TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kanker Sedunia diperingati setiap 4 Februari guna meningkatkan kesadaran terhadap kanker, mendorong pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker. Oleh Union for International Cancer Control (UICC), Hari Kanker Sedunia turut menjadi dukungan pada Deklarasi Kanker Dunia yang dibuat pada 2008 silam.
Adanya Hari Kanker Sedunia diharapkan mampu menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker secara signifikan. Hari Kanker Sedunia juga menyasar informasi yang salah, meningkatkan kesadaran, dan mengurangi stigma pada penderita kanker.
Pada 2016, Hari Kanker Sedunia melahirkan gerakan #NoHairSelfi, yaitu gerakan di mana partisipan mencukur rambut kepala sebagai bentuk simpati dan dukungan pada pejuang kanker. Kemudian partisipan akan membagikan fotonya di media sosial.
Sejarah Singkat Hari Kanker Sedunia
Mengutip laman Britannica di situs britannica.com, peringatan Hari Kanker Sedunia berawal pada tahun 2000 saat pertama kalinya diadakan pertemuan World Summit Against Cancer di Paris.
Di pertemuan ini para pemimpin lembaga pemerintah dan organisasi kanker dari seluruh dunia menandatangani Piagam Paris Melawan Kanker, sebuah dokumen berisikan 10 artikel yang mengurai komitmen global kooperatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan melanjutkan investasi kemajuan penelitian kanker, pencegahan, dan pengobatan.
Piagam tersebut secara resmi menyatakan 4 Februari sebagai Hari Kanker Sedunia “Sehingga setiap tahun, Piagam Paris akan berada di hati dan pikiran orang-orang di seluruh dunia.”
Tema Hari Kanker Sedunia 2022
Di tahun 2022, peringatan Hari Kanker Sedunia mengangkat tema "Close the Care Garp" yang berarti menutup kesenjangan perawatan. Tema tersebut membawa makna bahwa hingga hari ini ketidakadilan dalam perawatan kanker di seluruh dunia masih terjadi.
Dikutip dari laman World Cancer Day, beberapa fakta yang menjadi latar digaungkannya tema Close the Care Gap yaitu:
1. Ketidaksetaraan dalam perawatan kanker menelan korban jiwa.
2. Orang yang mencari perawatan kanker menghadapi hambatan di setiap kesempatan.
3. Pendapatan, pendidikan, lokasi dan diskriminasi berdasarkan etnis, jenis kelamin, orientasi seksual, usia, kecacatan dan gaya hidup hanyalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perawatan secara negatif.
4. Kesenjangan mempengaruhi semua orang, termasuk Anda dan orang yang Anda cintai.
5. Hambatan ini tidak diatur dalam bentuk baku dan dapat dapat diubah.
Menjadi tahun pertama kampanye "Close the Care Gap", peringatan Hari Kanker Sedunia tahun ini mempertanyakan status quo dan membantu mengurangi stigma, dengan mendengarkan perspektif orang yang hidup dengan kanker dan komunitas mereka. Semua pihak di seluruh dunia juga diharapkan memiliki kesadaran akan pentingnya penyamarataan perihal perawatan kanker tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, dan lainnya.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Hari Kanker Sedunia, 6 Selebritas Indonesia Penyintas Kanker, Siapa Saja?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.