Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Risiko Kesehatan yang Mengancam Petinju

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Petinju Kell Brok memukul petinju Amir Khan dalam Petandingan Tinju Kelas Catchweight di AO Arena, Manchester, Inggris, 19 Februari 2022. REUTERS/Andrew Couldridge
Petinju Kell Brok memukul petinju Amir Khan dalam Petandingan Tinju Kelas Catchweight di AO Arena, Manchester, Inggris, 19 Februari 2022. REUTERS/Andrew Couldridge
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPetinju memiliki risiko cedera yang tinggi akibat berbagai pukulan yang ia diterima. Apa saja risiko yang mengancam petinju?

Dilansir dari laman Livestrong, pada 1928, diperkirakan sekitar setengah dari semua petinju profesional mengalami cedera otak. Sebuah artikel berjudul “Injury Risk in Professional Boxing” pada 2005 meneliti 524 pertandingan tinju pemain profesional. Hasilnya, ditemukan tingkat cedera secara keseluruhan adalah 17,1 per 100 pertandingan petinju atau 3,4 per 100 ronde petinju.

Berikut ini adalah risiko kesehatan yang ditemukan pada petinju:

1. Cedera Tangan

Petinju, mengutip dari laman Physio Room, secara teratur terhambat oleh cedera tangan yang disebut “fraktur petinju”, yaitu patahnya metakarpal keempat atau kelima yang ada di bawah buku jari. Umumnya, cedera ini terjadi saat meninju benda keras seperti tengkorak lawan dengan posisi tertutup terlebih dahulu.

Cedera tangan yang umum dalam tinju lainnya adalah “carpal bossing”, yaitu ketika benjolan terbentuk di punggung tangan di persimpangan tulang jari panjang dan tulang pergelangan tangan kecil. Benjolan ini muncul akibat penipisan lapisan tulang rawan artikular yang biasanya disebabkan oleh benturan pada bagian belakang pergelangan tangan Anda.

2. Cedera Mata

Dilansir dari laman Verywell Fit, mata dilindungi oleh tulang keras di bagian samping. Tapi, mata sangat rentan terkena pukulan langsung dari bawah. Kerusakan mata dalam tinju bisa terjadi akibat kontak langsung atau gelombang kejut. Meski tergantung pada kekuatan pukulan, ini dapat mengakibatkan cedera pada retina, ablasi retina, perdarahan retina, dan cedera lainnya.

3. Cedera Otak

Tinju juga terkait dengan risiko cedera otak. Laporan pada 2012 di PloS One mengatakan lebih dari 80 persen petinju olimpiade memiliki tanda dan gejala-gejala cedera otak.

American Association of Neurological Surgeons mengatakan 90 persen petinju mengalami cedera otak traumatis selama karir mereka. Meskipun tinju menyebabkan kematian lebih sedikit daripada olahraga lain, tapi jumlah petinju yang menderita kerusakan otak diyakini jauh lebih tinggi daripada yang tercatat.

Risiko ini lebih besar terhadap petinju profesional daripada petinju amatir. Petinju profesional tidak mengenakan pelindung kepala dan mengalami pukulan yang lebih keras serta bertarung dengan lebih banyak ronde. Pada pertandingan profesional, tujuannya bukan mencetak poin, tapi menjatuhkan lawan.

Cedera otak bisa terjadi ketika seorang petinju dipukul di kepala. Ini karena pukulan di kepala bisa membuat otak petinju membentur tengkorak dengan keras yang menyebabkan memar dan kerusakan. Bila pukulannya cukup parah, petinju itu bisa pingsan untuk waktu yang lama. Inilah yang disebut gegar otak atau KO (knock out) dalam dunia tinju.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. CTE

Meskipun pukulan di kepala tidak parah, itu tetap bisa menyebabkan otak terluka. Cedera itu juga tidak sepenuhnya sembuh dan makin memburuk dari waktu ke waktu. Inilah yang disebut dengan CTE Ensefalopati Traumatik Kronis

Gejala awal CTE adalah mudah kehilangan konsentrasi, sulit memperhatikan dan mengingat sesuatu, kebingungan, pusing, dan sakit kepala. Petinju dengan CTE mungkin mulai berperilaku tidak menentu, bahkan bisa mengembangkan gejala awal penyakit Parkinson. Gejalanya dapat memburuk hingga ia sulit bicara, berjalan, dan bahkan mendengar.

Sementara KO tampaknya menjadi hal terburuk untuk cedera kepala, padahal tidak. Masalah terburuk datang dari semua pukulan ke kepala yang tidak menjatuhkan petinju. Ini dikenal sebagai pukulan sub-gegar otak. Ia sedikit melukai otak, tetapi tidak cukup kuat untuk memaksa petinju berhenti bertarung.

Seorang petinju hanya akan menerima satu pukulan knock out selama pertarungan. Tetapi jika knock out tidak terjadi, ia dapat menerima lusinan pukulan sub-gegar otak.

5. Penyakit Otak

Eks petinju lebih rentan terhadap penuaan alami dan penyakit otak. Mereka lebih mungkin menderita penyakit, seperti Alzheimer dan Parkinson. Ini karena otak petinju lebih kecil dan permukaan materi abu-abunya lebih tipis, serta ventrikel di dalam otak membesar karena penurunan materi putih otak.

Tingginya risiko kesehatan pada petinju membuat petinju harus berhati-hati. Semakin sedikit pukulan yang diterima mereka, akan semakin baik.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: 2 Petinju Tewas, Ikatan Dokter Australia Usul Tinju Dilarang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

23 menit lalu

Ilustrasi hormon adrenalin. shutterstock.com
Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.


Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

2 jam lalu

Ilustrasi orang lupa
Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual.


Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

9 jam lalu

Ilustrasi orang lupa
Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Hasil Tinju Dunia: Canelo Alvarez Pertahankan Predikat Juara Sejati, Kalahkan Jaime Munguia

1 hari lalu

Canelo Alvarez. Reuters/Joe Camporeale-USA TODAY Sports
Hasil Tinju Dunia: Canelo Alvarez Pertahankan Predikat Juara Sejati, Kalahkan Jaime Munguia

Canelo Alvarez berhasil mempertahankan predikat juara sejati tinju dunia kelas super middleweight dengan mengalahkan Jaime Munguia.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

8 hari lalu

Muhammad Ali saat masih berjaya sebagai juara dunia tinju kelas berat. (thesun.co.uk)
Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

Keputusan petinju Muhammad Ali tolak wajib militer berbuntut panjang. Pada 29 April 1967, gelar tinju kelas berat dunia dan lisensi tinjunya dicopot.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.