Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Hanya Imunisasi Wajib, Ini Imunisasi Tambahan pada Anak

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Petugas medis Puskesmas Balongan memberikan imunisasi campak dan rubella kepada pelajar di Desa Majakerta, Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 14 Oktober 2020. Petugas kesehatan tetap melaksanakan program imunisasi untuk pelajar di tengah pandemi COVID-19 untuk menjaga kesehatan anak dari serangan penyakit. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Petugas medis Puskesmas Balongan memberikan imunisasi campak dan rubella kepada pelajar di Desa Majakerta, Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 14 Oktober 2020. Petugas kesehatan tetap melaksanakan program imunisasi untuk pelajar di tengah pandemi COVID-19 untuk menjaga kesehatan anak dari serangan penyakit. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap anak wajib mendapatkan imunisasi agar kebal terhadap penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan cacat atau bahkan kematian. Namun, tak hanya imunisasi wajib, orangtua juga dianjurkan melakukan imunasi tambahan pada anak.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 dan Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, disebutkan bahwa ada lima jenis imunisasi wajib yaitu imunisasi Hepatitis B, BCG, Campak, Polio, dan DPT-HB-HiB.

Namun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menganjurkan para orang tua untuk memberikan imunisasi tambahan kepada anak. Mengutip dari laman dppkbpmd.bantulkab.go.id, vaksin tambahan ini yaitu:

1. Vaksin MR/MMR, untuk mencegah penyakit campak, rubela, dan gondongan.

2. Vaksin pneumokokus (PCV), untuk mencegah infeksi kuman pneumokokus yang menyebabkan pneumonia, radang telinga, dan meningitis.

3. Vaksin rotavirus, untuk melindungi anak dari gastroenteritis penyebab diare.

4. Vaksin hepatitis A dan tifoid, untuk menurunkan risiko penyakit hepatitis A dan demam tifoid pada anak.

5. Vaksin varisela, untuk mencegah infeksi virus varicella-zoster penyebab penyakit cacar air.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Vaksin influenza, untuk memberikan perlindungan terhadap ISPA akibat flu.

7. Vaksin HPV (Human Papillomavirus), sebagai pencegahan terhadap kanker serviks.

8. Vaksin Japanese encephalitis (JE), untuk mencegah infeksi virus Japanese encephalitis yang menyebabkan penyakit radang otak.

Imunisasi wajib bisa didapatkan secara gratis di pusat pelayanan kesehatan, seperti posyandu atau puskesmas. Sedangkan imunisasi tambahan bisa didapatkan dengan mengeluarkan biaya sesuai harga vaksin dan tarif jasa dokter di tempat praktek dokter, atau rumah sakit.

WINDA OKTAVIA

Baca juga: Ini Daftar Imunisasi Wajib untuk Bayi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

2 hari lalu

Sejumlah anak-anak belajar di tenda darurat yang didirikan di halaman Kantor Denjasa Angkutan dan Denhar Jasa Int Bekangdam XVII/Cenderawasih di Weref, Kota Jayapura, Papua, Jumat 10 Februari 2023. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua, akibat gempa magnitudo 5,4 yang terjadi pada 9 Februari 2023 itu mengakibatkan empat korban jiwa, 2.261 orang mengungsi, dan puluhan bangunan mengalami kerusakan ringan hingga berat. ANTARA FOTO/Sakti Karuru
Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

23 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

26 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

41 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.


8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

42 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.


Anak Berlatih Puasa, Dokter Mengingatkan Peran Orang Tua Memastikan Asupan Nutrisi

49 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Anak Berlatih Puasa, Dokter Mengingatkan Peran Orang Tua Memastikan Asupan Nutrisi

Menurut dokter anak, orang tua tidak memberikan makanan dan minuman berpemanis berlebihan dan makanan cepat saji atau instan saat buka puasa dan sahur


3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

29 Februari 2024

Diskusi tema Sinergi Program Keluarga SIGAP Lintas Sektor Untuk Transformasi Kesehatan/Sigap
3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. Apa saja?


5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

28 Februari 2024

Petugas kesehatan memberikan imunisasi polio kepada anak di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Jalan Siwalankerto Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi polio tahap dua dilakukan setelah penerima sudah mendapatkan imunisasi tahap satu sebagai upaya menyukseskan program pemerintah pemberian imunisasi polio dalam menanggulangi kejadian luar biasa (KLB). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

Orangtua perlu untuk mengedukasi anaknya bahwa pemberian imunisasi oleh tenaga kesehatan tidaklah semenakutkan bayangannya.


Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

28 Februari 2024

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.