TEMPO.CO, Jakarta - Di Cina, angka 996 bukan sekadar susunan nomor. Angka 996 adalah ungkapan untuk rutinitas kerja dari pukul 9 pagi (09.00) hingga 9 malam (21.00) dan 6 hari dalam satu pekan. Rutinitas kerja itu biasanya dilakukan para pekerja di perusahaan internet dan teknologi.
Sejak Januari 2021, rutinitas kerja 996 ini makin menjadi perbincangan saat seorang karyawan perusahaan e-commerce Pinduoduo meninggal selepas bekerja, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Kematian karyawan itu telah menyalakan lagi kritik terhadap jam kerja yang panjang (996) di industri teknologi Cina. Departemen yang menaungi perlindungan tenaga kerja di Shanghai tempat kantor utama Pinduoduo bermarkas pun berupaya menyelidiki jam dan kontrak kerja perusahaan itu. Pinduoduo pun menolak mengomentari kebijakan kerja perusahaannya.
Itu bukan kali pertama 996 disoroti oleh publik. Pada 2019, telah muncul gerakan daring 996.ICU itu mengkritik sistem kerja yang membahayakan kesehatan karyawan. Gerakan kampanye daring itu banyak didukung karena keresahan yang sama dirasakan para pekerja perusahaan teknologi.
Reaksi publik terhadap sistem kerja 996 membuat Pemerintah Cina melarang penerapan jam kerja itu. Pada penghujung Januari 2021, Mahkamah Agung Cina menyatakan, praktik kerja 996 adalah ilegal. Pengadilan Tinggi Cina serta Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial pun menerbitkan pedoman terkait contoh mengenai kerja lembur.
Adapun dalam bab empat Undang-Undang Ketenagakerjaan Cina menetapkan standar waktu kerja 8 jam per hari dan tak lebih dari 44 jam dalam sepekan, dikutip dari situs web The National Planning Commission
Mengutip dari jurnal kesehatan The Lancet, bahwa orang yang kerja terlalu lama berjam-jam memiliki risiko terkena stroke lebih tinggi. Kecenderungan itu dibandingkan dengan para pekerja yang melakoni jam kerja standar.
ANNISA FEBIOLA
Baca: 6 Tanda Lingkungan Kerja yang Toxic, Kurang Komunikasi hingga Motivasi