Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perawatan Kulit dengan Cara Dermabrasi, Apakah itu?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi mikrodermabrasi. Pixabay.com/Johanna van Lieshout-Veenstra
Ilustrasi mikrodermabrasi. Pixabay.com/Johanna van Lieshout-Veenstra
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPerawatan kulit agar halus adalah dambaan banyak orang. Untuk memenuhi keinginan tersebut, terdapat beberapa prosedur perawatan yang bisa dicoba, salah satunya yakni dermabrasi.

Melansir Healthline, dermabrasi adalah teknik pengelupasan kulit menggunakan alat khusus untuk menghilangkan lapisan kulit terluar dan memperlihatkan lapisan kulit baru yang tampak lebih muda dan halus. Perawatan kulit ini biasanya diterapkan pada wajah.

Masalah yang Dapat Diatasi dengan Dermabrasi

Prosedur dermabrasi dapat mengatasi bekas jerawat, bintik-bintik penuaan, kerutan halus, patch kulit prakanker, rhinophyma, bekas luka dari operasi atau cedera, kerusakan akibat sinar matahari, tato, serta warna kulit yang tidak merata.

Prosedur ini tidak boleh dilakukan oleh orang yang mengalami peradangan jerawat, herpes yang kambuh berulang, luka bakar radiasi, dan bekas luka bakar. Selain itu, dokter juga tidak merekomendasikan dermabrasi pada orang yang tengah mengonsumsi obat dengan efek samping penipisan kulit.

Prosedur Dermabrasi

Sebelum melakukan dermabrasi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan peninjauan riwayat kesehatan. Pasien mungkin diminta untuk berhenti merokok dan meminum obat atau suplemen nutrisi tertentu. Merokok tidak hanya menyebabkan penuaan dini, namun juga menurunkan aliran darah ke kulit dan memperlambat penyembuhan.

Prosedur dermabrasi dimulai dengan penyuntikan anestesi. Dokter akan menggerakan alat yang dinamakan dermabrader pada kulit untuk menghilangkan lapisan luarnya.

Tepat setelah prosedur selesai, area yang dirawat kemudian dibalut dengan perban yang lembab. Dokter akan memberikan instruksi lengkap tentang cara mengganti balutan tersebut, cara menutupi area yang dirawat, dan produk mana yang harus digunakan.

Setelah dermabrasi, kulit biasanya berwarna merah muda, bengkak, dan terasa seperti terbakar atau kesemutan. Selain itu, kulit mungkin mengeluarkan cairan bening atau kuning selama masa penyembuhan. Lamanya masa penyembuhan ini kemungkinan memakan waktu hingga tiga bulan.

Komplikasi Dermabrasi

Meskipun dapat mengatasi berbagai masalah kulit, prosedur dermabrasi juga memiliki beberapa risiko kesehatan, seperti pendarahan, infeksi, dan reaksi alergi terhadap anestesi.

Beberapa risiko khusus yang terkait dengan dermabrasi antara lain jerawat, perubahan warna kulit, pori-pori membesar, kemerahan, ruam, dan pembengkakan. Meskipun jarang, beberapa orang mungkin mengalami jaringan parut dan keloid.

Agar aman, ikuti saran dokter dan hadiri janji temu tindak lanjut yang direkomendasikan. Bersikap lembutlah pada kulit, hindari menggosok atau mengorek kulit serta memakai produk perawatan yang keras.

Dokter biasanya menyarankan penggunaan salep pelembap yang kental seperti petroleum jelly agar kulit terhindar dari paparan sinar matahari selama masa perawatan kulit. Saat kulit benar-benar sembuh dari dermabrasi, jangan lupa untuk memakai tabir surya setiap hari.

SITI NUR RAHMAWATI 

Baca: 4 Tips Perawatan Kulit Sesuai dengan Lingkungan Tempat Tinggal

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korban Penyiraman Air Keras di Cengkareng Alami Luka Bakar 90 Persen

3 hari lalu

Pelaku penyiraman air keras di Cengkareng inisial JJ alias A (18 tahun) ditampilkan saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis, 5 September 2024. Sumber: Polres Metro Jakarta Barat
Korban Penyiraman Air Keras di Cengkareng Alami Luka Bakar 90 Persen

Korban disiram air keras saat membonceng istrinya. Pelaku merupakan rekan kerja


Atlet Olimpiade Uganda Rebecca Cheptegei Tewas Usai Dibakar Pacarnya

4 hari lalu

Rebecca Cheptegei dari Uganda selama final maraton putri Atletik Kejuaraan Atletik Dunia di Pusat Atletik Nasional, Budapest, Hungaria, 26 Agustus 2023.REUTERS/Dylan Martinez
Atlet Olimpiade Uganda Rebecca Cheptegei Tewas Usai Dibakar Pacarnya

Pelari olimpiade Uganda Rebecca Cheptegei meninggal pada usia 33 tahun karena kegagalan beberapa organ setelah menderita luka bakar 80 persen


Richard Lee Kecam Laporan yang Menuding Skincare Kliniknya Berbahaya

6 hari lalu

Richard Lee. Foto: Instagram.
Richard Lee Kecam Laporan yang Menuding Skincare Kliniknya Berbahaya

Dokter Richard Lee membantah tuduhan produk skincare kliniknya mengandung bahan berbahaya dan disita BPOM.


Benarkah Merendam Kaki Bisa Redakan Migrain? Pakar Beri Jawaban

8 hari lalu

Ilustrasi wanita migrain atau sakit kepala. Freepik.com
Benarkah Merendam Kaki Bisa Redakan Migrain? Pakar Beri Jawaban

Hanya merendam kaki saja tidak cukup untuk mengurangi frekuensi dan intensitas sakit kepala pada penderita migrain. Berikut penjelasannya.


Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

11 hari lalu

Warga berjemur di bawah sinar matahari di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 3 April 2020. Hal tersebut dilakukan warga untuk memperkuat imunitas tubuh selama wabah virus Corona. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai gejala yang berujung pada gangguan kesehatan.


Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

13 hari lalu

Ilustrasi memakai tabir surya. Freepik.com/pvproductions
Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

Dokter menjelaskan tabir surya merupakan salah satu amunisi penting bagi aktivitas di luar ruangan dan SPF 30 cukup untuk iklim Indonesia.


Selain Dimakan, Pepaya Bisa Digunakan untuk Bahan Alami Perawatan Kulit dan Rambut

16 hari lalu

Ilustrasi pepaya. Foto: Unsplash.com/Happy Surani
Selain Dimakan, Pepaya Bisa Digunakan untuk Bahan Alami Perawatan Kulit dan Rambut

Tak hanya enak dimakan, pepaya juga bisa jadi skin dan hair care alami.


Manfaat Minyak Cyperus atau Rumput Teki bagi Kesehatan

18 hari lalu

Ilustrasi rumput. India Times
Manfaat Minyak Cyperus atau Rumput Teki bagi Kesehatan

Minyak cyperus digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai budaya, terutama untuk mengatasi gangguan pencernaan, nyeri, dan inflamasi.


Kebakaran di Palmerah Hanguskan 5 Rumah, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta

24 hari lalu

Sebanyak lima rumah di Gg. RS Pelni, RT 09/01, Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, ludes terbakar pada Jumat pagi, 16 Agustus 2024. Dok. Gulkarnat Jakarta Barat
Kebakaran di Palmerah Hanguskan 5 Rumah, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta

Sebanyak 18 unit mobil pemadam kebakaran dan 95 personel Damkar dikerahkan untuk mengatasi api yang menghanguskan area seluas 300 meter persegi itu.


3 Faktor Pemicu Penyakit Kanker, Berikut Jenis-jenis Pengobatannya

25 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
3 Faktor Pemicu Penyakit Kanker, Berikut Jenis-jenis Pengobatannya

Berbagai faktor telah diidentifikasi sebagai pemicu atau peningkat risiko penyakit kanker, mulai dari faktor genetik hingga gaya hidup