Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Gangguan Mental Akibat Kecanduan Media Sosial

Reporter

image-gnews
Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selena Gomez sudah tiga tahun menghapus aplikasi media sosial miliknya. Ia mengatakan bahwa dirinya lebih bahagia dan sehat. Dalam wawancara dengan WWD, aktris Only Murders in the Building itu mengatakan dia kini merasa lebih sehat dan bahagia.

Tak dapat dimungkiri bahwa Internet berperan besar. "Mungkin itu tidak membuat orang lain bahagia, tetapi bagi saya, itu benar-benar menyelamatkan hidup saya," kata Selena Gomez, dikutip dari Shape, Senin, 18 Oktober 2021.

Apa yang dilakukan oleh Selena adalah hal yang berdasar. Saat ini, sudah menjadi rahasia umum bahwa media sosial merupakan faktor yang dapat menyebabkan penyakit mental seperti depresi.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut penyakit mental yang disebabkan oleh media sosial:

1. Fomo Syndrome

Fear of Missing Out (FoMO) adalah sebuah perasaan bahwa orang lain lebih bersenang-senang, menjalani hidup lebih baik, atau memiliki pengalaman yang lebih baik dibanding dengan diri kita.

Hal ini membuat diri kita menjadi iri dan menimbulkan perasaan kecemasan yang berlebih apabila kita tidak dapat mengikuti atau mengetahui tren yang sedang terjadi di media sosial.

Penderita FoMO akan mengalami kecanduan akut terhadap internet dan media sosial karena kecemasannya agar tidak ketinggalan tren.

2. Depresi

Depresi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gangguan suasana  hati dengan perasaan sedih yang dalam dan berlebihan. Orang yang mengidap depresi akan kehilangan semangat dan minatnya dalam melakukan aktivitas.

Media sosial membuat potensi depresi semakin meningkat karena adanya asumsi tuntutan dari masyarakat. Akibatnya, seseorang itu akan merasa tertekan dan mengalami depresi.

3. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan mental yang menyebabkan penderitanya merasa harus melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang. Apabila hasratnya ini tidak terpenuhi, maka si penderita akan diliputi oleh kecemasan dan ketakutan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penderita OCD sebenarnya sadar bahwa apa yang dilakukannya adalah berlebihan. Tetapi ia merasa tetap harus melakukannya karena menurutnya hal itu tidak dapat dihindari.

Media sosial membuat OCD merasa tidak sempurna dengan apa yang ditulis atau diunggahnya. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya filter atau editan yang diberikan pada foto sebelum diunggah.

4. Voyeurism

Dilansir dari Jurnal Mahasiswa Komunikasi Cantrik, Voyeurism adalah perilaku seseorang yang memiliki minat berlebih untuk melihat atau mengobservasi orang lain. Kegiatan ini dilakukan secara sadar dan sering dilakukan oleh seseorang dengan berbagai macam motif mulai dari mengisi waktu senggang hingga memenuhi hasrat seksual pelaku.

S.P. Green dalam artikelnya berjudul “To See and Be Seen: Reconstructing the Law of Voyeurism and Exhibitionism” bahkan mengatakan bahwa tindakan voyeurism merupakan penyakit mental yang ditandai dengan praktik seksual yang menyimpang. Hal ini karena korban voyeurism dimasukkan ke dalam wilayah fantasi pelaku.

5. Narcissistic Personality Disorder

Orang yang menderita Narcissistic Personality Disorder disebut dengan Narcissist. Orang dengan penderita ini menganggap bahwa dirinya lebih penting daripada orang lain.

Orang dengan gangguan mental narcissist memiliki kebutuhan yang tinggi untuk dipuji dan dibanggakan, tetapi ia memiliki empati yang rendah terhadap orang lain. Meskipun terlihat memiliki kepercayaan diri yang tinggi, orang narcissistic memiliki kepribadian yang rapuh dan mudah runtuh hanya karena sedikit kritikan, meskipun di media sosial.

NAUFAL RIDHWAN ALY 

Baca: 3 Tahun Tak Melihat Media Sosial, Selena Gomez Merasa Lebih Bahagia dan Sehat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

3 hari lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

3 hari lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.


Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

3 hari lalu

BRI Cari Talenta Terbaik dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2022
Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.


Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan lemari yang berantakan. shutterstock.com
Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

4 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

5 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

6 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

7 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.