Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rokok Elektrik dan Rokok Konvensional Sama Saja Bahayanya, Jadi Setop Merokok

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
TEMPO/Dwi Narwoko
TEMPO/Dwi Narwoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 2012 Indonesia menjadi negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asia Tenggara. Data Global Youth Tobacco Survey pada 2014 menunjukkan perokok anak usia 13 sampai 15 tahun di Indonesia sebanyak 20 persen.

Dokter Spesialis Paru, Feni Fitriani Taufik mengatakan di dalam rokok terkandung 7.000 bahan berbahaya dengan 60 bahan penyebab kanker. "Nikotin, karbon monoksida yang nantinya dapat terikat pada hemoglobin dan membuat kadar oksigen dalam tubuh menurun, juga tar yang memicu kanker," kata Feni dalam webinar memperingati World Lungs Day pada Kamis, 23 September 2021.

Jika seseorang sudah merokok lebih dari sepuluh atau 20 tahun, maka ada sederet penyakit mengintai, termasuk gagal jantung hingga kanker. Apabila dikaitkan dengan Covid-19, menurut Feni, maka risiko infeksi lebih berat dan risiko kematian pada pasien perokok akan lebih tinggi.

Mengenai penggunaan rokok elektrik dan rokok konvensional, Feni menjelaskan dua jenis rokok itu sama buruknya. "Rokok elektronik sebenarnya hanya alat untuk membuat zat-zat kimia dalam rokok berubah menjadi uap dan mengalirkannya ke paru lewat listrik," kata dia.

World Health Organization (WHO) menyebutnya sebagai Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) atau sistem pengiriman nikotin secara elektronik. Dari berbagai jurnal kesehatan, menurut Feni, rokok elektronik mempengaruhi kesehatan paru, seperti meningkatkan peradangan, kerusakan epitel dan sel, serta menurunkan sistem imunitas lokal paru dan saluran napas.

Hasil penelitian menunjukkan kadar kotinin atau senyawa tembakau dalam urine perokok elektronik sebanyak 52 kali lebih banyak ketimbang orang yang tidak merokok. Dan 76,5 persen perokok elektronik memiliki ketergantungan pada nikotin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadi, berhenti merokok mulai sekarang dan rasakan manfaatnya. Jika seorang perokok berhenti merokok, menurut Feni, maka dalam 20 menit pertama tekanan darahnya akan turun serta denyut jantung dan aliran darah tepi lebih stabil. Apabila seorang perokok berhenti merokok dalam 12 jam, maka kadar karbon monoksida di dalam darah akan berkurang.

Hingga perokok itu berhasil berhenti merokok selama 15 tahun, maka risiko serangan jantung dan stroke akan turun ke tingkat yang sama dengan yang bukan perokok. Tunggu apa lagi, setop merokok.

LAURENSIA FAYOLA

Baca juga:
Dokter Imbau Berhenti Merokok untuk Mencegah Kerusakan Paru-paru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

2 jam lalu

Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menunjukkan alat bukti narkoba berupa sabu, narkotika, dan jenis obatan-obatan terlarang di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

2 hari lalu

Polres Metro Jakarta Selatan tangkap selebgram dan atlet e-sports pada Senin, 22 April 2024 karena gunakan liquid ganja. Selasa, 23 April 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

Polisi menangkap selebgran Chandrika Chika dan atlet eSport Aura Jeixy bersama empat temannya saat menghisap vape berisi liquid ganja.


Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

4 hari lalu

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

6 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

7 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

9 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

11 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

16 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

16 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.