TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Hashimoto merupakan gangguan tiroid paling umum di Amerika Serikat dan negara maju lain. Bahkan, ketika diobati dengan obat-obatan gejalanya dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian menunjukkan modifikasi pola makan dan gaya hidup, selain pengobatan standar, dapat secara drastis memperbaiki gejala.
Setiap orang dengan penyakit Hashimoto merespons pengobatan secara berbeda. Itulah sebabnya pendekatan individual untuk kondisi ini sangat penting.
Tiroiditis Hashimoto adalah kondisi autoimun yang secara bertahap menghancurkan jaringan tiroid melalui limfosit, yang merupakan sel darah putih dan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Tiroid adalah kelenjar endokrin berbentuk kupu-kupu yang terletak di pangkal leher.
Kelenjar ini mengeluarkan hormon yang mempengaruhi hampir setiap sistem organ, termasuk jantung, paru-paru, kerangka, dan sistem pencernaan dan saraf pusat, juga mengontrol metabolisme dan pertumbuhan. Kerusakan kelenjar ini menyebabkan produksi hormon tiroid tidak mencukupi.
Diagnosis dan gejala
Diperkirakan tiroiditis Hashimoto berkembang dari cacat kekebalan yang digabungkan dengan faktor lingkungan. Diagnosis tergantung pada gejala dan hasil laboratorium. Tiroiditis Hashimoto mempengaruhi wanita dan pria, tetapi wanita 5-10 kali lebih mungkin terserang. Risiko meningkat seiring bertambahnya usia dan sebagian besar wanita didiagnosis antara usia 30-50 tahun. Tiroiditis Hashimoto mempengaruhi hampir setiap sistem organ di tubuh, terkait dengan berbagai gejala, yaitu:
-Penambahan berat badan
-Kelelahan ekstrem
-Konsentrasi buruk
-Penipisan rambut dan kasar
-Kulit kering
-Detak jantung lambat atau tidak teratur
-Penurunan kekuatan otot
-Sesak napas
-Penurunan toleransi
-Intoleransi dingin
-Tekanan darah tinggi
-Kuku rapuh
-Sembelit
-Sakit leher atau nyeri tiroid
-Depresi dan kecemasan
-Ketidakteraturan menstruasi
-Insomnia
-Perubahan suara
Pola makan dan gaya hidup berperan penting dalam mengelola penyakit Hashimoto karena banyak orang menemukan gejala bertahan, bahkan dengan pengobatan. Terlebih lagi, penelitian menunjukkan peradangan mungkin menjadi faktor pendorong di balik berbagai gejala Hashimoto.
Peradangan sering dikaitkan dengan pola makan. Modifikasi diet dan gaya hidup juga merupakan kunci untuk mengurangi risiko penyakit lain karena orang dengan tiroiditis Hashimoto memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi autoimun, kolesterol tinggi, obesitas, dan diabetes.
Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat secara signifikan menurunkan kadar antibodi, meningkatkan fungsi tiroid, dan mengurangi gejala yang disebabkan oleh tiroiditis Hashimoto. Berikut beberapa tips diet untuk membantu mengobati tiroiditis Hashimoto, dilansir dari Health Line.
Diet bebas gluten dan gandum
Beberapa bukti menunjukkan diet bebas gluten dan gandum dapat bermanfaat bagi orang dengan tiroiditis Hashimoto. Dalam penelitian enam bulan pada 34 wanita dengan tiroiditis Hashimoto, diet bebas gluten mengurangi kadar antibodi tiroid sekaligus meningkatkan fungsi tiroid dan kadar vitamin D.
Diet protokol autoimun
Diet protokol autoimun dirancang untuk orang dengan penyakit autoimun dengan menghilangkan makanan yang berpotensi berbahaya, seperti biji-bijian, susu, gula tambahan, kopi, kacang-kacangan, telur, alkohol, biji-bijian, gula halus, minyak, dan bahan tambahan makanan.
Hindari produk susu
Intoleransi laktosa sangat umum di antara orang-orang dengan tiroiditis Hashimoto. Dalam sebuah penelitian terhadap 83 wanita dengan tiroiditis Hashimoto, 75,9 persen didiagnosis dengan intoleransi laktosa. Jika Anda mencurigai intoleransi laktosa, menghentikan produk susu dapat membantu masalah pencernaan serta fungsi tiroid dan penyerapan obat.
Fokus pada makanan anti-inflamasi
Peradangan menjadi kekuatan pendorong di balik tiroiditis Hashimoto. Dengan demikian, diet anti-inflamasi yang kaya buah-buahan dan sayuran dapat secara signifikan memperbaiki gejala.
Diet makanan utuh yang padat nutrisi
Mengikuti diet rendah gula tambahan yang kaya makanan padat nutrisi dapat membantu meningkatkan kesehatan, mengatur berat badan, dan mengurangi gejala terkait Hashimoto. Bila memungkinkan, siapkan makanan di rumah dengan menu makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, protein, lemak sehat, dan karbohidrat kaya serat.
Baca juga: Gigi Hadid Menderita Penyakit Hashimoto, Kenali 11 Gejalanya