TEMPO.CO, Jakarta -Puasa Ramadan sering memicu rasa lapar dan membuat badan lemas karena terjadi perubahan pola makan dan tidur selama Ramadan.
Kondisi lapar dan lemas bisa terjadi lantaran tubuh belum terbiasa dengan rutinitas puasa. Apalagi, jika Anda berpuasa tanpa sahur.
Dilansir dari laman Arabia Weather, makan sahur merupakan bagian terpenting berpuasa. Anda membutuhkan energi untuk dapat menjalankan tugas sehari-hari sambil terus berpuasa hingga matahari terbenam.
Konsumsi makanan sehat saat sahur juga akan membantu tetap berenergi sepanjang hari. Hal ini memastikan tingkat energi yang dibutuhkan tubuh. Jadi, sangat penting Anda mengatur alarm setidaknya 40-50 menit sebelum fajar agar dapat bangun tepat waktu sehingga bisa menyiapkan makanan sahur yang sehat.
Ahli gizi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI), Putri Sakti Dwi Permanasari juga berpesan agar masyarakat tidak melewatkan sahur saat Ramadan demi menjaga kesehatan dan stamina tubuh.
"Penting untuk kita perhatikan agar tetap sehat selama bulan puasa dengan tidak melewatkan waktu makan saat sahur," kata Putri seperti dikutip dari laman Antara News, Rabu, 30 Maret 2022.
Selain itu, Putri mengingatkan untuk selalu memperhatikan kombinasi gizi dan vitamin pada menu sahur dan berbuka.
"Saat sahur, utamakan mengonsumsi karbohidrat kompleks karena akan lebih lama dicerna dan bisa memberi rasa kenyang lebih lama dan memberi energi yang lebih lama pula. Makanan kaya protein serta sayur dan buah juga jangan dilewatkan. Minum air putih yang cukup juga perlu," katanya.
Melewatkan sahur juga akan mengurangi manfaat berpuasa. Secara medis, puasa memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Mulai dari menjaga kadar glukosa darah, menurunkan kadar LDL (Low-density lipoprotein/kolesterol jahat) hingga menjaga tekanan darah.
Namun, menurut Pakar Gizi Klinik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Fiastuti Witjaksono, semua manfaat itu bisa diperoleh dengan komposisi asupan makanan dan nutrisi yang tepat.
"Saya sering menemukan orang yang sahur hanya minum teh biar gampang, malas bangunnya, mengunyah makanan tengah malam. Itu tidak boleh dilakukan kalau kita mau mendapatkan manfaat yang optimal saat puasa Ramadan," kata dia, Jumat, 1 April 2022.
Fiastuti yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia mengatakan saat sahur sebagai awal dari puasa, orang membutuhkan jumlah asupan makanan dan minuman yang cukup dan lengkap. Makanan harus mengandung sumber karbohidrat seperti nasi, oat, kentang atau bihun; protein seperti ikan, ayam, telur, tahu dan tempe serta sedikit minyak untuk menimbulkan rasa enak pada makanan.
Selain itu, sebaiknya ada sayur dan buah tinggi serat untuk menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama. "Kuncinya (buah dan sayur) supaya tidak kelaparan, haus, perbanyak konsumsi sayur dan buah," kata Fiastuti.
Saat sahur puasa Ramadan, disarankan juga meminum air sekitar 2-3 gelas yang boleh dikombinasikan dengan susu yang mengandung berbagai zat gizi, seperti karbohidrat, laktosa, lemak, protein, vitamin dan mineral. Minum dua gelas susu juga bisa memenuhi cairan dan protein juga kalsium sehingga mencegah osteoporosis.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Baca : Cegah Lesu selama Puasa Ramadan dengan Cara Berikut