TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin berpikir negosiasi mirip konfrontasi dan memang faktanya tak jauh dari kebenaran. Dibandingkan bernegosiasi dengan tujuan untuk menang, Anda dapat fokus untuk menemukan resolusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Hal inilah yang sebenarnya disebut sebagai negosiasi.
Keterampilan negosiasi persuasif dapat membantu mencapai tujuan dan menyelesaikan pekerjaan di lingkungan yang memiliki banyak ide, pendapat, dan prioritas yang berbeda. Selain itu, keterampilan ini dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik dengan atasan dan rekan kerja, menghindari konflik, dan mengarahkan Anda dan tim ke solusi yang lebih baik. Berikut beberapa kemampuan yang perlu dimiliki dalam bernegosiasi agar dapat kenaikan gaji atau jabatan, dilansir dari Insider.
Mendengar secara aktif
Saat bernegosiasi, perhatikan Anda benar-benar memperhatikan. Seringkali ketika gugup atau fokus pada agenda sendiri, kita mungkin tidak sepenuhnya mendengar apa yang dikatakan orang lain. Anda dapat mengambil jeda sejenak setelah orang lain berbicara, mengulang kembali apa yang baru saja didengar, dan menanyakan apakah Anda mendengarnya secara seksama.
Memecahkan masalah
Jika ada masalah, Anda dapat mencoba memecahkannya. Untuk mendapatkan solusi yang menyenangkan semua orang, Anda harus dapat melihat masalah dari berbagai perspektif. Anda perlu bertukar pikiran serta mengevaluasi jalur potensial ke depan meskipun masih belum terlalu jelas. Pastikan Anda dapat mencapai tujuan seperti keputusan yang juga akan menguntungkan manajer. Anda kemudian dapat meminta bonus akhir tahun yang terkait dengan pencapaian tujuan atau memulai percakapan yang berhubungan dengan promosi.
Membaca bahasa tubuh
Saat bernegosiasi, penting untuk memperhatikan perubahan bahasa tubuh orang lain. Hal ini akan memberi petunjuk berharga tentang apa yang mereka pikirkan atau rasakan. Jika mereka mulai mengerutkan kening, alis, atau menyilangkan tangan, itu bisa menjadi tanda mereka tidak setuju. Berhati-hatilah menjaga bahasa tubuh dan ekspresi wajah tetap netral, letakkan tangan di samping tubuh, pertahankan kontak mata, dan tersenyum.
Persuasif
Untuk menerima kenaikan gaji, promosi, atau mencapai tujuan lain yang mungkin dalam negosiasi, Anda harus mengidentifikasi alasan yang kuat dan menyampaikannya dengan cara yang sesuai dengan audiens. Anda dapat memulai dengan memaparkan pencapaian dengan data sehingga menjadi lebih meyakinkan.
Kecerdasan emosional
Negosiasi membutuhkan kesadaran diri, empati, dan kemampuan untuk mengelola emosi sendiri dan mengenali emosi orang lain. Contohnya, Anda dapat melihat momen yang tepat dalam mengajukan permintaan. Jika tidak mendapatkannya, Anda perlu tetap positif dan konstruktif, bahkan ketika mereka tidak senang dengan hasilnya.
Kemampuan berkomunikasi secara ringkas
Kebanyakan orang memberi informasi terlalu banyak, terutama jika gugup atau kurang persiapan. Oleh karena itu, ketika mengajukan pertanyaan, tetaplah fokus untuk menjawabnya daripada memberikan komentar tambahan. Dalam kasus ini, Anda direkomendasikan untuk mengakhiri nada dengan poin terpenting dan mengambil jeda singkat sebelum dan sesudah pernyataan.
Kerentanan
Jangan lupa untuk menunjukkan sisi kemanusiaan dan mintalah bantuan ketika merasa sulit atau membutuhkan informasi lebih lanjut ketika tidak mengetahui jawabannya. Hal ini membantu tetap tenang dan menumbuhkan empati pada orang lain.
Advokasi diri
Sepanjang karir, Anda harus mengadvokasi hal-hal yang penting, seperti pendekatan khusus untuk proyek lintas departemen atau waktu istirahat. Advokasi diri juga bisa berarti membela rekan kerja yang memperlakukan secara tidak adil atau bos yang sepertinya tidak pernah menempatkan Anda untuk proyek yang dapat memajukan karir. Hal ini berhubungan dengan kesadaran diri untuk memahami apa yang dibutuhkan dan inginkan serta membangun kepercayaan diri untuk mengartikannya kepada orang lain.
Baca juga: Tips agar Gaji Tak Cuma Numpang Lewat