Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pekan Imunisasi Dunia 2022, Ayo Kejar Imunisasi yang Tertinggal

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Imunisasi Dunia 2022 yang berlangsung setiap pekan keempat April mengingatkan kita tentang pentingnya vaksinasi. Amat disayangkan apabila seseorang terkena penyakit yang sejatinya dapat dicegah atau mengurangi dampaknya dengan imunisasi.

Bukan cuma vaksinasi Covid-19, ada banyak vaksinasi yang mestinya diterapkan sejak lahir hingga dewasa. Sebab itu, penting meningkatkan kesadaran masyarakat tentang imunisasi lengkap, terutama di masa pandemi Covid-19. Virus corona mengingatkan kita tentang manfaat imunisasi untuk melawan penyakit, menyelamatkan nyawa, dan menciptakan masa depan yang lebih sehat, aman, dan sejahtera.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, imunisasi merupakan salah satu kisah sukses kesehatan dan pembangunan global untuk menyelamatkan jutaan nyawa. "Imunisasi menjadi komponen kunci dari perawatan kesehatan primer dan hak asasi manusia yang tidak terbantahkan, serta salah satu investasi kesehatan terbaik yang efektif," katanya dalam konferensi pers virtual Pekan Imunisasi Dunia 2022 pada Kamis, 14 April 2022.

Bukan sekadar mendukung kesehatan individu, Maxi mengingatkan kalau imunisasi membantu mendukung prioritas nasional, seperti pendidikan dan pembangunan ekonomi. "Keberhasilan dalam meningkatkan cakupan imunisasi akan berdampak pada penurunan angka kematian, jumlah orang sakit, sampai biaya berobat," ujarnya. Contoh sederhana, menurut Maxi, orang tua harus menyertakan data imunisasi yang sudah diterima oleh anak sebelum masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Konferensi pers virtual Pekan Imunisasi Dunia 2022 pada Kamis, 14 April 2022.

Saat ini, tersedia berbagai imunisasi yang bermanfaat untuk mencegah lebih dari 20 penyakit yang mengancam jiwa. Imunisasi saat ini mencegah 2 hingga 3 juta kematian setiap tahun akibat beragam penyakit, seperti difteri, tetanus, pertusis, influenza, dan campak. Pada 2020 – 2030, imunisasi bakal menyelamatkan lebih dari 32 juta nyawa, di mana 28 juta di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah 5 tahun.

Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI, Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, pandemi Covid-19 mengakibatkan pencapaian imunisasi dasar lengkap menurun. Berbagai penyebabnya, antara lain orang tua khawatir memberikan imunisasi bagi anaknya. "Padahal imunisasi dasar penting bagi bayi dan anak sampai umur 18 bulan untuk melindungi dari berbagai penyakit berbahaya yang telah berjalan selama ini," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apabila banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, maka kelak dapat terjadi wabah berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3-I) yang akan mengakibatkan anak sakit berat, cacat, atau meninggal. Untuk meningkatkan cakupan imunisasi yang tertinggal, dia menyarankan para orang tua melakukan kejar imunisasi atau catch-up immunization.

"Edukasi kepada orang tua menjadi penting untuk memahami bahwa putra-putrinya harus mengejar imunisasi yang tertinggal," kata Sri Rezeki. Caranya, dengan memberikan vaksin kombinasi dan suntikan ganda. Dia melanjutkan, orang tua tak perlu khawatir soal efek samping vaksin kombinasi dan suntikan ganda atapun efektivitasnya karena sudah ada aturan dan tata cara tersendiri supaya aman.

Edukasi untuk orang tua

  • Sebelum dilakukan vaksinasi perlu dicatat imunisasi yang telah diberikan untuk menentukan interval dan umur yang tepat
  • Untuk imunisasi kejar disarankan memberikan vaksin pada anak berupa vaksin kombinasi (combined vaccine) atau suntikan ganda (multiple injection) untuk mempercepat jadwal imunisasi

Vaksin kombinasi

  • Vaksin terdiri lebih dari satu antigen dalam satu kemasan, misalkan DPT-HepB-Hib, MR, OPV.
  • Alasan: beberapa vaksin harus diberikan pada umur yang sama
  • Aman, efektif, dan efisien
  • Tidak menimbulkan efek samping yang berat
  • Mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan

Suntikan ganda

  • Pemberian imunisasi yang berisi dua atau lebih antigen dengan kemasan vaksin yang berbeda, dalam waktu bersamaan
  • Disuntikkan pada tempat yang berbeda atau pada area yang sama dengan jarak masing-masing sekitar 2,5 sentimeter

Manfaat imunisasi ganda

  • Melindungi anak
  • Imunisasi diberikan secemat mungkin untuk melindungi anak pada saat yang rentan
  • Mengurangi kunjungan
    Pemberian imunisasi secara bersamaa, berarti orang tua dan anak tdiak perlu datang berulang kali ke fasilitas kesehatan
  • Lebih efisien
    Petugas kesehatan punya waktu lebih banyak untuk melaksanakan program lainnya.

Protokol kesehatan

Proses imunisasi tetap harus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19

  • Wajib memakai masker
  • Menggunakan pelindung wajah
  • Memakai alat pelindung diri atau APD
  • Memakai sarung tangan
  • Cuci tangan
  • Memastikan ruangan vaksinasi bersih dan higienitas peralatannya

Dhani Arifandi, Head of Medical Vaccines Sanofi Indonesia menyatakan mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan cakupan program imunisasi nasional. "Jangan ada yang menderita atau meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," ujarnya. "Kami mengingatkan semua orang untuk imunisasi, tidak menunda jadwal imunisasi untuk anak dan diri sendiri agar kita saling melindungi."

Baca juga:
Daftar Imunisasi yang Diberikan kepada Anak Sampai Umur 12 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

8 jam lalu

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 jam lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

20 jam lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

1 hari lalu

Ilustrasi anak sulung perempuan. Shutterstock
3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.


Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

1 hari lalu

(dari kiri) Kim Kardashian dan anak sulungnya, North West. Foto: Instagram/@kimkardashian
Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.


Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

.
Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

4 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

5 hari lalu

Wali kota Tangerang Arief Rachadiono (kedua kiri) dan istri (kanan) beserta  petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?