Brondong, Polisi: Ditelusuri