TEMPO.CO, Jakarta - Manusia menghabiskan waktu duduk dalam sehari rata-rata 6 jam. Bahkan beberapa profesi melakukan pekerjaan dengan posisi duduk berjam-jam, seperti pekerja yang berhadapan dengan komputer, supir, dan lainnya. Disamping itu, tuntutan berlama-lama di hadapan monitor justru semakin bertambah di masa pandemi Covid-19, dengan sistem Work from Home (WFH).
Sayangnya, terlalu lama duduk memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang pada kesehatan tubuh. Dalam beberapa kasus, dampaknya apat berpotensi mengakibatkan kematian. Dilansir dari laman healthline.com, duduk sepanjang hari dapat menyebabkan gejala berikut:
Pertama, kaki dan otot menjadi lemah. Hal ini terjadi karena saat duduk kinerja tubuh tidak bergantung pada otot tubuh bagian bawah yang kuat untuk menahan tubuh, sehingga atrofi otot melemah. Kemudian, terlalu lama duduk dapat menambah berat badan, karena kurangnya reaksi pelepasan molekul-molekul lipoprotein lipase, yang membantu memproses lemak dan gula yang dikonsumsi karena minim pergerakan tubuh.
Dampak lainnya adalah menyebabkan fleksor pinggul memendek, dan begitupun posisi duduk yang dapat melukai punggung apalagi memiliki postur tubuh yang buruk karena tidak menggunakan kursi yang ergonomis.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa duduk lama dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, termasuk kanker paru-paru, rahim, dan usus besar. Namun alasannya belum dapat diketahui. Efek lainnya dapat melukai jantung, termasuk penyakit kardiovaskular.
Penyakit lain yang dapat mengintai jika terlalu lama duduk adalah risiko diabetes dan varises, dalam kasus yang jarang terjadi, mereka dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius, seperti pembekuan darah.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Baca: Masih Bekerja dari Rumah Hindari Posisi Duduk ini dalam Waktu Lama