TEMPO.CO, Jakarta - Buah olahan dianggap dapat mengurangi sebagian nutrisi yang ada di dalamnya. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Faktanya, baik buah segar maupun buah olahan, akan kehilangan nutrisi saat menjalani transportasi dan penyimpanan.
Menurut publikasi National Institute of Food and Agriculture, pada dasarnya, buah mulai kehilangan sebagian nutrisinya segera setelah dipanen. Tetapi kehilangan nutrisi ini dapat diperlambat dengan cara pendinginan dan pengawetan yang tepat.
Dilansir dari Times of India, memasak dapat menghancurkan atau menghilangkan sebagian vitamin dan mineral penting dalam buah. Sifat fisik buah akan berubah ketika direbus karena melalui panas dan merendamnya dalam air. Ini karena merebus buah dapat menyebabkan hilangnya banyak vitamin penting.
Selain itu, paparan cahaya, udara, dan enzim alami juga dapat mengurangi nutrisi dalam buah. Akan lebih baik ketika memilih untuk memasak buah dengan cara dikukus.
Buah akan kehilangan setengah hingga sepertiga vitamin A dan C, tiamin, dan riboflavin saat dimasak. Merendam buah-buahan dapat merampas nutrisinya karena banyak mineral dan vitamin dalam buah buahan larut dalam air.
Jika buah-buahan dikalengkan selama setahun, mungkin kehilangan 5 hingga 20 persen vitamin A dan C setiap tahun.
Dikutip dari Foods Afety Helpline, proses seperti pembekuan, pengalengan dan pengeringan dapat mengubah buah olahan menyebabkan buah juga kehilangan nutrisi, seperti ketika dimasak.
Di sisi lain, pengalengan buah dapat menstabilkan nutrisi buah yang mudah rusak seperti vitamin C. Kecil kemungkinan kehilangan vitamin C dalam buah selama penyimpanan kalengan, jika dibandingkan dengan produk segar yang dibekukan.
Dilansir dari eurekalert.org, dalam studi berjudul " Nutrition and Cost Comparisons of Select Canned, Frozen and Fresh Fruits and Vegetables", buah-buahan kalengan, beku dan segar memiliki nutrisi yang setara dan dalam beberapa kasus bahkan lebih baik.
Faktanya, beberapa produk kalengan bisa lebih bergizi seperti tomat kalengan yang mengandung lebih banyak likopen dan vitamin B dibandingkan dengan tomat segar.
Buah segar mungkin menjadi pilihan terbaik karena menawarkan kualitas dan variasi nutrisi tetapi harus benar-benar segar. Buah segar yang datang langsung dari pertanian dan langsung ke Anda memiliki nilai gizi paling tinggi.
Jika buah-buahan telah lama disimpan di rak, kemungkinan besar telah kehilangan vitamin dan fitonutrien. Namun, mengonsumsi buah olahan juga memberikan nutrisi dalam jumlah yang cukup baik.
WILDA HASANAH
Baca juga: Peneliti Ungkap Kelebihan Buah Kering Dibandingkan dengan Buah Segar