Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Infeksi Cacing Kremi yang Bikin Dubur Terasa Gatal

image-gnews
Ilustrasi anak main tanah. Shutterstock
Ilustrasi anak main tanah. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Infeksi cacing kremi umumnya banyak terjadi pada anak anak. Cacing kremi adalah parasit berukuran kecil yang menyerang usus besar manusia. Bentuk dari cacing kresmi bewarna putih atau cream, berukuran sekitar 6-13 milimeter.

Dikutip dari laman resmi Ciputra Hospital, cacing kremi bersifat menular, penularannya dapat melalui sentuhan secara langsung atau kebetulan menyentuh benda yang terkontaminasi cacing kremi. Cacing ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui banyak cara seperti makanan, minuman, bahkan melalui udara meski tidak lazim terjadi.

Infeksi cacing kremi tidak berbahaya, namun dapat membuat penderitanya tidak nyaman. Saat telur cacing masuk ke dalam usus, maka akan berkembang biak semakin banyak. Induk cacing kremi meletakan telur-telurnya pada lipatan anus, sehingga akan terasa gatal di area anus.

Meskipun kerap terjadi pada anak anak, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga dapat terinfeksi cacing kremi. Penyakit ini dapat menyerang segala usia dan tingkat sosial ekonomi.

Orang yang terinfeksi cacing kremi tidak menunjukkan gejala, gejala fatal dapat terjadi pada beberapa orang seperti terasa gatal di bagian dubur.  Selain itu ada beberapa gejala lainnya antara lain:

  • Kesulitan tidurkarena merasa gatal di daerah anus
  • Mengalami gatal pada area anus, terutama pada malam hari
  • Mengalami mual
  • Selera makan menurun
  • Mengalami penurunan berat badan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan cacing kremi dapat tertular di antaranya kurang memerhatikan kebersihan. Untuk mencegah penularan infeksi cacing kremi bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan tubuh seperti mandi teratur dan rajin mencuci tangan. Selain itu, penting untuk memotong kuku secara teratur dan hindari untuk menggigit jari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penting juga untuk hindari mengonsumsi daging yang tidak dimasak atau mentah dan rutin minum obat berdasarkan anjuran dokter agar tidak terinfeksi cacing kremi.

WILDA HASANAH

Baca juga:

Beberapa Jenis Cacing Menginfeksi Tubuh Manusia, Cacing Pita.Hanya Salah Satunya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

1 hari lalu

ilustrasi bau mulut (pixabay.com)
Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut sangat mengganggu. Simak 4 penyebab bau mulut lain yang terjadi bukan karena jarang sikat gigi.


5 Tips Merawat Kulkas agar Awet

4 hari lalu

Ilustrasi perempuan saat melihat isi kulkas. (The Kitch/Joe Lingeman)
5 Tips Merawat Kulkas agar Awet

Berikut tips yang bisa dilakukan agar kulkas Anda di rumah awet.


Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

7 hari lalu

Ilustrasi TikTok. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

11 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

15 hari lalu

Ilustrasi Lyme Disease. Webmd.com
Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

18 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

21 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

22 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

23 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

23 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.