TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Imunisasi Dunia 2022 yang berlangsung setiap pekan keempat April mengingatkan kita tentang pentingnya vaksinasi. Amat disayangkan apabila seseorang terkena penyakit yang sejatinya dapat dicegah atau mengurangi dampaknya dengan imunisasi.
Bukan cuma vaksinasi Covid-19, ada banyak vaksinasi yang mestinya diterapkan sejak lahir hingga dewasa. Sebab itu, penting meningkatkan kesadaran masyarakat tentang imunisasi lengkap, terutama di masa pandemi Covid-19. Virus corona mengingatkan kita tentang manfaat imunisasi untuk melawan penyakit, menyelamatkan nyawa, dan menciptakan masa depan yang lebih sehat, aman, dan sejahtera.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, imunisasi merupakan salah satu kisah sukses kesehatan dan pembangunan global untuk menyelamatkan jutaan nyawa. "Imunisasi menjadi komponen kunci dari perawatan kesehatan primer dan hak asasi manusia yang tidak terbantahkan, serta salah satu investasi kesehatan terbaik yang efektif," katanya dalam konferensi pers virtual Pekan Imunisasi Dunia 2022 pada Kamis, 14 April 2022.
Bukan sekadar mendukung kesehatan individu, Maxi mengingatkan kalau imunisasi membantu mendukung prioritas nasional, seperti pendidikan dan pembangunan ekonomi. "Keberhasilan dalam meningkatkan cakupan imunisasi akan berdampak pada penurunan angka kematian, jumlah orang sakit, sampai biaya berobat," ujarnya. Contoh sederhana, menurut Maxi, orang tua harus menyertakan data imunisasi yang sudah diterima oleh anak sebelum masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Konferensi pers virtual Pekan Imunisasi Dunia 2022 pada Kamis, 14 April 2022.
Baca Juga:
Saat ini, tersedia berbagai imunisasi yang bermanfaat untuk mencegah lebih dari 20 penyakit yang mengancam jiwa. Imunisasi saat ini mencegah 2 hingga 3 juta kematian setiap tahun akibat beragam penyakit, seperti difteri, tetanus, pertusis, influenza, dan campak. Pada 2020 – 2030, imunisasi bakal menyelamatkan lebih dari 32 juta nyawa, di mana 28 juta di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah 5 tahun.
Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI, Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, pandemi Covid-19 mengakibatkan pencapaian imunisasi dasar lengkap menurun. Berbagai penyebabnya, antara lain orang tua khawatir memberikan imunisasi bagi anaknya. "Padahal imunisasi dasar penting bagi bayi dan anak sampai umur 18 bulan untuk melindungi dari berbagai penyakit berbahaya yang telah berjalan selama ini," katanya.
Apabila banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, maka kelak dapat terjadi wabah berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3-I) yang akan mengakibatkan anak sakit berat, cacat, atau meninggal. Untuk meningkatkan cakupan imunisasi yang tertinggal, dia menyarankan para orang tua melakukan kejar imunisasi atau catch-up immunization.
"Edukasi kepada orang tua menjadi penting untuk memahami bahwa putra-putrinya harus mengejar imunisasi yang tertinggal," kata Sri Rezeki. Caranya, dengan memberikan vaksin kombinasi dan suntikan ganda. Dia melanjutkan, orang tua tak perlu khawatir soal efek samping vaksin kombinasi dan suntikan ganda atapun efektivitasnya karena sudah ada aturan dan tata cara tersendiri supaya aman.
Edukasi untuk orang tua
- Sebelum dilakukan vaksinasi perlu dicatat imunisasi yang telah diberikan untuk menentukan interval dan umur yang tepat
- Untuk imunisasi kejar disarankan memberikan vaksin pada anak berupa vaksin kombinasi (combined vaccine) atau suntikan ganda (multiple injection) untuk mempercepat jadwal imunisasi
Vaksin kombinasi
- Vaksin terdiri lebih dari satu antigen dalam satu kemasan, misalkan DPT-HepB-Hib, MR, OPV.
- Alasan: beberapa vaksin harus diberikan pada umur yang sama
- Aman, efektif, dan efisien
- Tidak menimbulkan efek samping yang berat
- Mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan
Suntikan ganda
- Pemberian imunisasi yang berisi dua atau lebih antigen dengan kemasan vaksin yang berbeda, dalam waktu bersamaan
- Disuntikkan pada tempat yang berbeda atau pada area yang sama dengan jarak masing-masing sekitar 2,5 sentimeter
Manfaat imunisasi ganda
- Melindungi anak
- Imunisasi diberikan secemat mungkin untuk melindungi anak pada saat yang rentan
- Mengurangi kunjungan
Pemberian imunisasi secara bersamaa, berarti orang tua dan anak tdiak perlu datang berulang kali ke fasilitas kesehatan - Lebih efisien
Petugas kesehatan punya waktu lebih banyak untuk melaksanakan program lainnya.
Protokol kesehatan
Proses imunisasi tetap harus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19
- Wajib memakai masker
- Menggunakan pelindung wajah
- Memakai alat pelindung diri atau APD
- Memakai sarung tangan
- Cuci tangan
- Memastikan ruangan vaksinasi bersih dan higienitas peralatannya
Dhani Arifandi, Head of Medical Vaccines Sanofi Indonesia menyatakan mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan cakupan program imunisasi nasional. "Jangan ada yang menderita atau meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," ujarnya. "Kami mengingatkan semua orang untuk imunisasi, tidak menunda jadwal imunisasi untuk anak dan diri sendiri agar kita saling melindungi."
Baca juga:
Daftar Imunisasi yang Diberikan kepada Anak Sampai Umur 12 Tahun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.