Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Penyakit Hashimoto, Penyebab dan Gejala

Reporter

Ilustrasi tiroid. Shutterstock
Ilustrasi tiroid. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Hashimoto merupakan gangguan tiroid paling umum di Amerika Serikat dan negara maju lain. Bahkan, ketika diobati dengan obat-obatan gejalanya dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian menunjukkan modifikasi pola makan dan gaya hidup, selain pengobatan standar, dapat secara drastis memperbaiki gejala.

Setiap orang dengan penyakit Hashimoto merespons pengobatan secara berbeda. Itulah sebabnya pendekatan individual untuk kondisi ini sangat penting.

Tiroiditis Hashimoto adalah kondisi autoimun yang secara bertahap menghancurkan jaringan tiroid melalui limfosit, yang merupakan sel darah putih dan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Tiroid adalah kelenjar endokrin berbentuk kupu-kupu yang terletak di pangkal leher.

Kelenjar ini mengeluarkan hormon yang mempengaruhi hampir setiap sistem organ, termasuk jantung, paru-paru, kerangka, dan sistem pencernaan dan saraf pusat, juga mengontrol metabolisme dan pertumbuhan. Kerusakan kelenjar ini menyebabkan produksi hormon tiroid tidak mencukupi.

Diagnosis dan gejala
Diperkirakan tiroiditis Hashimoto berkembang dari cacat kekebalan yang digabungkan dengan faktor lingkungan. Diagnosis tergantung pada gejala dan hasil laboratorium. Tiroiditis Hashimoto mempengaruhi wanita dan pria, tetapi wanita 5-10 kali lebih mungkin terserang. Risiko meningkat seiring bertambahnya usia dan sebagian besar wanita didiagnosis antara usia 30-50 tahun. Tiroiditis Hashimoto mempengaruhi hampir setiap sistem organ di tubuh, terkait dengan berbagai gejala, yaitu:

-Penambahan berat badan
-Kelelahan ekstrem
-Konsentrasi buruk
-Penipisan rambut dan kasar
-Kulit kering
-Detak jantung lambat atau tidak teratur
-Penurunan kekuatan otot
-Sesak napas
-Penurunan toleransi
-Intoleransi dingin
-Tekanan darah tinggi
-Kuku rapuh
-Sembelit
-Sakit leher atau nyeri tiroid
-Depresi dan kecemasan
-Ketidakteraturan menstruasi
-Insomnia
-Perubahan suara

Pola makan dan gaya hidup berperan penting dalam mengelola penyakit Hashimoto karena banyak orang menemukan gejala bertahan, bahkan dengan pengobatan. Terlebih lagi, penelitian menunjukkan peradangan mungkin menjadi faktor pendorong di balik berbagai gejala Hashimoto.

Peradangan sering dikaitkan dengan pola makan. Modifikasi diet dan gaya hidup juga merupakan kunci untuk mengurangi risiko penyakit lain karena orang dengan tiroiditis Hashimoto memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi autoimun, kolesterol tinggi, obesitas, dan diabetes.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat secara signifikan menurunkan kadar antibodi, meningkatkan fungsi tiroid, dan mengurangi gejala yang disebabkan oleh tiroiditis Hashimoto. Berikut beberapa tips diet untuk membantu mengobati tiroiditis Hashimoto, dilansir dari Health Line.

Diet bebas gluten dan gandum
Beberapa bukti menunjukkan diet bebas gluten dan gandum dapat bermanfaat bagi orang dengan tiroiditis Hashimoto. Dalam penelitian enam bulan pada 34 wanita dengan tiroiditis Hashimoto, diet bebas gluten mengurangi kadar antibodi tiroid sekaligus meningkatkan fungsi tiroid dan kadar vitamin D.

Diet protokol autoimun
Diet protokol autoimun dirancang untuk orang dengan penyakit autoimun dengan menghilangkan makanan yang berpotensi berbahaya, seperti biji-bijian, susu, gula tambahan, kopi, kacang-kacangan, telur, alkohol, biji-bijian, gula halus, minyak, dan bahan tambahan makanan.

Hindari produk susu
Intoleransi laktosa sangat umum di antara orang-orang dengan tiroiditis Hashimoto. Dalam sebuah penelitian terhadap 83 wanita dengan tiroiditis Hashimoto, 75,9 persen didiagnosis dengan intoleransi laktosa. Jika Anda mencurigai intoleransi laktosa, menghentikan produk susu dapat membantu masalah pencernaan serta fungsi tiroid dan penyerapan obat.

Fokus pada makanan anti-inflamasi
Peradangan menjadi kekuatan pendorong di balik tiroiditis Hashimoto. Dengan demikian, diet anti-inflamasi yang kaya buah-buahan dan sayuran dapat secara signifikan memperbaiki gejala.

Diet makanan utuh yang padat nutrisi
Mengikuti diet rendah gula tambahan yang kaya makanan padat nutrisi dapat membantu meningkatkan kesehatan, mengatur berat badan, dan mengurangi gejala terkait Hashimoto. Bila memungkinkan, siapkan makanan di rumah dengan menu makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, protein, lemak sehat, dan karbohidrat kaya serat.

Baca juga: Gigi Hadid Menderita Penyakit Hashimoto, Kenali 11 Gejalanya

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pemilik Kulit Sensitif Perlu Waspada Saat Lakukan Perawatan Botox

5 hari lalu

Ilustrasi wanita memiliki kerutan di antara alis atau frown line. Freepk.com/cookie_studio
Pemilik Kulit Sensitif Perlu Waspada Saat Lakukan Perawatan Botox

Perawatan botox tidak bisa dilakukan kepada semua masyarakat. Siapa saj yang perlu waspada dengan perawatan ini?


Wanita dengan Gangguan Tiroid Bisa Kembali Subur, Simak Saran Dokter

11 hari lalu

Ilustrasi tiroid. Shutterstock
Wanita dengan Gangguan Tiroid Bisa Kembali Subur, Simak Saran Dokter

Pakar menjelaskan gangguan tiroid yang ditangani dengan baik dapat mengembalikan kesuburan pada wanita.


Mengenal Ensefalitis, Kondisi Peradangan pada Otak

20 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Ensefalitis, Kondisi Peradangan pada Otak

Ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi atau kondisi autoimun, yakni respon imun pada tubuh menyerang otak.


Ini yang Harus Dihindari Pasien Penyakit Lupus

21 hari lalu

Ilustrasi lupus. Shutterstock
Ini yang Harus Dihindari Pasien Penyakit Lupus

Lupus merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat.


Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

24 hari lalu

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

Salah satu penyebab penyakit lupus adalah penggunaan sejumlah obat yang tidak sesuai. Lalu siapa saja yang berisiko terjangkit penyakit tersebut?


Kenali Apa Itu Penyakit Lupus, Jenis dan Gejalanya

24 hari lalu

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Kenali Apa Itu Penyakit Lupus, Jenis dan Gejalanya

Penyakit Lupus menyerang sistem kekebalan tubuh. Kebanyakan penderitanya adalah perempuan. Bagaimana gejala lupus?


Perbedaan Lupus dan Alergi, Waspadai Gejalanya

25 hari lalu

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Perbedaan Lupus dan Alergi, Waspadai Gejalanya

Alergi dan lupus sering sulit dibedakan oleh masyarakat awam. Simak gejala dan perbedaan masing-masing penyakit ini.


Wanita Berisiko 9 Kali Lebih Banyak Terkena Lupus Dibanding Pria

27 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Wanita Berisiko 9 Kali Lebih Banyak Terkena Lupus Dibanding Pria

Wanita memiliki risiko terkena penyakit lupus sembilan kali lebih banyak dibandingkan pria


Sederet Penyebab dan Faktor Risiko OCD

29 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Sederet Penyebab dan Faktor Risiko OCD

Setidaknya ada lima faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami OCD. Apa saja?


Apa itu Psoriasis Vulgaris yang Dialami Denise Chariesta, Apakah Menular?

31 hari lalu

Viralnya video tersebut membuat  Denise Chariesta hujatan dari netizen. Dalam sebuah video TikTok Denise Chariesta bahkan mengaku bangga bisa viral karena dihujat. Instagram.com
Apa itu Psoriasis Vulgaris yang Dialami Denise Chariesta, Apakah Menular?

Denise Chariesta alami kondisi psoriasis vulgaris ketika sedang hamil, apa maksudnya? Apa penyebab psoriasis kambuh?